Sudah 8 tahun lebih berlalu, sudah
berbagai cara aku coba untuk menggantikanmu dihati, tapi ternyata, menggantikan
dirimu tidak segampang itu.
bagaimana aku bisa melupakanmu begitu
saja? sedangkan yang mencurahiku dengan segala perhatian itu hanya dirimu?
bagaimana aku bisa menggantikan dirimu?
jika disaat aku sakit, dirimu yang paling khawatir dan selalu berada
disampingku?
kau yang selalu jadi sandaranku, kau yang
selalu aku cari, kau yang selalu menjadi tempatku berteduh, bagaimana bisa aku
melupakanmu dan menggantikanmu dengan yang baru?
seandainya bisa.
karena sampai saat ini pun aku masih
berusaha untuk menerimanya di hidupku, di hatiku, membagi dua denganmu.
dan aku terus berusaha untuk itu.
maaf, aku ga bisa menerimanya dengan
begitu mudahnya, karena? ya karena dia sangat berbeda sekali denganmu.
aku selalu dimanja olehmu, aku selalu
merasa dinomor satukan olehmu, kau lebih mementingkan aku daripada siapapun di
dunia ini, seolah-olah hidupmu hanya untuk diriku.
dengannya? ah entahlah, dia juga sayang,
tapi cara menyayangnya berbeda denganmu, kurasa.
memutuskan berpisah denganmu itu berat
sangat berat bagiku
tapi semua itu sudah kehendakNya, aku bisa
apa?
aku hanya bisa ikhlas dengan kepergianmu
apa kau lihat airmataku disaat kau
melangkah pergi?
aku rasa tidak. namun aku tahu, kau tahu
bahwa hatiku hancur lebur, luluh lantak, dan kehilangan pegangan.
kehilangan kendali, aku mungkin kuat hari
itu, tapi taukah kamu sekarang? jika mengingatmu saja sudah membuatku
meneteskan air mata.
aku rindu belaian tanganmu di
kepalaku,
aku rindu pelukanmu aku rindu senyumanmu yang meneduhkan
aku rindu canda tawamu
aku rindu kemarahanmu aku rindu nyanyianmu
aku rindu semua itu
seandainya bisa,,
seandainya bisa bertemu denganmu
aku hanya ingin meminta maaf
maaf atas keegoisanku
maaf atas kekanak-kanakannya diriku
maaf atas aku yang selalu menyakitimu
bahkan menuliskan semua kata-kata diatas
saja aku meneteskan airmata
kau merasakannya kan?
seandainya hanya dengan meminta kepada
Allah untuk bisa bertemu denganmu
aku akan memintanya selalu dalam sujudku,
dalam setiap doaku, dalam setiap nafasku
apakah kau membaca ini sekarang?
kau tau bahkan sangat tahu
bahwa aku sangatlah rapuh,
bahwa aku hanyalah berpura-pura kuat
dihadapan semuanya
kau tahu, aku butuh dirimu
karena kau pun tahu,
hanya kaulah yang bisa membuatku kuat
--
Oleh Erina Julia (@erinajulia)
http://unyumenyunyu.blogspot.com/
Subhanallah puisinya indah sekali
ReplyDeleteYup, bener banget jangan sekali-kali menyakiti ibu. Kan surga di bawah telapak kaki ibu :))
-rizka-