"Aku tidak brilian.
Aku hanya orang yang selalu bangkit tatkala mengalami kegagalan."
- Al Khansa Shalihah
Saya pernah baca di sebuah artikel di blog Teh Febrianti Almeera (@pewski), bahwa sebenarnya kita sering terkungkung dengan batasan istilah 'prestasi'. Kita pikir yang namanya prestasi atau pencapaian haruslah diakui orang lain, dengan sebuah plakat, piala, atau gelar.
Padahal, terkadang prestasi itu sesimpel bisa menjaga sholat Tahajud setiap hari selama sebulan, bisa menyisihkan beberapa persen dari gaji untuk disedekahkan kepada panti asuhan dekat rumah... Ya, kadang kita 'malu' mengakui bahwa kita telah menang melawan rasa malas, rasa kikir, apapun itu :)
Pelajaran ini saya dapat dari membaca cerita Kak Ocha (@alkhansas_) di buku Hijablicious (udah pada baca review saya kan?).
Di buku ini, Kak Ocha yang pernah bersekolah di Amerika Serikat menceritakan kisahnya dalam mempertahankan hijab dan mencoba memahami persahabatan antarbudaya.
Nah, kali ini saya berkesempatan untuk mendapatkan cerita lain, langsung dari jari-jari (soalnya interview-nya by email, hehe) Kak Ocha yang pemenang The Most Talented World Muslimah Beauty 2012 ini. Langsung baca deh! ;)
Nah, kali ini saya berkesempatan untuk mendapatkan cerita lain, langsung dari jari-jari (soalnya interview-nya by email, hehe) Kak Ocha yang pemenang The Most Talented World Muslimah Beauty 2012 ini. Langsung baca deh! ;)
Prima (P): Apa yang memotivasi Kak Ocha untuk mengikuti World Muslimah Beauty?
Ocha (O): Pada dasarnya aku memang orang yang senang untuk menantang diri aku, dan selalu ingin mencapai sesuatu. Mungkin memang naluri dari sananya kali ya.. Aku suka sesuatu yang menantang dan tentunya bisa mengasah diriku. Aku ingin juga bisa melihat dunia dari berbagai sudut pandang, menambah kekayaan pengetahuan, dan tentu saja menambah kenalan untuk silaturrahim. Selain itu aku juga ingin membuat keluargaku bangga.. Terakhir, ingin bisa berbuat ‘sesuatu’ untuk masyarakat (waktu aku aktif di WM dulu, beberapa kali memang melakukan kegiatan sosial yang bisa membuka mataku, dan membuatku semakin mensyukuri hidup dan bertekad meningkatkan kualitas diri agar bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak).
Ocha (O): Pada dasarnya aku memang orang yang senang untuk menantang diri aku, dan selalu ingin mencapai sesuatu. Mungkin memang naluri dari sananya kali ya.. Aku suka sesuatu yang menantang dan tentunya bisa mengasah diriku. Aku ingin juga bisa melihat dunia dari berbagai sudut pandang, menambah kekayaan pengetahuan, dan tentu saja menambah kenalan untuk silaturrahim. Selain itu aku juga ingin membuat keluargaku bangga.. Terakhir, ingin bisa berbuat ‘sesuatu’ untuk masyarakat (waktu aku aktif di WM dulu, beberapa kali memang melakukan kegiatan sosial yang bisa membuka mataku, dan membuatku semakin mensyukuri hidup dan bertekad meningkatkan kualitas diri agar bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak).
Kak Ocha bersama Sang Bunda tercinta :') |
P: Apa saja persiapan yang Kak Ocha lakukan sebelum mendaftar World Muslimah Beauty?
O: Nggak terlalu banyak persiapan khusus.. Karena persiapan itu semua sudah dilalui semenjak aku SMP, dimana disana aku berjanji pada diri aku untuk melakukan apapun sebaik mungkin, termasuk belajar dan mencari pengalaman.. Sehingga saatnya WM diberlangsungkan, persiapan yang dibutuhkan pun seperti tinggal memoles aku yang sudah ada. Karena menurutku WM itu merupakan sebuah wadah di mana kamu bisa mengaplikasikan pengalaman-pengalaman hidupmu, dan ‘elevate it into something more’. Kamu ya kamu. Cerita kamu dan perjalanan hidup kamu berbeda dari yang lain, and that what makes you special. Intinya adalah bagaimana kamu bisa ‘embrace’ diri kamu menjadi versi terbaikmu, dan berikan yang terbaik pada kegiatan pemilihan WM ini.. Saat itu juga mungkin aku banyak berlatih untuk meningkatkan kepercayaan diriku :)
P: Dan apa saja persiapan yang Kak Ocha lakukan sesudah terpilih menjadi semifinalis/finalis?
