Saturday, July 26, 2014

#1Hari1Masjid - Finale: Central Mosque, Ho Chi Minh (Oleh Primadita)





Suasana sholat Jum'at di bagian jamaah pria - banyak orang Arab/India/Pakistan!

Bersama Kak Sara (bawah kanan) dan ibu-ibu penjaga masjid, me miss you all!
Jam menunjukkan pukul setengah dua belas siang, but I am somewhere out there, dan tidak ada tanda-tanda kami sudah dekat dengan Ben Thanh Market. Perempuan yang bersamaku ini, aku tahu, sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membantuku menemukan jalan pulang. Sayangnya, kemampuan bahasa Inggris-nya yang terbatas menjadi hambatan.

Sholat Jum'at di Saigon Central Mosque akan dimulai pukul setengah satu, dan aku tidak tahu seberapa jauh kami dari masjid. Jadi, aku memberanikan diri mengatakan, “Hey, thank you very much for your help. I can go alone.”

Ketika ada sebuah bis mendekat, aku bertanya kepada kondekturnya, “Anh Oi, Cho Ben Thanh?*”
Tentu saja aku berbicara dalam bahasa Vietnam, tapi semata karena hijabku, ia terperangah.

Seusai membayar, aku memperhatikan sekeliling dengan seksama. Pasar Ben Thanh adalah sebuah pusat oleh-oleh yang berada di pusat kota, sedangkan masjid berada sekitar dua kilometer dari pasar. Sebenarnya letak masjid tersebut cukup strategis. Diapit Hotel Caravelle dan Sheraton, dan di dekatnya ada Opera House dan City Hall. Tapi, pikirku, Ben Thanh lebih mainstream dan semua orang tahu tempat itu. Dan aku tidak tahu apa bahasa Vietnam untuk Opera House dan City Hall, hehehe.

Tiba-tiba aku melihat Starbucks - okay it's everywhere - tapi aku ingat Starbucks yang ini berada di jalan yang sama dengan masjid yang aku tuju. Aku meminta sopir bis menurunkan aku disitu, dan aku berlari ke masjid.

Alhamdulillah, sholat Jum'at belum dimulai.
Tapi, yang membuat aku sedikit terkejut, suasananya ramai sekali. Aku bahkan sedikit kesulitan untuk mencari tempat. Untungnya kak Sara melihatku dari jauh, ia melambaikan tangan dan menggelar sajadah untukku disampingnya.

Menggelar sajadah tersebut, nampaknya adalah tradisi yang dilakukan Kak Sara, dan penjaga Saigon Central Mosque untuk para tamu. Biasanya sih, pengunjung masjid adalah turis Malaysia yang berbelanja kain di Ho Chi Minh.

Hari rabu kemarin, aku menyempatkan sholat dzuhur disini. Kak Sara yang keturunan Melayu, menjadi penerjemahku, menjembatani komunikasi antara aku dan ibu-ibu penjaga masjid. Jika tak ada kegiatan, Kak Sara akan membersamai mereka dari waktu dzuhur hingga menjelang maghrib. Ibu-ibu itu sih, jam sembilan pagi sudah di masjid, sholat Dhuha dan mengaji bersama.

Menurut pejabat Konsulat Jenderal RI yang aku temui, masjid ini adalah masjid yang memiliki jamaah paling banyak di Ho Chi Minh. Kapan-kapan akan aku ceritakan masjid-masjid lainnya, tapi memang ini bukanlah masjid paling besar (dari ukuran bangunannya).

Mereka melambatkan waktu sholat sekitar setengah jam dari jadwal sebenarnya, agar para pekerja (Muslim Vietnam) bisa mengejar sholat berjamaah disini. Khusus untuk Jum'at, dilambatkan satu jam, karena...

“Makcik ni dari jauh.. Tiga-empat jam perjalanan kemari..” Kak Sara mengenalkan aku dengan seorang ibu berperawakan tambun. Ia menjabat tanganku ramah.

“Kalau hari Jumuah ni, banyak orang sholat kesini, dari mana-mana kota lain. Because no mosque in their city.” Kak Sara menjelaskan lagi dengan bahasa campur aduk. Aku mengangguk-angguk.

Khutbah Jum'at dilakukan dua kali, yang pertama dengan bahasa Vietnam.. yang sukses membuat aku mengantuk :p

Khutbah kedua dengan bahasa Melayu yang sangat fasih.. yang sukses membuat aku merinding dan menangis.

Seeing them really happy to pray in the mosque, even only once a week.. membuat saya malu. Di Indonesia, masjid begitu mudah ditemukan. Tapi pemandangannya kurang-lebih sama: hanya dipenuhi orang-orang sepuh. Satu, dua, tiga shaf sudah bagus. Jarang sekali saya menemui masjid yang penuh sesak kecuali hari Jum'at dan Sholat Ied (dan juga taraweh).

That's why I created this project. To encourage you all, my lovely readers. Yuk, syukuri nikmat yang ada. Termasuk nikmat untuk 'menemui' Allah dengan mudah. Mulai dari masjid di sekitar kita, mulai dari diri kita sendiri, mulai dari hal yang terkecil.

Write it down, and spread it to the world: ramaikan masjidmu, kuatkan ukhuwahmu :)

Salam,
Prima


*artinya: "Mas, ke Pasar Ben Thanh?"

***

Note: super thank you for all the participants! 
Semoga Allah merahmati kita semua!
Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir bathin :)
And stay tune for the winner here, insyaAllah akhir Agustus ;)

1 comment:

  1. Senang ya bisa berkunjung ke masjid di luar negeri. Aku selalu berkhayal suatu saat nanti bisa jalan-jalan ke sana, makan-makan disana, belanja disana, dan bisa shalat di masjid yang ada disana :D

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...