Sunday, January 12, 2014

#1Hari1Ayat: The Bad vs The Good




"Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang dan pada bahagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan- perbuatan yang baik itu menghapuskan perbuatan- perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat."
(Q. S. Hud (11): 114)


Akhirnyaaa bolong juga post untuk #1Hari1Ayat *lho kok malah bangga*

Seperti yang saya ceritakan di post hari kamis, mama saya baru saja pulang setelah perjalanan bisnis. Dan yang namanya ga ketemu beberapa hari, yaaa ceritanya banyak dong. Sayangnya, belum sempat kami cerita-cerita, mama sudah…pergi lagi. Kali ini liburan sama adik saya yang sekolah di pesantren. Berhubung sehari-hari ngendon di pesantren, ostomastis liburan yang cuma sepuluh hari (dan juga cuma sekali di tahun ini karena dia udah mau lulus), dimanfaatkan sama mama untuk mengajak adik menyambangi saudara di Bandung dan Lombok. Saya? Kebagian sibuk ngurusin printilan aja, hiks.

Anyway, some of these days, I am struggling with a ‘little’ problem. Manusiawi banget lah, ga pernah lepas dari masalah. Ya kan? Intinya sih, ada kesalahpahaman, dan jadinya saya yang setres gitu, ini apaaa solusinya ya Allah.

Okay, I’ll give you a clue. Jadi ada beberapa oknum yang – mudah-mudahan saya yang negative thinking aja – senang menjatuhkan saya; ya semangat saya, harga diri saya, dan saya gatau kenapa mereka ini melakukannya. Sebel dan kesel, pasti. Makanya tadinya saya mau menghapus mereka dari hidup saya, udahlah hubungan kok lebih banyak mudharat daripada manfaat. Hih. Bete eyke. #lhah

Selain itu, saya sempat lho berpikir untuk balas dendam. Kekanakan, iya. Tapi kekesalan saya udah ga terbendung lagi. Istilahnya nih, harga diri udah diinjak terus, mereka harus tahu nih kalau saya bisa berbuat sesuatu. Hmpfff.

Tapi jumat malam, mata saya tertumbuk pada ayat diatas. 

#DEG

Saya seperti diingatkan oleh Allah. Saya sadar, saya manusia. Kalau mengharapkan saya ‘mengampuni’ mereka yang sudah menyakiti saya, kok rasanya saya ga mampu. Tapi justru karena saya manusia juga, saya kemudian menyadari bahwa saya pasti banyak kurangnya juga. I ain’t perfect, and nobody, too.

Tapi saya percaya ayat diatas. Mengalah bukan berarti kalah. ‘Membalas’ kejahatan dengan kebaikan bukan berarti melemah. Jika Allah memasrahkan masalah ini kepada saya, Ia tahu saya bisa memilih sikap yang lebih baik dalam menanganinya :)

1 comment:

  1. Ah, apakah saya tahu penyebabnya? Mungkin. Tetap semangat Kak, Allah bersama orang-orang yang sabar ^^

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...