O: Nggak ada.. Hehehe. Karena saat itu aku sedang hectic mengurusi organisasi hockey aku.. jadi nggak bisa persiapan banyak. Mungkin persiapan teknis kali ya, seperti perlengkapan-perlengkapan yang harus dibawa. Just enjoy the ride and give my best :)
O: Nggak ada.. Hehehe. Karena saat itu aku sedang hectic mengurusi organisasi hockey aku.. jadi nggak bisa persiapan banyak. Mungkin persiapan teknis kali ya, seperti perlengkapan-perlengkapan yang harus dibawa. Just enjoy the ride and give my best :)
P: Apa hal terberat selama mengikuti karantina World Muslimah Beauty?
O: Hal terberat datang dari diri sendiri, di mana kita dihadapkan dengan kontestan lain yang keren-keren, sehingga nggak jarang aku merasa minder. Tapi itulah. I tried to overcome my fears, dan satu hal yang aku pelajari adalah.. Terkadang kita itu jatuh karena ketakutan kita sendiri yang nggak berdasar, dan kita yang memandang rendah diri kita sendiri. Trust yourself that you are good enough.
Para finalis World Muslimah Beauty 2012 |
P: Dan apa hal terindah yang bisa Kak Ocha kenang dari ajang mengikuti World Muslimah Beauty?
O: Semuanya :) Mulai dari karantina, malam final, hingga kehidupan setelahnya. Ini seperti life changing experience yang Allah hadiahkan untuk aku dan teman-teman.. Tapi yang paling memberiku semangat baru adalah ketika tampil di malam final, saat sedang perform talent show. Saat itu aku main hockey dengan heels 15 cm dan melakukan demo permainan hockey. Senang banget, karena salah satu cita-citaku tercapai.. Yaitu memperkenalkan hockey ke masyarakat luas karena banyak dari orang Indonesia yang masih awam dengan olahraga ini. Dan untuk memenangkan gelar karena olahraga ini, menjadi sesuatu yang nggak terlupakan bagiku :)
Wah, Kak Ocha main hockey on stage! |
P: Sebagai atlet, Kak Ocha menuliskan bahwa menang-kalah dalam pertandingan itu biasa. Tapi, apa sebenarnya arti 'kemenangan' untuk Kak Ocha?
O: Menang itu ketika kita merasa usaha kita nggak sia-sia, dan kita tetap walk out of the field feeling grateful and loved as it seems like we just won the first place trophy. Aku dan timku pernah beberapa kali dibantai dalam pertandingan oleh tim-tim papan atas, namun kami keluar lapangan dengan hati yang lega dan bahagia. Karena apa? Karena kami bermain dengan sekuat tenaga, bersungguh-sungguh, dan nggak menyerah sampai peluit terakhir ditiupkan. Pernah kami menang, tapi ketika kami merasa permainan kami buruk, kami tidak terlalu bahagia dalam perayaan. Karena menang itu adalah ketika kita merasa telah melakukan sesuatu sebaik mungkin (dan kita tau kita memberikan yang terbaik), nggak peduli dengan bagaimana hasil akhirnya/ bagaimana penilaian orang. The most important thing is how we carry ourselves into the game. Dan tentu saja kemenangan yang berarti itu adalah ketika team work lebih mendominasi dibandingkan one man show :)
Artikel tentang tim hoki-nya Kak Ocha di koran. |
Kak Ocha beraksi di lapangan. Keren yes ^^ |
P: Menurut Kak Ocha, apa yang membuat seseorang dapat memenangkan World Muslimah Award?
O: Mereka yang percaya bahwa mereka bisa menang. Simple :)
O: Mereka yang percaya bahwa mereka bisa menang. Simple :)
P: Boleh tolong beri sepatah dua patah kata, untuk menyemangati muslimah, agar mereka pede ikut World Muslimah Award?
O: You are you, and no one can take that away from you.
You have got to believe that you have the power within you, to do whatever you desire to do. “Let your faith be bigger than your fear”
See?
Lots of love,
Prima
**I have registered myself on World Muslimah Award. If you want to support me (please!), you can vote me here (below my profile video). Many thanks! ;)
***Pic source: Dokumen pribadi Kak Ocha, makasih Kak atas waktunya :D
Panggilannya sama sama panggilankuuu...
ReplyDeleteTapi cantikan mba Ocha yang ituuuhh :D
sama-sama cantiiik, ayo belajar utk bisa lebih berprestasi lagi ;)
DeleteMbak priiiim sukses yak
ReplyDeletemakasih mbak Nunuuu ^^
Deletepostingannya selalu menginspirasi dan selalu membuat semangat orang yang baca. jadi nggak rugi sudah ngefollow. thanks kak :))
ReplyDeleteamiiin, semoga selalu dikasih kekuatan utk menginspirasi oleh Allah.
DeleteMakasih sudah mampir dan follow :)
wow, jarang yang tahu tentang hockey ya, mba.
ReplyDelete