Wednesday, October 9, 2013

Move to a (Hopefully) Better Pond



"Belakangan passion cuma sekedar dijadikan alasan tanpa pemahaman memadai mengenai maknanya #QuitORStay" – ReneCC


Menarik ya, secara memang akhir-akhir ini passion lagi trending topic. Kata orang sih, great money following passion – sebenernya sih following great works, dan great works konon 'cuma' bisa dihasilkan dengan bekerja sesuai passion.

Kalau kamu sekarang merasa sudah berada di tempat yang tepat, menurut beberapa kriteria dibawah ini:

  • bangun pagi dengan semangat
  • begitu berenergi saat mengerjakan pekerjaanmu
  • merasa bahwa waktu berlalu begitu cepat karena kamu begitu asyik dengan pekerjaanmu 
  • dan lain-lain – karena kamu bekerja sesuai passion-mu, selamat! You are lucky!

Tapi kalaupun mungkin, ada beberapa dari kamu yang merasa masih kurang sreg dengan jurusan kuliah atau pekerjaan saat ini – HANYA semata-mata karena tidak sesuai dengan passion, yuk renungkan kembali semuanya.

Salah satu sahabat saya adalah pemerhati passion, dan saya sangat menghargai setiap pemikirannya. Bagi saya, passion saat bekerja sangat penting, karena dengan demikian, semua pekerjaan akan mencapai hasil yang maksimal. You do it with your heart, right?

Tapi, kalau sekarang kamu belum menemukan passion-mu atau belum mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan passion-mu, please bear with me until the end of this post.

Adhitya Mulya, penulis buku Gege Mencari Cinta dan Jomblo pernah menulis di salah satu post blog-nya begini: “kalau gue mati nanti, gue gak akan ditanya sama Tuhan apa passion gue. Tapi, gue akan ditanya, apakah gue sudah bertanggungjawab dalam menafkahi keluarga gue, memberikan mereka kehidupan yang layak, dan sebagainya.

Nah. Mungkin kemudian poinnya akan menjadi seperti ini, siapa suruh pilih passion yang tidak menghasilkan? Hehehe. Poin saya bukan disitu sih :)

Jadi begini, kita harus bertanggungjawab sama diri sendiri, apalagi buat kita yang sudah mulai dewasa, kalau bisa stop disubsidi dan mensubsidi orang tua ya. Tapi, poin tanggungjawab pada diri sendiri inilah yang harus digarisbawahi. Apakah kita sudah cukup bertanggungjawab pada diri sendiri, jika 'hanya' makan passion?

Beberapa orang melalui jalan yang berliku hingga bisa menjadikan passion-nya mesin uang. Saya juga percaya bahwa kita tidak akan pernah bisa sampai disana jika tidak mencobanya. Tapi barangkali, ada sesuatu yang lebih prioritas, yaitu hidup kita di saat ini? Dan tak perlu menyesali waktu yang 'terbuang' selama mencari pekerjaan yang sesuai passion, karena setidaknya kita belajar sesuatu sembari menikmati perjalanan ini.

Selain itu, tentu ada satu hal yang paling penting dari semuanya: sudahkah kita bersyukur atas apa yang diberikan oleh Allah? Pekerjaan yang dekat rumah atau relatif ringan, rekan kerja yang menyenangkan – semuanya hanya akan menjadi rezeki yang berkah ketika kita mensyukurinya. Karena selama kita belum bisa bersyukur atas apa yang kita miliki, bagaimana kita bisa mensyukuri apa yang belum menjadi milik kita?
 
;)
Love,
Prima



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...