"Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang dan pada bahagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan- perbuatan yang baik itu menghapuskan perbuatan- perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat."
(Q. S. Hud (11): 114)
Akhirnyaaa bolong juga post untuk
#1Hari1Ayat *lho kok malah bangga*
Seperti yang saya ceritakan di
post hari kamis, mama saya baru saja pulang setelah perjalanan bisnis. Dan yang
namanya ga ketemu beberapa hari, yaaa ceritanya banyak dong. Sayangnya, belum
sempat kami cerita-cerita, mama sudah…pergi lagi. Kali ini liburan sama adik
saya yang sekolah di pesantren. Berhubung sehari-hari ngendon di pesantren,
ostomastis liburan yang cuma sepuluh hari (dan juga cuma sekali di tahun ini
karena dia udah mau lulus), dimanfaatkan sama mama untuk mengajak adik menyambangi
saudara di Bandung dan Lombok. Saya? Kebagian sibuk ngurusin printilan aja,
hiks.
Anyway, some of these days, I am
struggling with a ‘little’ problem. Manusiawi banget lah, ga pernah lepas dari
masalah. Ya kan? Intinya sih, ada kesalahpahaman, dan jadinya saya yang setres
gitu, ini apaaa solusinya ya Allah.
Okay, I’ll give you a clue. Jadi ada
beberapa oknum yang – mudah-mudahan saya yang negative thinking aja – senang menjatuhkan
saya; ya semangat saya, harga diri saya, dan saya gatau kenapa mereka ini
melakukannya. Sebel dan kesel, pasti. Makanya tadinya saya mau menghapus mereka
dari hidup saya, udahlah hubungan kok lebih banyak mudharat daripada manfaat.
Hih. Bete eyke. #lhah
Selain itu, saya sempat lho
berpikir untuk balas dendam. Kekanakan, iya. Tapi kekesalan saya udah ga
terbendung lagi. Istilahnya nih, harga diri udah diinjak terus, mereka harus
tahu nih kalau saya bisa berbuat sesuatu. Hmpfff.
Tapi jumat malam, mata saya
tertumbuk pada ayat diatas.
#DEG
Saya seperti diingatkan oleh
Allah. Saya sadar, saya manusia. Kalau mengharapkan saya ‘mengampuni’ mereka
yang sudah menyakiti saya, kok rasanya saya ga mampu. Tapi justru karena saya
manusia juga, saya kemudian menyadari bahwa saya pasti banyak kurangnya juga. I
ain’t perfect, and nobody, too.
Tapi saya percaya ayat diatas. Mengalah
bukan berarti kalah. ‘Membalas’ kejahatan dengan kebaikan bukan berarti
melemah. Jika Allah memasrahkan masalah ini kepada saya, Ia tahu saya bisa
memilih sikap yang lebih baik dalam menanganinya :)
Ah, apakah saya tahu penyebabnya? Mungkin. Tetap semangat Kak, Allah bersama orang-orang yang sabar ^^
ReplyDelete