Sunday, November 17, 2013

#MenulisMuharram: Just Do It, No Matter What People Say


Hadist ini pertama kali saya baca di dalam sebuah buku spiritual seorang artis muslimah. Dan merupakan salah satu hadist yang paling ingin saya sharing.

Abu Hurairah berkata, ‘Aku mendengar Rasullah Saw. bersabda, 

Sesungguhnya orang yang pertama kali disidang pada Hari Kiamat adalah orang yang mati syahid. Dia akan dihadapkan pada nikmat-nikmatnya dan dia mengenalnya. 

(Allah) berkata, ‘Apa yang engkau lakukan dengan itu semua?’ ‘Aku telah berperang demi Engkau, hingga aku mati syahid.’ (Allah) berkata, ‘Engkau bohong! Engkau berperang agar disebut sebagai orang yang pemberani.’ Kemudian orang itu diseret kedalam api neraka. 

Kemudian orang yang belajar ilmu, mengajarkannya, dan membaca Al-Quran. Dia dihadapkan kepada nikmat-nikmatnya dan dia mengenalnya. (Allah) berkata ‘Apa yang engkau lakukan dengan semua ini?’ ‘Aku telah belajar ilmu, mengajarkannya, dan membaca Al-Quran demi Engkau,’ jawabnya. (Allah) berkata, ‘Engkau bohong! Engkau belajar agar dikatakan sebagai orang yang pintar dan engkau membaca Al-Quran agar dikatakan sebagai seorang qari’ (pembaca Al-Quran).’ Kemudian orang itu diseret kedalam api neraka. 

Kemudian orang yang diluaskan rezekinya oleh Allah. Dia dihadapkan kepada nikmat-nikmatnya. (Allah) berkata, ‘Apa yang engkau lakukan dengan ini semua?’ ‘Aku selalu mendermakannya demi Engkau di jalan yang Engkau suka.’ (Allah) berkata, ‘Engkau bohong! Engkau bederma agar dikatakan sebagai seorang dermawan.’ Kemudian orang itu diseret ke dalam api neraka’ (HR Muslim)

Hadist di atas berbicara tentang niat. Allah SWT menilai amal perbuatan kita tergantung bagaimana niat kita, apakah ikhlas lillahita’ala atau karena hal lain yang disebut riya’? Berbicara tentang riya’ , kita harus lebih berhati-hati. Karena sedikit amal dengan niat yang ikhlas akan membuat kadar amal tersebut menjadi besar begitu pun sebaliknya besar amal dengan niat tidak lurus dan tidak ikhlas, amal yang kita perbuat akan sia-sia.


Dengan adanya media sosial seperti facebook salah satunya, tidak sedikit setiap kegiatan dishare. Dan tidak menutup kemungkinan juga kita akan tergiur untuk menshare kegiatan ibadah yang telah atau yang sedang kita dilakukan. Hati-hati dengan niat kita.
Lalu bagaimana kita harus bersikap?

Pengalaman pribadi ketika saya mengetahui hadist ini. Di setiap niat baik yang saya ingin lakukan di satu kesempatan, saya selalu merasa khawatir akan niat yang tidak lurus. Sehingga sering kali saya menundanya. Akibatnya kesempatan untuk melakukan kebaikan pun tertunda-tunda. Karena hal itu saya merasa tidak ada kepuasan batin dan membuat saya sedikit gelisah. 

Suatu hari saya mempunyai kesempatan bertanya kepada salah satu motivator muslimah yaitu teh FebriantiAlmeera @pewski lewat akun twitter, apa yang mesti saya lakukan menunda kebaikan agar tidak riya atau bagaimana.

Jawaban teh @pewski “Berbuat baik karena orang lain atau menunda perbuatan baik karena orang lain, sama. Luruskan niatnya, bukan repot pada perbuatannya :) ” 

Saya akhirnya berfikir. Benar apa yang diterangkan teh pewski. Saya tidak perlu dibuat repot dengan perbuatannya. Yang penting luruskan niat dan minta perlindungan kepada Allah supaya dijauhkan dari sifat riya’.

Kita tidak tahu berapa lama lagi hidup di dunia ini. Bila sering menunda-nunda  kebaikan, kita tidak punya waktu lebih lama lagi untuk mengumpulkan amal kebaikan.
Sekian, alhamdulillah walaupun sedikit saya berharap bisa bermanfaat untuk sahabat khususnya diri saya sendiri untuk lebih mengingatkan kembali.

Salam, 
Lilis Suryani

-- 

Oleh Lilis Suryani (@Lissury
http://lilissuryani07.blogspot.com/
 

2 comments:

  1. Hadist diatas membuka mata kita, bahwa segala sesuatu hanya untuk dan kepada Allah SWT

    ReplyDelete
  2. Subhanallah, hadist yg luar biasa
    Aku setuju mbak, ttg niat.
    Urgensi niat merupakan perbuatan yg menjadi akar perilaku manusia. Jika niatnya ikhlas, maka akan diridhai Allah. Tapi jika niatnya salah (riya dll), maka tidak akan ada yg diperoleh. Kita juga harus istiqomah dg ikhlas. Karena ikhlas itu sulit. :((

    -rizka-

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...