Sebuah kenangan indah terkuak ketika aku
melihat foto ini, foto yang diambil Prima di Batu Secret Zoo. Disini, aku
hampir dicium kuda waktu memberi makan. Prima tertawa lepas dan sebenarnya aku
senang melihatnya, tapi segera setelah kami turun dari kereta, aku langsung
cuci muka berkali-kali.
Siang itu aku sangat ingin berenang, tapi
Prima berhalangan dan mengusulkan agar kami pergi ke kebun binatang. Sepanjang
jalan aku menyetir sambil bertanya-tanya dalam hati, seperti apa kebun binatang di Indonesia. Ada temanku yang sudah
pernah ke Taman Safari, tapi katanya binatangnya sedikit. Apalagi di Batu, aku
sudah berharap untuk melihat kebun binatang yang kecil.
Ternyata aku salah. Batu Secret Zoo
sangat bagus. Meski untuk beberapa jenis hewan memang hanya ada satu atau dua
ekor, tapi tempatnya bersih dan cukup menarik. Aku jadi ingin membawa
keponakan-keponakanku kesini.
Aku juga gembira sekali hari itu, karena
saat itu, aku belum tahu jika liga tidak akan berlanjut. Yang aku tahu, paruh
musim telah berakhir dan aku akan segera pulang ke Korea untuk liburan selama tiga
minggu. Lalu aku akan kembali ke Indonesia dan bertanding hingga
akhir tahun. Tapi sebelumnya, kami harus menjalani syuting film Tendangan dari
Langit selama kurang lebih seminggu.
Di jalan pulang, Prima sudah murung. Ia
tahu aku akan meninggalkannya segera, dan aku cuma bisa menghiburnya dengan
membelikan es krim setelah makan malam. Kemudian aku mengatakan, “Oppa kan cuma liburan, jangan
bersedih..” Lalu ia tersenyum dengan terpaksa.
Nyatanya, sampai sekarang kami tidak
pernah berjalan-jalan bersama lagi. Aku memang kembali ke Indonesia, satu setengah tahun
kemudian. Aku dan Prima bahkan tinggal di kota
yang sama. Tapi jadwal pertandinganku menyulitkan kami untuk bertemu. Jadilah
aku, sekarang, sudah hampir pulang lagi ke Korea, dan belum pernah sekalipun
makan malam bersama Prima. Atau makan siang. Atau sarapan. Atau sekedar beli es
krim. Seperti yang dulu sering kami lakukan..
Ah, ada apa
dengan kita, Prima?
No comments:
Post a Comment