“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum
mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang
diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan pula
wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi
wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang
mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu
panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah
(panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka
mereka itulah orang-orang yang zalim”. (QS. Al Hujuraat : 11)
Siang itu cukup panas, tapi Ustadz Ali Imron berhasil
membuat suasana lebih semarak dengan penyampaiannya yang lucu namun tetap
menggelitik.
Pengajian Hijabee Surabaya (@HijabeeSBY) kali ini bertajuk
“Muhasabah Akhir Tahun”, yaitu menghitung, atau introspeksi diri sendiri, agar
bisa menjadi pribadi yang lebih baik di tahun depan.
Sayangnya nih, kita lebih sering me-muhasabah-i orang lain,
daripada berkaca dan melihat apa yang kurang pada kita. Kayaknya adaaa aja yang
kurang di orang lain, sedangkan kita, oh so pasti lebih baik daripada dese.
Nah, ini dia awal mula dari ghibah. Soalnya nih, kata
Ustadz, meskipun kita hanya sekedar bicara sama diri sendiri, itu udah termasuk
ghibah lho. Makanya, begitu terbersit di hati tentang kekurangan orang lain,
yuk langsung buru-buru istighfar.
Terus, ada salah satu pertanyaan dari peserta pengajian,
'gimana dong kalau kita sebenarnya ingin mengambil pelajaran dari keburukan
orang yang kita lihat?'
“Bedanya itu, di 'feel'-nya”, jawab Ustadz.
Menurut Ustadz, ada perbedaan antara ghibah dengan mengambil
pelajaran. Jika kita menilai seseorang tersebut dengan membanggakan apa yang
kita miliki; dan kita merasa 'senang' dengan keburukan orang tersebut; itu udah
masuk ghibah.
Maka, hal yang terbaik adalah mendoakan. Ucapkan doa, “Ya
Allah, ampuni aku dan saudaraku itu, rahmatilah aku dan saudaraku itu agar bisa
lebih dekat dengan-Mu.”
Udah. That's it. Stop mocking and blaming.
Karena pada akhirnya, yang boleh menghakimi hanya Allah.
Demikian, semoga kita termasuk orang yang diberikan ilham
oleh Allah untuk melihat kesalahan kita sendiri daripada keburukan orang lain,
aaamiiin :)
Salam,
Prima
Aamiin...smg kita dapat menghindari ghibah ya, mbak
ReplyDeletembak utk hari ke2 saya sdh twet loh mbak .... http://yantisukma.blogspot.com/2014/01/1-hari-1-ayat-sujudlah-pada-nya-di.html
aamiinn..
ReplyDelete*mbak klo boleh saran: peserta yang ikut #1Hari1Ayat direkap di blog ini mbak,
biar bisa saling mengunjungi, kan semakin banyak kita baca dari blog2 teman yg lain, semakin banyak ilmu dan hikmah yang bisa kita ambil :)
Makasih
Amiin :) sipp mba , jadi inget sama tausiah pengajian ustadz imron kemaren di @hijabeeSBY . nyentuhh banget..
ReplyDelete