Pic from here. |
Assalamu’alaikum,
Dear Rosa, apa kabar? Masih galau? #tetep :p
Kamu tahu kan, sebenarnya aku ingin main ke Semarang: jogging di Simpang Lima terus numpang sholat dhuha di masjid Baiturrahman, lunch cantik di kafe-kafe dekat Akpol (sambil berharap ada yang bisa digebet), lalu malemnya kita bakal ngobrol sampai subuh. Terus tepar.
It seems like we have known each other for years, don’t we? Bahkan dikarenakan umur dan frekuensi interaksi, rasanya aku udah nganggep kamu seperti adikku sendiri. Meski sayangnya, aku sadar kita berdua ga ada kemiripan sama sekali; dari mulai fisik, bahkan karakter. Untuk kebanyakan hal, terutama pemikiran, bahkan kita bertolak belakang. Tapi tetep aja kita bisa ngobrol ngalor-ngidul. Mungkin benar katamu, kita ditakdirkan bertemu untuk saling melengkapi #cieh
Aku lupa kapan pertama kali kita ‘bicara’. Tapi sebagaimana aku memandang para pembaca blog-ku yang lain, aku main ke blogmu dan aku suka. Kamu menulis dengan jujur dan blak-blakan, tidak dibuat-buat. Padahal tadinya aku berpikir kamu orangnya pendiam dan pemalu lho *apa hubungannya*
Tapi ternyata benar kan. Aku melihatnya ketika akhirnya kita bertemu di Jogja. Kamu orang yang lebih nyaman jika berada di kumpulan yang kamu kenal. Kamu menyenangi keterikatan. Kamu… susah move on. Hayo, bener ga? :)))
That’s why I feel so proud of you when you move to Semarang. It must be a very big step in your life. And I know that you might be scared and anxious everyday, but listen to me: remember why you started. It’s you dream, that bigger than what you got when you were still in Jepara. You are chasing something better. And you do it well.
How can I say that? Because I am feeling it too at the moment. The process when I move in to Jogja wasn’t as smooth as I expect it to be. It is painful, even until now. But everytime I feel like hopeless, I remember that I want to grow stronger. And this is exactly what I need.
Saya pernah ingat satu nasihat Kyai yang diberikan kepada para santri di Gontor (adikku sekolah disana, ingat kan?): ‘hidup ini dijalani, jangan lihat apa yang di depan mata sekarang. Kalau (tinggal di Gontor) tahun pertama belum betah, jalani sampai tahun kedua. Tahun kedua belum kerasan, jalani sampai tahun ketiga. Sampai nanti tidak terasa sudah mau lulus, dan kalian insyaAllah mengecap manisnya.’
Thank you for the lessons, Cha. Thank you for the reminders. Karena jadi yang lebih tua memang tidak selalu berarti jadi yang lebih bijaksana. Yang penting adalah mau belajar, dan mau diingatkan. And once again, you do it to me nicely.
Ini hadiah kecil untuk ulang tahunmu, meski sedikit terlambat. Doaku sederhana: semoga kamu selalu dijaga Allah dimanapun kamu berada, dan semoga kelak, kita berdua dipertemukan lagi di surga-Nya.
Lots of love,
Prima
***Untuk membaca blog Rosa, click here.
Salam kenal mbk primadita :)
ReplyDeleteRosa getol banget lho promosi waktu mbk ikutan acara kmrn
Persahabatan kadang terjalin dg cara tak terduga ya, walo demikian entah bagaimana tetap terasa indah :)