Pic from here. |
Sebenarnya premis film Hijab ini cukup sederhana, yaitu: semua orang memiliki impian.
Makanya saya bikin #1Day1Dream #lho #SalahFokus
Film Hijab sendiri adalah sebuah impian kak Zaskia. Coba dengar keinginannya saat pertama kali mengutarakan ide untuk membuat film, “aku pingin berkarya, karena aku bosen jadi bonekanya orang yang bikin karya.” Wow.
Lalu mulailah ia memvisualisasikan idenya, yaitu film yang meng-capture kehidupan perempuan, yang memfokuskan pada permasalahan seputar ‘hijab’. Alkisah (#halah), ada empat sahabat: Bia (Carissa Puteri), Sari (Zaskia Adya Mecca), Tata (Tika Bravani), dan Anin (Natasha Rizky). Bia mengenakan hijab yang stylish; Sari mengenakan hijab syar’i; Tata berturban; dan Anin belum memikirkan hal tersebut.
Cerita dalam film sih, lebih kepada bagaimana Bia, Sari, dan Tata berusaha menyeimbangkan kehidupan keluarga dan bisnis pakaian muslimah yang sedang mereka kembangkan; sedangkan Anin, yang sebenarnya memiliki posisi yang cukup krusial dalam bisnis tersebut masih meragu tentang hubungannya dengan Chaky, pacarnya.
Here’s the thing about each character’ dream:
- Bia yang dulunya aktris biasa-biasa aja, ingin menanggalkan predikat ‘gadis hidayah’, sebutan yang ia terima ketika ia ‘tidak sengaja’ mengenakan hijab saat menghadiri seminar islami. Oh, dia juga ingin lepas dari bayang-bayang suaminya, Matnur (Nino Fernandez), aktor sinetron tenar; namun di kemudian hari harus casting kesana kemari karena sinetronnya berhenti tayang.
- Sari punya bakat dagang, tapi setelah menikah, ia dilarang bekerja oleh suaminya yang keturunan Arab.
- Tata, yang ingin mengaktualisasikan diri, setelah kebanyakan kegiatannya selepas menikah adalah ngurus rumah dan anak. Padahal, dulunya dia adalah Ketua Panitia Ospek (or something like that). It makes her as a leader here in the ‘Meccanism’ business.
- Anin is crazy about France, yang akhirnya mempertemukan ia dengan seorang lelaki blasteran Perancis – anak dari investor utama bisnis ‘Meccanism’. Sepenglihatan saya, satu-satunya ‘keterikatan’ antara Anin dengan bisnis tersebut adalah ketika Meccanism ditunjuk oleh majalah Soi dari Perancis, untuk mengikuti Djakarta International Fashion Week.
Sementara saya menitikkan air mata dan tertawa getir pada beberapa scene (dan tertawa di kebanyakan scene awal); saya teringat akan ‘ajaran’ Sheryl Sandberg: make your partner a real partner. Ada satu kalimat Anin yang menohok: “kenapa setelah menikah kalian ga bisa jadi diri sendiri?!” Well, rasanya saya harus banyak belajar mengenai peran dan fungsi suami dan istri dalam sebuah pernikahan. Tapi, IMHO, kalau anak sih, mestinya jadi urusan berdua. Makanya saya kesel lihat Tata disalahkan oleh suaminya ketika anaknya mengalami malnutrisi. Di waktu yang sama, suaminya Tata lagi ‘sibuk’ dangdutan ga jelas. Hello?
Selain itu, saya sedikit ngerasa ga sreg dengan gambaran perempuan yang hobi belanja. Soalnya saya sama sekali engga begitu, yang kayak gimanaaa gitu pas ada pembukaan butik atau sale. Terus keempat-empatnya nih pada jualan. Mungkin, misalnya Anin digambarkan pegang strategi marketing, tapi pekerjaannya adalah freelance writer di majalah, nah itu lebih bisa mewakili para perempuan. Karena meski kebanyakan perempuan ingin tetap bekerja/memiliki penghasilan sendiri/mengaktualisasikan diri, ga semua perempuan suka jualan. IMHO, sekali lagi.
Terus nih, saya sempat bertanya-tanya sama diri sendiri, apa iya kita akan sulit menemukan seorang muslimah yang berhijab murni karena Allah? Hehehe. Justru saya melihat hal itu di sosok Anin, yang di akhir cerita memutuskan untuk belajar berhijab (tapi masih rangkul-rangkul pacarnya…). Ya gak apa-apa deh, namanya juga masih proses. Tapi, buat saya ini justru momen terbaik, dimana hidayah itu harus diusahakan, salah satunya dengan berteman dengan orang-orang yang sedang berjalan ke arah kebaikan, amiiin insyaAllah.
Meski demikian, I like the movie so much. Kak Zaskia benar, bahwa ia ingin menunjukkan sebuah realita yang dekat dengan masyarakat. Nobody’s perfect, but every human has a right, and has a potential to make achievements. And oh, hati-hati salah fokus sama sepatu-sepatu cantiknya UP dan lucunya Sybil dan Kala – anak-anak Kak Zaskia yang ikut nongol di film ini :)))
Terakhir, saya cenderung merekomendasikan pasangan muda dan newbie hijabi untuk menonton ini – karena di mata saya film ini not-so-teenager. Takutnya ga paham candaan di film ini. Paling seru nonton ini bareng sahabat, apalagi akting para pemerannya alami banget. Lucky me, saya nonton bareng sahabat-sahabat baru saya, Indonesian Hijab Blogger regional Jogja. We had a lot of fun, thank Allah we got a chance to be invited for the premiere and also meet ‘n greet with Kak Zaskia, Mas Hanung, and Haykal Kamil. Super yay!
So, langsung tonton filmnya sendiri deh, di bioskop kesayangan kamu! ;)
Lots of love,
Prima
pengen banget nonton, kemarin di cito ada nobar gratis buat fil ini tapi sayang nggak bisa datang :)
ReplyDeleteMenarik! Jadi pengen nonton filmnya....
ReplyDeleteSuch a well-written post mbak, for a person like you are yang menurut saya punya pemikiran beda dari apa yg ditampilkan film. I had enjoy time reading! :)
ReplyDeletewww.ardaitami.com
aku pun sudah nontooon... ceritanya bagus ^_^
ReplyDeleteAPAKAH KAMU INGIN SEPERTI MEMBER SETIA KAMI?
ReplyDeleteSilakan buruan langsung bergabung dan rasakan sendiri kemenangan nya
di jamin tidak ada penipuan dan identitas anda Terahasiakan dan pastinya akan aman 100%.
Bandar Yang Berada Di Ratu Pelangi 100% tidak ada PENIPUAN, !