Saturday, November 16, 2013

#MenulisMuharram: Once A Year in Maharani's Family



Lebaran Idul Fitri, pasti semua orang menanti-nantikan hari besar ini..
Setelah berpuasa satu bulan lamanya *nyanyi dikit* akhirnya tiba-tiba juga di hari kemenangan umat Islam. Nggak tau kenapa, kalo lebaran pasti rasanya cepat sekali berlalu. Rasanya pengen makan enak, dibeliin baju baru, dan dapat THR tiap hari $_$ hihihii
Kalo mau cerita tradisi Idul Fitri, pasti diotak terputar film-film kenangan Idul Fitri tiap tahunnya. Padahal sama aja sih kegiatannya. Tapi kok rasanya tiap tahun ada yang beda, ya? Namanya juga menang, hari kemenangan, jadi rasanya hari itu menjadi seorang pemenang satu-satunya *padahal banyak lohh :p*
Ngomongin tradisi Idul Fitri dikeluargaku, masih sama kayak keluarga-keluarga lainnya kok :D Ada ketupat, THR, apa lagi yaa?? Yuks cekidot ....

Ketupat


Tiada lebaran yang spesial tanpa ketupat. Yuhuu, beras atau ketan berbungkus daun kelapa ini punya kenikmatan tersendiri disaat lebaran, apalagi mama saya jago masak ketupat :9 Kalau saya makan ketupat pasti maruk banget, nggak tau sopan santun *padahal makan makanan lain juga :p* Sisa santan udah bercampur bumbu yang perlahan-lahan mengering karena lama direndam ituloh :9 Pokoknya, menu satu ini nggak pernah tinggal di rumah saya *kalau lebaran di rumah* Ayoayo yang mau ketupat, main ke rumah yuk pas lebaran :D

Kue Lebaran


Nggak ada kue lebaran belum lebaran? Hmm, kayaknya betul sekaliiii :D
Karena mama aku kerja, biasanya beli kue kering yang udah jadi. So, nggak bisa merasakan sensasi membuat kue lebaran u.u
Membeli kue yang udah jadi memang lebih praktis sih. Harganya juga cukup terjangkau dengan kisaran 35-50 ribu rupiah per toples. Udah gitu, belinya makin gampang. Malah, jangan-jangan ada yang pesan kue lebaran online :O ayoayo siapaaa angkat tangannya :D

Baju Lebaran


Wahh, kalau waktu kecil dulu, harus punya minimal dua baju lebaran. Satu pas hari H, satu lagi pas hari kedua, waktu jalan-jalan ke rumah saudara. Seiring bertambahnya usia dan semakin dewasa, aku mengerti. Baju lebaran itu sejenis pendorong anak-anak biar kuat dan mau berpuasa :D Kalau udah kuliah ini, nggak mesti punya baju lebaran hari kedua >.< Paling hari H atau hari pertamanya pas Sholat Ied. Kalau orang-orang di rumah, biasanya sengaja mempersiapkan baju muslim berwarna putih. Idul Fitri kan sama halnya dengan kita yang terlahir kembali ke dunia ini seperti bayi, yang tak punya dosa. So putih, so bersih, putih sebersih salju *jeng jeng iklan lewat*
Selain itu juga sebisanya kita menghindari berpakaian norak dan ribet. Karena sebenarnya lebaran itu bukanlah sarana untuk memamerkan baju baru. Bukannya sok menceramahi orang, kadang bajunya itu lhooo bikin silau mata. Cantik sih boleh, tapi jangan sampai membuat noda dihati orang lain atau dengan kata lain membuat orang lain dongkol ^^

Angpau Lebaran a.k.a THR


Nah, tradisi ini nggak akan dilupakan begitu saja. Mestinya sih diawal postingan :p hihihii Tradisi di rumah, THR dibagikan sesudah makan bersama sepulang sholat Ied. Berbaris sesuai usia. Tapi, khusus yang belum kerja. Aku ini, walau udah semester V masih dikasih THR lohh. Kan belum kerja ;) Lumayan lah, nominal untuk mahasiswa cukup cetarr $_$ Kadang juga nggak dikasih, kan udah kuliah *apaan deh* Tapi, khusus dari mama, pasti ngasih THR berupa barang. Karena aku sudah beranjak dewasa (hihi) paling aku minta belikan hal-hal yang biasa aku pakai kayak jam tangan atau tas.

Silaturahmi


Nah ini, poin penting dari semua point, yaitu bersilaturahmi. Kalau tradisi di rumah nenek, anak pertama yang sungkeman *padahal mama-papa orang Sumatra kok sungkeman* diikuti istri/ suaminya dan anak-anaknya. Begitupun seterusnya. Sebagai anak muda *yeahh* Aku harus yang pertama kali menyalami yang tua. Begitupun dengan sepupu yang usianya lebih muda dari aku. Inilah cara keluarga mengajarkan cara menghormati orang yang lebih tua. Tidak hanya itu, kita juga harus bersilaturahmi ke tetangga-tetangga kiri kanan sampai yang terjauh sekalipun *sekalian jalan-jalan dan icip-icip kue :D* Allah swt. pun akan membukakan pintu ampunan dan pintu rahmat kepada umatnya yang bersilaturahmi o:)
Kalau pulang kampung, pasti sempetin berziarah ke makam keluarga yang telah mendahului kita. Inilah moment-moment sedihnya. Apalagi ke makam keluarga yang pernah aku temui semasa hidupnya :’( hikss Jadi sedih banget.

Selain pas hari idul fitri, biasanya pada malam takbiran pasti beli lilin terus diletakkan di depan rumah, di dekat pagar sama kembang api bunga sambil foto-foto. Yupp, satu lagi foto-foto :D Ini tradisi yang tidak pernah ditinggal semenjak megang gadget-gadget keren. Rasanya aneh dan terharu kalau liat foto Idul Fitri jaman SD dulu, mandi-mandi di pantai rame-rame bareng sepupu yang masih gadis/ bujang, eh sekarang udah punya anak semua :))

Tradisi tiap orang pasti berbeda, namun pasti ada yang sama. Tapi pastinya tradisi itu menyisakan banyak kenangan yang bisa diingat sampai nanti seterusnya :D

--

Oleh Dian Maharani (@realdianmrani93)

2 comments:

  1. Tradisi lebaran Kita sama semua sister
    Terutama bagi-bagi THR :))
    Btw, sister orang Sumatra yah?
    Sama dunk

    -rizka-

    ReplyDelete
  2. Halo Rizka :D
    Iya, aku orang Sumatra, dan dibesarkan di Sumatra kkkkk ~
    Btw, salam kenal ya ;)

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...