Friday, November 29, 2013

#MenulisMuharram: A Teacher in School, A Teacher in Real Life



Ini adalah tulisan kedua saya di blog Kak Primaditarahma. Karena sebelumnya saya telah menulis tentang Islamic Quote Favorite.
Untuk kesempatan kali ini, saya akan menulis tentang Guru Sekolah Yang Paling Diingat.

Ketika saya memilih judul ini saya langsung teringat dengan guru-guru di SMP saya. Ada beberapa guru yang secara langsung atau tidak langsung telah mengubah perubahan dalam hidup saya. Salah satunya yang akan saya ceritakan di dalam tulisan ini adalah Bu Mia Damayanti.


Ketika saya duduk di kelas 2 SMP, Bu Mia adalah wali kelas sekaligus guru biologi saya. Setiap beliau mengajar selalu saja ada cara-cara kreatifnya untuk membuat siswa lebih mudah memahami. Hal ini juga membuat belajar menjadi menyenangkan.

Pertama kali saya tahu dunia Facebook itu karena Bu Mia. Waktu itu Bu Mia pernah mengadakan E-Learning. Jadi mau tidak mau siswa harus membuat alamat e-mail. Menambahkan akun Facebook Bu Mia menjadi teman adalah syarat untuk mengikuti E-Learning. Dengan dunia facebook saya cepat lambat menjadi tahu dunia Twitter.

Dulu saya itu orang yang malas membaca buku diluar materi sekolah. Materi sekolah pun jarang saya baca. Saya ingat waktu itu di Twitter, saya follow akun Twitter @pepatah. Sedikit demi sedikit saya menjadi suka membaca karena ternyata membaca itu membuat perubahan bagi hidup saya. Dari Facebook dan Twitter akhirnya saya mengenal dan mengetahui orang-orang hebat.

Di sana saya menjadi tahu kak @Oki_Setiana artis muslimah yang menginspirasi  saya karena buku dan tweetnya. Juga tahu teh @Pewski, Ust. @Felixsiauw, Pak @JamilAzzaini dan banyak orang-orang hebat lainnya yang tidak bisa saya sebutkan semua. Karena membaca tweet-tweet mereka, alhamdulillah hidup saya menjadi terarah.

Hal-hal seperti itu mungkin biasa bagi orang lain. Tetapi bagi saya bila suatu hal membawa perubahan baik untuk saya, itu luar biasa. Karena perubahan sekecil apapun akan berdampak besar bagi seseorang secara cepat maupun lambat. Dan saya berusaha untuk selalu mengingat siapa akar yang membawa perubahan bagi saya.

Kembali ke Bu Mia guru hebat saya.
Bu Mia adalah guru yang selalu bersemangat dalam pendidikan. Ketika saya SMP, beliau hanya sebentar menjadi wali kelas saya. Saat itu beliau mendapatkan beasiswa sekolah di Australia. Beasiswa yang diimpikannya sejak duduk di bangku SMA.

Saat perpisahan dengan Bu Mia, saya dan teman-teman saya sekelas, bersama teman-teman dari kelas yang berbeda, pergi kerumah Bu Mia.  Disana salah satu teman saya membacakan puisi untuk Bu Mia. Bu Mia pun menangis terharu. Kami semua bernyanyi bersama untuk Bu Mia. Kami semua ikut menangis dan akhirnya suasana pun bertambah haru. Satu persatu dari kami mendapat pelukan hangat dari Bu Mia :’)

Oh iya, sebelum Bu Mia dapat beasiswa, waktu itu kami pernah bersama-sama dengan Bu Mia membuat kartu ucapan untuk dijual dan hasilnya untuk keperluan kelas, seperti cat kelas dan lainnya. Bu Mia mengajarkan kepada kami untuk bisa kreatif, dan salah satu contohnya diaplikasikan saat berwirausaha.

Sampai sekarang setiap membaca status-statusnya dan melihat foto-foto kegiatan Bu Mia di Australia, saya selalu termotivasi.

Bu Mia membuat saya untuk mempunyai mimpi besar: ingin bisa seperti Bu Mia, yaitu bisa menikmati keadaan luar negeri..

Terima Kasih Bu Mia, saya akan selalu mengingatmu..

--

Oleh Lilis Suryani (@Lissury)
http://lilissuryani07.blogspot.com/

1 comment:

  1. Wew, SMP sudah belajar via e-learning. Aku aja baru kuliah pake begituan. *ketahuan sudah tua
    Semoga bisa seperti Bu Mia yg bisa dpt beasiswa ke luar negeri yah. Saya juga pengen tuh dapet beasiswa ke luar negeri.

    Salam kenal
    -rizka-

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...