Friday, November 8, 2013

#MenulisMuharram: Proper Clothes to Meet Allah




Di Indonesia, sebagian umat muslim mengenal mukena atau rukuh sebagai pakaian shalat. Setahu saya ada tiga macam mukena, yang pertama satu potong terusan, yang kedua mukena yang pisah atau terdiri dari atasan dan bawahan, terakhir mukena yang menutup dari leher hingga kaki (biasanya digunakan oleh perempuan yang berjilbab). Setahu saya dalam islam tidak ada aturan terperinci busana seperti apa yang harus dikenakan ketika shalat, tetapi islam mengharuskan busana itu hendaknya rapi, menutup aurat dan terbebas dari najis.

Istilah mukena sepertinya hanya dikenal di Indonesia dan Malaysia saja, menurut cerita beberapa saudara yang pernah ke tanah suci sih umat muslim dari negara lain biasanya mengenakan baju biasa yang rapi, panjang, menutup aurat dan tidak membentuk lengkuk tubuh. Bentuknya kurang lebih seperti jubah atau gamis panjang. Memang berbeda ya, masih banyak orang Indonesia memakai mukena dan pakaian yang memenuhi syariat (menutup aurat) hanya ketika shalat saja, kalau tidak shalat tetap memakai celana ketat, rambut terurai, tidak memakai kaos kaki dan sebagainya. Sedihnya saya masih termasuk dalam kategori kebanyakan orang Indonesia, berjilbab tapi belum sepenuhnya memenuhi syariat.

Menurut pendapat Ibnu Taimiyyah, “Seluruh tubuh wanita merdeka itu aurat (di dalam shalatnya) kecuali bagian tubuh yang biasa nampak darinya ketika di dalam rumahnya, yaitu wajah, dua telapak tangan dan telapak kaki. “ Saat ini, mukena yang beredar tidak semuanya mengacu pada pendapat tersebut. Masih sering dijumpai perempuan menunaikan shalat dengan menggunakan mukena transparan dengan bahan yang tipis, sehingga lekuk tubuh dan rambut panjang masih dapat terlihat, itu berarti auratnya masih terlihat. Tidak sesuai bukan dengan yang diharuskan dalam islam?

Selanjutnya pilihan diri sendiri… tetap berpakaian biasa-biasa saja dan hanya menutup aturan sesuai syariat ketika shalat saja atau mengenakan pakaian sesuai syariat dalam keseharian layaknya ketika kita sedang shalat. Bukan pakai mukena setiap saat, maksudnya berpakaian sebagaimana seharusnya menutup aurat dalam syariat. Doanya aja untuk yang nulis dan yang baca, semoga kita semua bisa mematuhi perintah-Nya tanpa pilih-pilih dan tanpa tapi. Termasuk dalam hal menutup aurat. Dan bagi yang sudah, semoga tetap istiqomah. Mari saling mendoakan!

Salam,
Semoga bermanfaat : )

nb: mohon dikoreksi apabila saya salah. terima kasih

-- 

Oleh Siti Bariroh Maulidyawati (@brmldyw)

3 comments:

  1. iya, yang benar adalah pakaian yang sesuai syariat... sesuai an nur (melabuhkan kerudung kedadanya) dan al ahzab (mengulurkan jilbab ke seluruh tubuh)
    berjilbab panjang itu menyenangkan kok... memang banyak pandangan miring. tapi kalau dicoba bikin nagih ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waaah saya masih kadang iya kadang tidak ni masih sering tergoda dan malas hehe. Doakan saya segera istiqomah ya mbak. Bismillaah :)

      Delete
  2. Bener tuh hanya org Melayu (Indonesia & Malaysia) yg menggunakan mukena saat sholat. Aku juga lihat negara Arab dan negara muslimnya langsung sholat dg menggunakan pakaian yg dia kena. Hijab panjang, pakaian longgar, kaos kaki. Mayoritas mereka menggunakan pakaian berwarna gelap (hitam) sedangkan mayoritas org Melayu menggunakan mukena warna putih.
    Tapi, apapun perbedaannya yg penting pakaian yg digunakan saat sholat sudah sesuai dg syari'at.
    Tetap istiqomah sister

    -rizka-

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...