Wednesday, January 1, 2014

#1Hari1Ayat: Berjalan ke Rumah-Mu



“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kiamat...” (At Taubah: 18)



Srek.. srek.. srek..
Tuk.. tuk.. tuk..

Argh! Suara itu lagi. Aku mencoba menutupi kedua telingaku dengan gulingku, tapi suara itu tetap terdengar. Resiko memang, kamar tidurku terletak di bagian depan rumah, disamping ruang tamu.

Aku benar-benar terbangun. Aku mengambil handphone-ku, dan melihat jam. 3.30.
Akhir-akhir ini tidurku kurang nyenyak karena sedang banyak masalah dalam hidupku, jadilah aku mudah terbangun.

Aku menyibakkan jendela. Penasaran, suara apakah yang selalu terdengar di jam-jam ini?
Aku sedikit berbisik dalam hati, mudah-mudahan apapun yang aku lihat nyata adanya, bukan sesuatu yang berlubang punggungnya.

Pemandangan yang lewat kemudian membuat hatiku trenyuh.
Seorang pria, berambut putih, dengan tongkat; berjalan tertatih-tatih.

Srek.. srek.. srek..
Tuk.. tuk.. tuk..

Bunyi langkahnya yang perlahan dan suara tongkatnya yang beradu dengan tanah.

Jalanan depan rumahku adalah jalanan utama menuju masjid perumahan, tapi baru kali ini aku melihat ada tetanggaku yang bersusah payah untuk ke masjid.

Tak lama, aku mendengar suara adzan. Subuh.
Aku mengganti baju tidurku, mengambil air wudhu, dan sholat.

Dalam doaku, aku tiba-tiba menangis.
Aku ingat pria itu. Beliau adalah mantan Pak RT yang baru saja terserang stroke beberapa bulan yang lalu. Ia tidak pernah pulih seperti sedia kala. Berbicara saja ia sulit, tapi ia tetap berusaha keras untuk sholat di masjid.

Sedangkan aku?
Aku lelaki, masih muda, masih kuat, bahkan aku nge-gym seminggu tiga kali.
Tapi aku hanya menyambangi masjid saat sholat Jum'at, itupun kalau tidak malas.

Apakah aku harus menunggu hingga aku sakit terlebih dahulu, baru aku akan mengingat karunia-Nya?
Tidak, tidak, ya Allah.
Aku berjanji akan berusaha memakmurkan masjid-Mu, segera.

Ampuni aku, ya Allah.

*kenangan ketika pertama kali terbangun karena suara langkah bapak tetangga ini.
He's a Tahajud alarm for me, semoga selalu dirahmati Allah ya bapak.. :')

9 comments:

  1. Ohh jadi seperti ini toh :o
    Semoga berkenan dengan postingan saya deh ;)

    Ceritanya boleh fiksi ya? Untuk postingan berikutnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. engga pa-pa, bebas ceritanya gimana :)
      aku pas keinget aja jadi bisa bikin cerita seperti ini.
      mungkin selanjutnya tidak selalu cerita.

      aku sudah baca tulisannya Ita, bagus kok, apalagi ditambah dengan anjuran kapan sebaiknya membaca Ayat Kursi. keep writing ^^

      Delete
  2. Oh gini to mbak..berarti punyaku mesti diedit lg postingnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. engga usah, aku udah baca.
      gitu aja juga gak apa-apa kok, thank you ;)

      Delete
  3. follow blognya di sebelah mana ya mbak?

    ReplyDelete
  4. Aku sudah ikutan juga. Kebetulan idenya Mbak sejalan dengan resolusi tahun baruku :D. Salam kenal.
    Jadi ini cerita fiksi? Kirain pengalaman :).

    Format yg aku kirim sudah betul kan? Punyaku label #1Hari1Ayatnya ga dicantumin di judul, hanya sbg tag saja...

    ReplyDelete
  5. Oalah... ini proyek menulis toh @_@ dari kemarin kok banyak yang nulis one day one ayah. Keren proyeknya... mau ikutan kayaknya udah telat deh ya.
    Sukses selalu ya :)

    ReplyDelete
  6. ayatnya harus urut dalam satu surah ya.... atau boleh acak mbak
    utk sementara saya share ke blog sini aja dulu ya, mbak.... krn saya blm bisa twiter saya ...lupa paswrd krn lama banget nggak buka twiter, keasyikan di FB

    ReplyDelete
  7. mbak ini posting saya hari ke 3 ...http://yantisukma.blogspot.com/2014/01/1-hari-1-ayat-kematian-telah-ditentukan.html

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...