Nanti ruang tamunya kayak gini nih.. Pic from here. |
Perkiraan
pencapaian: sebelum usia 45 tahun, tahun 2033
Sebenarnya
saya sudah pernah menulis tentang Rumah Harapan di post ini, tapi waktu itu
cuma ‘asal’ nulis aja. Tapi karena ikutan #1Day1Dream jadi kepikiran, bisa
diraih ga ya? Apa yang harus saya lakukan untuk mencapainya? Gimana langkah
konkritnya untuk ke arah sana?
Saya
percaya kita ga perlu nunggu kaya dulu untuk bisa bantu orang. Tapi, kalau mau
serius ngebantu orang, setidaknya hidup kita ini sudah lumayan ga ngerepotin
orang. Dan selanjutnya, apa yang kita lakukan harapannya bisa berkesinambungan.
Ga hanya ngebantu satu-dua orang aja terus selesai.
Ibu
saya pernah bilang bahwa beliau ingin punya pesantren di dekat rumah nenek.
Sebagai manusia yang orientasinya masih harta, tahta, dan raisa pria
(masa wanita..), saya mengusulkan kalau memang ada modalnya, mending bikin
rumah kos-kosan dulu. Jadi rumah itu akan membiayai operasional pesantren,
semacam subsidi silang gitu.. Soalnya kan, pesantren itu proyek sosial yang
kita sebisa mungkin ga mengharapkan profit. Kalau ia bisa mendanai dirinya
sendiri memang bagus, tapi paling tidak untuk beberapa tahun pertama kan kita
masih harus membiayai segala sesuatunya dulu.
I
know, pikiran yang sangat dangkal dari seseorang yang sok tau.
Tapi
ibu saya menyanggah. Beliau bilang, kalau ada niat baik, sebisa mungkin
disegerakan. Punya rumah kos-kosan itu juga baik sih, tapi dilihat nanti,
kebutuhan ummat yang lebih mendesak yang mana. Makanya saya masih agak bingung.
Untuk impian Rumah Harapan, mungkin saya akan mendirikannya beberapa tahun sebelum
hotel syariah. Mungkin beberapa tahun lagi saya akan punya gambaran yang lebih
deskriptif tentang konsep Rumah Harapan ini. But, one day, saya pingin bisa
bilang ke tamu hotel saya, ‘dengan menginap disini, anda membantu sejumlah
orang untuk mendapat kehidupan yang baru’. Something like that :’) *belum-belum
udah mbrebes mili*
Oya,
tante saya juga dukung banget untuk mendirikan Rumah Harapan ini. She thinks I
can build it in the next 10-15 years. But she also encourages me to study and
practice more. Belajar teorinya, bertanya pada orang yang lebih berpengalaman,
turun ke lapangan menghadapi contoh kasus yang sesungguhnya. Makanya kemarin
saya terpikir untuk ambil S2 Jurusan Psikologi, supaya saya tahu dasar-dasar
dalam merancang rencana untuk memberikan pendampingan pada seseorang yang
bermasalah. Tapi kemudian saya mau lebih memfokuskan diri untuk belajar tentang
pemasaran sosial, agar saya bisa mengkomunikasikan sebuah program atau organisasi
non profit. See how your dream might lead you to plan your study?
Dan
untuk itu, dibutuhkan seseorang dengan pribadi yang kuat dan tidak mudah patah
semangat. Seseorang yang welas asih, tulus, siap untuk melayani. Saya belum
sampai tahap itu, tapi saya juga mau mempelajarinya. Untuk itu, saya sedang
merencanakan sebuah label baru di blog ini, yang insyaAllah akan saya launching
segera. Penasaran? Tunggu tanggal mainnya! ;)
Coba
deh teman-teman tonton sebuah reality show di channel BBC Knowledge, judulnya
Secret Millionaire. Saya sudah menonton beberapa episode dan masih aja mewek di
akhir cerita. Pagi ini saya bilang ke tante saya, “What’s wrong with Indonesia?
There are so many rich people in this country. Are they too few compared with
so much poor people? Or because we haven’t found a way to help that really
works for them?”
Memperkaya
diri sendiri itu boleh, HARUS malah. Hanya, dan jika hanya, dengan kekayaan
yang kita miliki, kita bisa memberikan kail dan alat pancing ke orang lain yang
membutuhkan. Bukan ikannya.
Semoga,
khususnya di tahun ini, saya menemukan lebih banyak cara untuk membantu lebih
banyak orang. Ikutan, yuk!
Lots
of love,
Prima
Ya ampun kak, keren banget idenya. Hotel syariah dan rumah harapannya semoga benar-benar terwujud. Nanti aku nginep di hotelnya :D
ReplyDelete