Thursday, November 7, 2013

#MenulisMuharram: Without You



Sudah 8 tahun lebih berlalu, sudah berbagai cara aku coba untuk menggantikanmu dihati, tapi ternyata, menggantikan dirimu tidak segampang itu. 
bagaimana aku bisa melupakanmu begitu saja? sedangkan yang mencurahiku dengan segala perhatian itu hanya dirimu?
bagaimana aku bisa menggantikan dirimu? jika disaat aku sakit, dirimu yang paling khawatir dan selalu berada disampingku?

kau yang selalu jadi sandaranku, kau yang selalu aku cari, kau yang selalu menjadi tempatku berteduh, bagaimana bisa aku melupakanmu dan menggantikanmu dengan yang baru?
seandainya bisa.

karena sampai saat ini pun aku masih berusaha untuk menerimanya di hidupku, di hatiku, membagi dua denganmu. 
dan aku terus berusaha untuk itu.
maaf, aku ga bisa menerimanya dengan begitu mudahnya, karena? ya karena dia sangat berbeda sekali denganmu.
aku selalu dimanja olehmu, aku selalu merasa dinomor satukan olehmu, kau lebih mementingkan aku daripada siapapun di dunia ini, seolah-olah hidupmu hanya untuk diriku.
dengannya? ah entahlah, dia juga sayang, tapi cara menyayangnya berbeda denganmu, kurasa. 

memutuskan berpisah denganmu itu berat
sangat berat bagiku
tapi semua itu sudah kehendakNya, aku bisa apa?
aku hanya bisa ikhlas dengan kepergianmu
apa kau lihat airmataku disaat kau melangkah pergi?
aku rasa tidak. namun aku tahu, kau tahu bahwa hatiku hancur lebur, luluh lantak, dan kehilangan pegangan.
kehilangan kendali, aku mungkin kuat hari itu, tapi taukah kamu sekarang? jika mengingatmu saja sudah membuatku meneteskan air mata. 

aku rindu belaian tanganmu di kepalaku, 
aku rindu pelukanmu 
aku rindu senyumanmu yang meneduhkan
aku rindu canda tawamu
aku rindu kemarahanmu 
aku rindu nyanyianmu
aku rindu semua itu

seandainya bisa,, 
seandainya bisa bertemu denganmu
aku hanya ingin meminta maaf
maaf atas keegoisanku
maaf atas kekanak-kanakannya diriku
maaf atas aku yang selalu menyakitimu

bahkan menuliskan semua kata-kata diatas saja aku meneteskan airmata
kau merasakannya kan?
seandainya hanya dengan meminta kepada Allah untuk bisa bertemu denganmu
aku akan memintanya selalu dalam sujudku, dalam setiap doaku, dalam setiap nafasku
apakah kau membaca ini sekarang?
kau tau bahkan sangat tahu
bahwa aku sangatlah rapuh,
bahwa aku hanyalah berpura-pura kuat
dihadapan semuanya
kau tahu, aku butuh dirimu
karena kau pun tahu, hanya kaulah yang bisa membuatku kuat

Dan aku selalu berpikir, betapa beruntungnya mereka yang masih memiliki ibu. Janganlah sekali-sekali menyakiti ibumu, daripada kamu menyesal pada akhirnya :’)

--

Oleh Erina Julia (@erinajulia)
http://unyumenyunyu.blogspot.com/

1 comment:

  1. Subhanallah puisinya indah sekali
    Yup, bener banget jangan sekali-kali menyakiti ibu. Kan surga di bawah telapak kaki ibu :))

    -rizka-

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...