Tuesday, January 6, 2015

#1Day1Dream: Tentang Rumah Harapan

Nanti ruang tamunya kayak gini nih.. Pic from here.
Perkiraan pencapaian: sebelum usia 45 tahun, tahun 2033

Sebenarnya saya sudah pernah menulis tentang Rumah Harapan di post ini, tapi waktu itu cuma ‘asal’ nulis aja. Tapi karena ikutan #1Day1Dream jadi kepikiran, bisa diraih ga ya? Apa yang harus saya lakukan untuk mencapainya? Gimana langkah konkritnya untuk ke arah sana?

Saya percaya kita ga perlu nunggu kaya dulu untuk bisa bantu orang. Tapi, kalau mau serius ngebantu orang, setidaknya hidup kita ini sudah lumayan ga ngerepotin orang. Dan selanjutnya, apa yang kita lakukan harapannya bisa berkesinambungan. Ga hanya ngebantu satu-dua orang aja terus selesai.

Ibu saya pernah bilang bahwa beliau ingin punya pesantren di dekat rumah nenek. Sebagai manusia yang orientasinya masih harta, tahta, dan raisa pria (masa wanita..), saya mengusulkan kalau memang ada modalnya, mending bikin rumah kos-kosan dulu. Jadi rumah itu akan membiayai operasional pesantren, semacam subsidi silang gitu.. Soalnya kan, pesantren itu proyek sosial yang kita sebisa mungkin ga mengharapkan profit. Kalau ia bisa mendanai dirinya sendiri memang bagus, tapi paling tidak untuk beberapa tahun pertama kan kita masih harus membiayai segala sesuatunya dulu.

I know, pikiran yang sangat dangkal dari seseorang yang sok tau.

Tapi ibu saya menyanggah. Beliau bilang, kalau ada niat baik, sebisa mungkin disegerakan. Punya rumah kos-kosan itu juga baik sih, tapi dilihat nanti, kebutuhan ummat yang lebih mendesak yang mana. Makanya saya masih agak bingung. Untuk impian Rumah Harapan, mungkin saya akan mendirikannya beberapa tahun sebelum hotel syariah. Mungkin beberapa tahun lagi saya akan punya gambaran yang lebih deskriptif tentang konsep Rumah Harapan ini. But, one day, saya pingin bisa bilang ke tamu hotel saya, ‘dengan menginap disini, anda membantu sejumlah orang untuk mendapat kehidupan yang baru’. Something like that :’) *belum-belum udah mbrebes mili*

Oya, tante saya juga dukung banget untuk mendirikan Rumah Harapan ini. She thinks I can build it in the next 10-15 years. But she also encourages me to study and practice more. Belajar teorinya, bertanya pada orang yang lebih berpengalaman, turun ke lapangan menghadapi contoh kasus yang sesungguhnya. Makanya kemarin saya terpikir untuk ambil S2 Jurusan Psikologi, supaya saya tahu dasar-dasar dalam merancang rencana untuk memberikan pendampingan pada seseorang yang bermasalah. Tapi kemudian saya mau lebih memfokuskan diri untuk belajar tentang pemasaran sosial, agar saya bisa mengkomunikasikan sebuah program atau organisasi non profit. See how your dream might lead you to plan your study?

Dan untuk itu, dibutuhkan seseorang dengan pribadi yang kuat dan tidak mudah patah semangat. Seseorang yang welas asih, tulus, siap untuk melayani. Saya belum sampai tahap itu, tapi saya juga mau mempelajarinya. Untuk itu, saya sedang merencanakan sebuah label baru di blog ini, yang insyaAllah akan saya launching segera. Penasaran? Tunggu tanggal mainnya! ;)

Coba deh teman-teman tonton sebuah reality show di channel BBC Knowledge, judulnya Secret Millionaire. Saya sudah menonton beberapa episode dan masih aja mewek di akhir cerita. Pagi ini saya bilang ke tante saya, “What’s wrong with Indonesia? There are so many rich people in this country. Are they too few compared with so much poor people? Or because we haven’t found a way to help that really works for them?”

Memperkaya diri sendiri itu boleh, HARUS malah. Hanya, dan jika hanya, dengan kekayaan yang kita miliki, kita bisa memberikan kail dan alat pancing ke orang lain yang membutuhkan. Bukan ikannya.

Semoga, khususnya di tahun ini, saya menemukan lebih banyak cara untuk membantu lebih banyak orang. Ikutan, yuk!

Lots of love,
Prima 

1 comment:

  1. Ya ampun kak, keren banget idenya. Hotel syariah dan rumah harapannya semoga benar-benar terwujud. Nanti aku nginep di hotelnya :D

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...