Thursday, September 19, 2013

Leave It All Behind



Suatu hari, seorang teman lelaki bertanya kepada saya via BBM,
‘Prim, gimana ya caranya move on?’

Saya terhenyak dan berpikir, ‘tampang gini emang keliatan ahlinya move on?’

Tentu tidak.

Karena saya, pernah gagal move on.

Sudah lama wacana move on menjadi trending topic di antara kita, begitu banyak sumpah move on disampaikan dimana-mana. Tapi hasilnya? Begitu sampai di suatu tempat yang pernah didatangi sama si dia, eh keinget lagi deh kenangan sama si doski *yah ketauan umurnya*

Move on.
Mudah dikatakan, (sangat) sulit dilakukan.

Tapi seperti apa kata Ustadzah Prima (amiiin), nothing but time will heal – dan minta bantuan Allah untuk urusan satu ini.

Dia menjadikan kita memiliki perasaan galau cinta ini, maka segala penyelesaian juga akan berasal dari-Nya.

Ehem, jadi konsultasi cinta syariah ni yeee.

Tapi serius. Karena meski saya pernah gagal move on, toh sekarang saya bisa melenggang santai saat ketemu si doski. Jadi boleh lah ya, saya bagi sedikit tips saya disindang..

- oya, sebelum dilanjutin saya mau garisbawahi disini bahwa yang saya alami dalam move on ini ada dua kali: dari mantan pacar terakhir, dan dari lelaki yang pernah saya cintai. Lebih susah mana? Yang bukan mantan, karena kata orang sih ada faktor penasaran: kenapa oh kenapa kami tak bisa bersatu, Tuhan?~ *mulai deramah* -

1. Akui bahwa semuanya telah berakhir, tidak ada kemungkinan untuk bersama lagi, apapun itu. Selama masih ada penyangkalan seperti ‘harusnya kita ga putus’; atau bertanya-tanya pada diri sendiri seperti ‘apakah ia akan kembali pada saya jika saya berubah menjadi seperti Selena Gomez?’ – you’ll never ever move on.

Tentu ketika kita masih saling mencinta, pasti akan ada saja usaha untuk meyakinkan diri bahwa things still can be fixed. Tapi kadang jodoh berhenti sampai disini saja. It hurts, but it’s a real life.

2. Move on bukan berarti melupakan si dia sepenuhnya. Jika ini yang kamu harapkan, rempong deh ya bo’. Apalagi eyke, yang tempat *ehem* nge-date favorit adalah restoran pizza fast food yang mbak-mbaknya suka ngomong ‘pilihan yang tepat sekali’. Bisa engga makan dong saya kalau demi move on, saya menghapus tempat ini dari daftar tempat makan favorit (pribadi).

Move on, IMHO, lebih kepada merelakan semuanya *tsaaah* Kalaupun harus teringat lagi, ingatlah yang baik-baik dari kenangan itu – atau ingatlah sesuatu yang bisa dijadikan pelajaran.

Lebih dalam lagi, move on berarti satu hal: tanpanya, langit masih biru, bumi masih berputar, angin masih bertiup, rumput masih bergoyang, anjing masih menggonggong, dan kafilah masih berlalu *oke ngaco* Maksudnya, rugi amat vroh kalau elu masih stuck di masa lalu. Time goes by, tau-tau temen yang lain udah punya anak 2, situ masih mikirin mantan, aduuuh sayang waktunya..

3. Tentang berdoa, ini adalah satu trik ampuh. ‘Hanya kepada-Nya kita memohon pertolongan’, ya kan? Di dalam Islam, kita sudah dituntun untuk berdoa dengan sholat istikhoroh.

“Ya Allah, aku memohon petunjuk memilih yang baik dalam pengetahuanMu, aku mohon ditakdirkan yang baik dengan kudratMu, aku mengharapkan kurniaMu yang besar. Engkau Maha Kuasa dan aku adalah hambaMu yang dhaif. Engkau Maha Tahu dan aku adalah hambaMu yang jahil. Engkau Maha Mengetahui semua yang ghaib dan yang tersembunyi.
Ya Allah, jika hal ini (***) dalam pengetahuanMu adalah baik bagiku, baik pada agamaku, baik pada kehidupanku sekarang dan masa datang, takdirkanlah dan mudahkanlah bagiku kemudian berilah aku berkah daripadanya.
Tetapi jika dalam ilmuMu hal ini (***) akan membawa bencana bagiku dan bagi agamaku, membawa akibat dalam kehidupanku baik yang sekarang ataupun pada masa akan datang, jauhkanlah ia daripadaku dan jauhkanlah aku daripadanya. Semoga Engkau takdirkan aku pada yang baik, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas setiap sesuatu.”

Singkatnya begini, ‘Ya Allah, jauhkan aku dari sesuatu yang tidak Engkau ridhoi; dan berikanlah aku ganti yang lebih baik dari sisi-Mu’.

Tapi ya itu.. Kalau memang sudah ‘dibantu’ sama Allah, sudah dijauhkan dari si dia, jangan cari-cari cara untuk deketan lagi. Pakai cari-cari alasan ‘mau ngetes kekuatan’ pula. Pernah nih, saya itu harusnya (terpaksa) berada di satu event yang sama dengan si-lelaki-yang-saya-cintai-itu, eh gatau gimana ceritanya jadwal kami berdua berubah, batal ketemu deh. Dan saya bersyukur. Mungkin Allah tahu hati saya masih lemah kalau menghadapi senyumannya.

Mudah-mudahan tips sok tau saya ini berguna ya.
Kalau mau sharing tips menurut kamu juga boleh banget lho, siapa tau lebih ciamik soro daripada tips saya.

Anyway, remember this one yah..


Love,
Prima

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...