Suatu hari, seorang teman lelaki bertanya kepada saya via BBM,
‘Prim, gimana ya caranya
move on?’
Saya terhenyak dan berpikir,
‘tampang gini emang keliatan ahlinya move on?’
Tentu tidak.
Karena saya, pernah
gagal move on.
Sudah lama wacana move
on menjadi trending topic di antara kita, begitu banyak sumpah move on
disampaikan dimana-mana. Tapi hasilnya? Begitu
sampai di suatu tempat yang pernah didatangi sama si dia, eh keinget lagi deh
kenangan sama si doski *yah ketauan umurnya*
Move on.
Mudah dikatakan,
(sangat) sulit dilakukan.
Tapi seperti apa kata
Ustadzah Prima (amiiin), nothing but time will heal – dan minta bantuan Allah
untuk urusan satu ini.
Dia menjadikan kita memiliki perasaan galau cinta ini, maka segala
penyelesaian juga akan berasal dari-Nya.
Ehem, jadi konsultasi cinta syariah ni yeee.
Tapi serius. Karena
meski saya pernah gagal move on, toh sekarang saya bisa melenggang santai saat
ketemu si doski. Jadi boleh lah ya, saya bagi sedikit tips saya disindang..
- oya, sebelum
dilanjutin saya mau garisbawahi disini bahwa yang saya alami dalam move on ini
ada dua kali: dari mantan pacar terakhir, dan dari lelaki yang pernah saya
cintai. Lebih susah mana? Yang bukan mantan, karena kata orang
sih ada faktor penasaran: kenapa oh kenapa kami tak bisa bersatu, Tuhan?~
*mulai deramah* -
1. Akui bahwa semuanya telah berakhir, tidak ada kemungkinan untuk bersama
lagi, apapun itu. Selama masih ada penyangkalan seperti ‘harusnya kita ga
putus’; atau bertanya-tanya pada diri sendiri seperti ‘apakah ia akan kembali
pada saya jika saya berubah menjadi seperti Selena Gomez?’ – you’ll never ever
move on.
Tentu ketika kita masih
saling mencinta, pasti akan ada saja usaha untuk meyakinkan diri bahwa things
still can be fixed. Tapi kadang jodoh berhenti sampai disini saja. It hurts,
but it’s a real life.
2. Move on bukan berarti
melupakan si dia sepenuhnya. Jika ini yang kamu harapkan, rempong deh ya bo’.
Apalagi eyke, yang tempat *ehem* nge-date favorit adalah restoran pizza fast
food yang mbak-mbaknya suka ngomong ‘pilihan yang tepat sekali’. Bisa engga
makan dong saya kalau demi move on, saya menghapus tempat ini dari daftar
tempat makan favorit (pribadi).
Move on, IMHO, lebih
kepada merelakan semuanya *tsaaah* Kalaupun harus teringat lagi, ingatlah yang
baik-baik dari kenangan itu – atau ingatlah sesuatu yang bisa dijadikan
pelajaran.
Lebih dalam lagi, move
on berarti satu hal: tanpanya, langit masih biru, bumi masih berputar, angin
masih bertiup, rumput masih bergoyang, anjing masih menggonggong, dan kafilah
masih berlalu *oke ngaco* Maksudnya, rugi amat vroh kalau elu masih stuck di
masa lalu. Time goes by, tau-tau temen yang lain udah punya anak 2, situ masih
mikirin mantan, aduuuh sayang waktunya..
3. Tentang berdoa, ini adalah satu
trik ampuh. ‘Hanya kepada-Nya kita memohon pertolongan’, ya kan? Di dalam
Islam, kita sudah dituntun untuk berdoa dengan sholat istikhoroh.
“Ya
Allah, aku memohon petunjuk memilih yang baik dalam pengetahuanMu, aku mohon
ditakdirkan yang baik dengan kudratMu, aku mengharapkan kurniaMu yang besar.
Engkau Maha Kuasa dan aku adalah hambaMu yang dhaif. Engkau Maha Tahu dan aku
adalah hambaMu yang jahil. Engkau Maha Mengetahui semua yang ghaib dan yang
tersembunyi.
Ya Allah, jika hal ini (***) dalam pengetahuanMu
adalah baik bagiku, baik pada agamaku, baik pada kehidupanku sekarang dan masa
datang, takdirkanlah dan mudahkanlah bagiku kemudian berilah aku berkah
daripadanya.
Tetapi jika dalam ilmuMu hal ini (***) akan membawa
bencana bagiku dan bagi agamaku, membawa akibat dalam kehidupanku baik yang
sekarang ataupun pada masa akan datang, jauhkanlah ia daripadaku dan jauhkanlah
aku daripadanya. Semoga Engkau takdirkan aku pada yang baik, sesungguhnya
Engkau Maha Kuasa atas setiap sesuatu.”
Singkatnya begini, ‘Ya Allah, jauhkan aku dari sesuatu yang
tidak Engkau ridhoi; dan berikanlah aku ganti yang lebih baik dari sisi-Mu’.
Tapi ya itu.. Kalau memang
sudah ‘dibantu’ sama Allah, sudah dijauhkan dari si dia, jangan cari-cari cara
untuk deketan lagi. Pakai cari-cari alasan ‘mau ngetes kekuatan’ pula. Pernah
nih, saya itu harusnya (terpaksa) berada di satu event yang sama dengan
si-lelaki-yang-saya-cintai-itu, eh gatau gimana ceritanya jadwal kami berdua
berubah, batal ketemu deh. Dan saya bersyukur. Mungkin Allah tahu hati saya masih
lemah kalau menghadapi senyumannya.
Mudah-mudahan tips sok
tau saya ini berguna ya.
Kalau mau sharing tips
menurut kamu juga boleh banget lho, siapa tau lebih ciamik soro daripada tips
saya.
Anyway, remember this
one yah..
Love,
Prima
No comments:
Post a Comment