It's been a year.
Tahun lalu, saya hanya seorang peserta, bahkan hanya untuk satu setengah hari.
Tahun ini, saya akan menjadi volunteer (sebagai MC), dan semoga tahun depan saya bisa melakukan yang lebih lagi..
Yes, we are talking about Ubud Writers and Readers Festival (UWRF).
Betapa event ini mengubah hidup saya.
Betapa saya, hingga hari ini, bersyukur pernah memaksakan diri untuk jauh-jauh ke Bali, meski saat itu saya sedang pilek berat. Saya masih ingat, sepanjang perjalanan bis ke Bali, saya harus memegang erat Vicks Vaporub karena itulah satu-satunya penyelamat saya dari batuk yang akan mengganggu penumpang lain.
Sepulangnya dari Bali, saya terkapar sesudah sholat Ied, ga bangun selama dua hari.
Saya tidak menyesal :)
Ketika saya berangkat kesana, saya tidak memiliki ekspektasi apa-apa.
Iya, saya hanya ingin mengingatkan kembali diri saya tentang passion saya, yaitu menulis.
Tetiba saya ingat, masa-masa kecil saya dihabiskan dengan mengurung diri di perpustakaan sekolah.
Menulis berlembar-lembar essay, cerita pendek, puisi, dan lain-lain.
Menjelang kompetisi, ibu saya dan guru penjaga perpustakaan akan turun tangan.
Memastikan setiap ejaan sempurna, dan tulisan tangan saya enak dibaca; bahkan kadang ibu saya menghadiahkan cubitan di sekujur paha jika saya malas dan membolos.
Saya mungkin sebagaimana anak-anak lainnya ingin berlari kesana kemari.
Ingin berlatih kasti atau basket.
Tapi ibu saya tahu saya hanya akan menjadi bulan-bulanan, maka ia meyakinkan saya bahwa saya memiliki dunia yang lain.
Menulis.
Setelah berbagai penghargaan dan beberapa kota saya datangi untuk mengikuti lomba menulis; saya tiba-tiba melupakan menulis. Saya tetap menulis, laporan untuk OSIS, karya ilmiah; tapi paham kan maksud saya.. Menulis, yang seperti 'itu'..
Sampai akhirnya saya berkenalan dengan blogging.
Maka di UWRF 2013, saya ingin sekali tahu tentang dua hal ini..
Tahun lalu, saya hanya seorang peserta, bahkan hanya untuk satu setengah hari.
Tahun ini, saya akan menjadi volunteer (sebagai MC), dan semoga tahun depan saya bisa melakukan yang lebih lagi..
Yes, we are talking about Ubud Writers and Readers Festival (UWRF).
Betapa event ini mengubah hidup saya.
Betapa saya, hingga hari ini, bersyukur pernah memaksakan diri untuk jauh-jauh ke Bali, meski saat itu saya sedang pilek berat. Saya masih ingat, sepanjang perjalanan bis ke Bali, saya harus memegang erat Vicks Vaporub karena itulah satu-satunya penyelamat saya dari batuk yang akan mengganggu penumpang lain.
Sepulangnya dari Bali, saya terkapar sesudah sholat Ied, ga bangun selama dua hari.
Saya tidak menyesal :)
Ketika saya berangkat kesana, saya tidak memiliki ekspektasi apa-apa.
Iya, saya hanya ingin mengingatkan kembali diri saya tentang passion saya, yaitu menulis.
Tetiba saya ingat, masa-masa kecil saya dihabiskan dengan mengurung diri di perpustakaan sekolah.
Menulis berlembar-lembar essay, cerita pendek, puisi, dan lain-lain.
Menjelang kompetisi, ibu saya dan guru penjaga perpustakaan akan turun tangan.
Memastikan setiap ejaan sempurna, dan tulisan tangan saya enak dibaca; bahkan kadang ibu saya menghadiahkan cubitan di sekujur paha jika saya malas dan membolos.
Saya mungkin sebagaimana anak-anak lainnya ingin berlari kesana kemari.
Ingin berlatih kasti atau basket.
Tapi ibu saya tahu saya hanya akan menjadi bulan-bulanan, maka ia meyakinkan saya bahwa saya memiliki dunia yang lain.
Menulis.
