Ada juga aula yang sering digunakan untuk berbagai kegiatan. |
Dari lantai tiga pengunjung bisa melihat bagaimana luasnya lantai dua. |
Sambil melepas sepatu, pengunjung bisa menikmati taman mini yang di bagian bawahnya juga terdapat kran untuk wudhu. |
Pintu samping menuju ke aula, kamar mandi dan tempat wudhu yang bisa menuju lantai dua dan tiga dengan bantuan anak tangga. |
Ini adalah tempat wudhu
perempuan, laki-laki pun desain dan arsitekturnya sama persis.
|
Hehe, numpang narsis ya.
Cermin besar ini bisa ditemui pengunjung di lantai satu. Ini adalah
sudut paling digemari mahasiswa perempuan di UMK, hihihi.
|
Perkenalkan, Universitas Muria Kudus (UMK) adalah kampus tercinta
saya. Kampus saya ini beralamat di Gondangmanis PO.BOX 53 Bae 59324
Kudus Jawa Tengah. Tepatnya 10 km dari alun-alun Kudus yang terkenal
dengan Masjid Agung dan Sunan Kudus-nya. Ada apa di kampus saya?
Sama seperti kampus-kampus lain, selain gedung perkuliahan, taman yang rindang, auditorium yang megah, parkiran yang selalu berjubel dan kantor sekretariat yang menjulang tinggi, ada satu bangunan yang selalu membuat saya rindu untuk kembali lagi ke sana. Apalagi kalau bukan Masjid Darul Ilmi, masjid megah yang terletak di kompleks UMK tepatnya berada di sebelah Barat.
Sama seperti kampus-kampus lain, selain gedung perkuliahan, taman yang rindang, auditorium yang megah, parkiran yang selalu berjubel dan kantor sekretariat yang menjulang tinggi, ada satu bangunan yang selalu membuat saya rindu untuk kembali lagi ke sana. Apalagi kalau bukan Masjid Darul Ilmi, masjid megah yang terletak di kompleks UMK tepatnya berada di sebelah Barat.
Darul Ilmi memiliki arti tempat mencari ilmu. Nama tersebut sangat cocok diberikan kepada masjid ini karena terletak di dalam kompleks UMK. Bukan hanya untuk mencari ilmu agama, ilmu lain pun dapat diperoleh di sana. Karena disana seringkali menjadi tempat pelaksanaan berbagai event yang diadakan oleh mahasiswa, misalnya training ESQ, peringatan Maulid Nabi, Ospek, workshop, dan lain-lain.
Masjid Darul Ilmi ini tergolong masih muda. Tepatnya akhir Desember 2009 lalu masjid ini baru selesai dibangun oleh 100 pekerja bangunan. Masjid ini berdiri di atas tanah seluas 650 m2. Terdiri dari tiga lantai, lantai pertama berfungsi sebagai sentra kegiatan dan aktivitas kerohanian Islam (terdapat di aula). Lantai dua diperuntukkan bagi jamaah pria sedangkan lantai tiga sebagai tempat jamaah perempuan atau mezanin.
Perasaan adem akan
langsung dirasakan oleh setiap orang yang datang ke masjid dengan tinggi
50 meter ini. Dinding yang didesain dengan model berlubang-lubang,
membuat udara secara bebas masuk ke dalam masjid. Selain itu lantai yang
menggunakan batu alam marmer dan keramik menambah kenyamanan setiap
pengunjungnya, tak terkecuali saya. Dulu, seringkali setiap menunggu
pergantian jam kuliah yang terlalu lama, saya dan teman-teman memilih
beristirahat di masjid yang pembangunannya berlangsung selama setahun
lebih ini. Bahkan tidur di lantai tiga secara beramai-ramai. Oiya, ada
satu tempat lagi yang menjadi favorit mahasiswa saat mengerjakan tugas
kuliah, yaitu serambi masjid yang berada di samping kanan kiri masjid.
Sebelah kiri untuk perempuan sedangkan yang sebelah kanan untuk
laki-laki.
Secara pribadi ada satu hal lagi yang
membuat saya sangat semangat untuk datang ke masjid ini, yaitu suara
muadzin. Lengkap deh, masjid yang megah dan suara muadzin yang merdu dan
menggetarkan hati membuat saya semakin semangat untuk datang ke rumah
Allah ini. Ceritanya, dulu saya pernah kos di depan kampus, jadi setiap
maghrib, isya, dan subuh, saya dan teman sekamar selalu pergi jamaah di
Masjid Darul Ilmi. Sampai pernah bela-belain lompat gerbang kampus untuk
bisa jamaah, hihihi.
Selama ramadhan, selain
melaksanakan sholat tarawih di malam hari, setiap selesai
sholat dzuhur ada ceramah yang disampaikan oleh dosen UMK secara
bergilir. Sedihnya, jangan dikira kalau shalat tarawih tiba akan banyak
jamaah yang datang ya, paling banyak hanya 3 saf. Hal itu karena letak
masjid yang cukup jauh dari perkampungan. Jadi, yang datang untuk
berjamaah adalah mahasiswa maupun dosen yang kos di sekitar kampus.
Sayang banget ya masjid yang megah ini kalau ramadhan tidak begitu ramai?
Harapan saya sendiri semoga masjid ini semakin ramai pengunjung yang
sejalan dengan ramainya pembangunan di sekitar kampus. Aamiin. Sayang
banget kan kalau rumah Allah yang megah ini hanya dianggurin.
Nah,
itu tadi liputan saya untuk masjid Darul Ilmi di kampus saya. Kalau
berkunjung ke Kudus, jangan lupa mampir ke Masjid kebanggan kampus saya
ini ya?
Salam.
***
Penulis: Ika Hardiyan Aksari (@diyanika)
Blog: http://ichaituika.blogspot.com/
***
Prima Note: Lucky you sempet ngerasain punya masjid kampus yang megah begini :') Waktu aku kuliah, aku cuma ngerasain masjid kampus selama beberapa semester aja.. terus masjidnya direnovasi sampai sekarang ga kelar-kelar, huhuhu. Semoga masjid kampus yang indah juga memotivasi para mahasiswa untuk tidak hanya cerdas di kelas, tapi juga mumpuni di agama, amiiin :)
Salam.
***
Penulis: Ika Hardiyan Aksari (@diyanika)
Blog: http://ichaituika.blogspot.com/
***
Prima Note: Lucky you sempet ngerasain punya masjid kampus yang megah begini :') Waktu aku kuliah, aku cuma ngerasain masjid kampus selama beberapa semester aja.. terus masjidnya direnovasi sampai sekarang ga kelar-kelar, huhuhu. Semoga masjid kampus yang indah juga memotivasi para mahasiswa untuk tidak hanya cerdas di kelas, tapi juga mumpuni di agama, amiiin :)
No comments:
Post a Comment