Saturday, July 19, 2014

Mommy and I

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
(Q.S. Luqman (31: 14)

As I have said on Facebook, berkah Ramadhan tahun ini buat saya adalah silaturrahmi. Ketemu teman lama dimana-mana, dapet teman baru juga dari mana-mana, syukur alhamdulillah :)

Setiap orang yang datang dan pergi dalam kehidupan kita hampir selalu membawa sebuah pelajaran.. Dan kali ini saya pingin sharing tentang pelajaran yang saya dapat dari seorang teman lama saya..

Setelah sepuluh tahun ga kontak sama sekali, tanpa disangka saya ketemu lagi sama dia di Twitter. Singkat cerita, saya baru tahu kalau ibunya sudah wafat earlier this year, selang seminggu dari meninggalnya om saya yang juga berdomisili di Jogja..

Unfortunately I never met his mom, tapi dari cerita tante saya yang mengenal beliau, beliau adalah sosok wanita yang luar biasa: cantik, baik hati, ramah.. Which I'm sure are inherited to my friend.

Nah, secara kehilangan ibu pasti berat banget.. Sampai pada satu masa saya baca dia menulis di blog-nya..
"I will do everything to get your message or call telling me not to delay the breakfast, coming home late, or even just to drink more water."

#DEG
Then I saw my mom and cried.

My relationship with my mom has been always on and off, because our life is hard at general. Ga ada yang mengharapkan hal seperti ini juga, tapi baru beberapa tahun terakhir ini saya sadar bahwa semua itu cuma karena Allah sangat menyayangi kami, sehingga semata menjaga agar kami selalu mendekat kepada-Nya.

Dan tentang mama saya, honestly, kisah SMS berulang kali sudah mulai memudar diantara kami. Sejak mama saya menikah, fokus utamanya sih memang suaminya. Meski kalau ditanya kenapa kok lebih sering berada di rumah Surabaya, jawabannya tetep: "Soalnya mama mikirin siapa yang nyiapin makannya kakak.." 

Huehehehehehehe, engga gitu juga sih, cuma memang mama masih sering khawatir sama saya, gitu..

Belakangan saya juga baru tahu, mama saya mencatat semua SMS yang saya kirim ketika saya pergi selama dua puluh tiga hari ke Malaysia-Vietnam-Kamboja. Dan mama saya bilang, mama akan terus melakukannya kalau saya jadi ke Qatar someday.

So, there you go.

Sering kita ga ngerasain hal-hal kecil diantara kita dan orang tua kita saat mereka masih ada. And when they're gone, we wish nothing but turning back the time so we can have their attention again. 

That's why kemudian saya bersyukur kenapa selama ini aplikasi beasiswa saya keluar negeri belum ada yang diterima, kerja di luar negeri dan luar kota juga ga ada yang jadi-jadi.. Allah sedang kasih saya kesempatan untuk lebih lama sama mama saya. Meski 'lama' disini 'cuma' berarti makan malam dan tahajud bareng, dan ngojekin mama kemana-mana di sabtu/minggu saat mama di Surabaya.. 

Cherish every moment you have with your parents, so at the end of the day, at least you have something to remember.. 

Love you Mam. 

Saturdate with Mamah, nganterin beliau bukber sama kelompok pengajiannya :)

3 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...