Setelah berbagai penghargaan dan beberapa kota saya datangi untuk mengikuti lomba menulis; saya tiba-tiba melupakan menulis. Saya tetap menulis, laporan untuk OSIS, karya ilmiah; tapi paham kan maksud saya.. Menulis, yang seperti 'itu'..
Sampai akhirnya saya berkenalan dengan blogging.
Maka di UWRF 2013, saya ingin sekali tahu tentang dua hal ini..
- Apakah saya dapat hidup dari menulis?
- Apakah buku adalah satu-satunya wujud tulisan yang diakui sebagai pencapaian seorang penulis?
Tentu saja jawabannya “YA” untuk
pertanyaan pertama.
Dan ternyata, jawabannya “tidak” untuk pertanyaan kedua.
Saya berkesempatan bertukar opini dengan para jurnalis, editor, bahkan blogger.. Ya meski mbak Trinity Traveler dan Agustinus Wibowo juga punya buku sih..
Beberapa dari kita memang memiliki komitmen yang tinggi dalam menyelesaikan sebuah buku, tapi beberapa dari kita lebih banyakexcuse kesibukan yang lainnya. Hehehe.
So, it's been a year.
Alhamdulillah, saya mulai mendapatkan pengakuan sebagai blogger.
Tapi sepatutnya hal ini tidak membuat saya terlena, kan?
Here we go, another Ubud Writers and Readers Festival.
May it brings another inspiration for me, and I do hope I can share it with you guys :)
Lots of love,
Prima
Dan ternyata, jawabannya “tidak” untuk pertanyaan kedua.
Saya berkesempatan bertukar opini dengan para jurnalis, editor, bahkan blogger.. Ya meski mbak Trinity Traveler dan Agustinus Wibowo juga punya buku sih..
Beberapa dari kita memang memiliki komitmen yang tinggi dalam menyelesaikan sebuah buku, tapi beberapa dari kita lebih banyak
So, it's been a year.
Alhamdulillah, saya mulai mendapatkan pengakuan sebagai blogger.
Tapi sepatutnya hal ini tidak membuat saya terlena, kan?
Here we go, another Ubud Writers and Readers Festival.
May it brings another inspiration for me, and I do hope I can share it with you guys :)
Lots of love,
Prima
***Oya, saya ga sengaja ketemu Ustadzah Tunik, guru perpustakaan SD saya, di toko buku hari sabtu lalu. She still recognized me, kata beliau saya tidak banyak berubah. Masih cute, masih cablak seperti dulu.. Haha. Tak lupa saya memohon doa restu beliau untuk World Muslimah Award.. She is one of my 'mothers', one of a few people who always believe in me and my dreams :)
Kepingin ikuuuuuut
ReplyDeleteikut lah mbak, sekalian mewujudkan honeymoon di jimbaran :p
DeleteMbak Prima kenal kata cablak juga ya? Hehehe. Sukses Mbak.
ReplyDeleteKenal lah, teman dekatku malahan :)))
DeleteMakasih sayang ;)
Sukses ya mbak utk ngeMCnya. Ditunggu cerita selanjutnya! :)
ReplyDeletehuaaa.. aku belum latihan.. :(((
Deletebantuin dong nyiapin materi XD
kak Prim, too bad kali ini kita belum rezeki untuk ketemu. i hope next time we will :)
ReplyDeleteHave fun yaah :D
lho tadinya kamu mau ikut kah? huhuhuhuhu.
Deleteaku insyaAllah desember mau ke jekardah~
ketemuan yuks! ;)
aku mau ikut volunteernya kak, tapi apa daya belum rejeki. Ayooook ketemu!
Deleteoh gitu.. mau cerita2 via Facebook kah?
Deletesiapa tau aku bisa kasih tips untuk tahun depan ;)
kalau ga ada aral melintang, aku mau ikut Festival Pembaca Indonesia.
mau sekalian ngurusin project-nya Kancut Keblenger juga kok.
doain ya, semoga masuk final World Muslimah Award biar makin lancar planning-nya ^^
Aku juga gak berani berekspektasi apa-apa. Biarlah itu menjadi kejutan buatku. :))
ReplyDeleteWkwkwk, aku siap buat motret #OOTD MC-nya nih :p
ahahahahaha, you will be amazed, I promise ;)
Delete