Sekitar
seminggu yang lalu, kak @wira_panda melempar beberapa pertanyaan di Twitter,
dan langsung saya favorite-in satu-satu, karena kayaknya seru buat dijadiin
blog post.
So,
ini dia pertanyaan pertama yang akan saya jawab:
Dari
beberapa orang-orang yang kamu follow, siapakah yg ingin kamu temui?
Saya
punya Twitter sekitar tahun 2009, waktu itu saya masih siaran dan alasan utama
punya Twitter karena disuruh sama produser di radio saya. Tujuannya, supaya
saya bisa mem-follow akun-akun bermutu, atau yang berhubungan dengan dunia
entertainment - sehingga kualitas siaran kami meningkat. In short, supaya makin
eksis. Mwahahaha.
Nyatanya,
sampai sekarang, saya jarang banget follow artis. Saya lebih suka follow orang
yang seru. Ya seru kehidupannya, seru tweet-nya, seru personality-nya. Upsss,
memang sih kita ga seharusnya nge-judge orang based on their tweets. Kalau kata
@aMrazing, ga semua yang kita baca di tweet itu benar adanya. TAPI kita bisa
memilih akun yang kita follow. Maksudnya, mau follow yang hobinya ngeluh atau
bikin kita feel miserable with how he/she sees the world; atau follow yang
membuat kita tidak merasa rugi spending time to scrolling on timeline.
Ga
selalu yang hepi juga, tapi kalau dikit-dikit isi tweet-nya adalah sejuta hal
yang ga penting, lama-lama ya malesin juga ya. Atau satu lagi, isi tweet-nya
seringnya bukan hal yang menjadi concern kita. Let say, politik, or something
like that. Makanya, saya ga follow SBY. Gatau ya, ga penting aja gitu rasanya
*dideportasi
Nah,
orang yang pingin banget saya temui adalah mbak @AlberthieneE. Sssttt, awalnya
saya ga tau kalau beliau ini penulis. Yang saya tahu, tweet beliau selalu bikin
#jleb tapi ga se-#jleb itu juga. Haha, susah jelasinnya. Mbak Alberthiene ini
punya ratusan anjing dimana-mana, and she makes me fell in love with Siberian
Husky.
Buku
pertama mbak Alberthiene yang saya baca adalah biografinya Merry Riana. Melalui
buku ini (dan buku-buku mbak Alberthiene lainnya), saya seperti melihat mbak
Alberthiene berbicara kepada saya, menceritakan secara langsung seperti apa
kehidupan public figure. Bukunya ringan tapi mengenyangkan, dan bagi saya,
buku-bukunya seperti pribadi mbak Alberthiene yang kelihatan supel dan easy
going *sok teuuu
Mbak
Alberthiene-lah yang menggugah saya untuk memiliki impian menjadi penulis
biografi. 'Cause experience is our best teacher, terlebih lagi jika kita bisa
menjadikan pengalaman orang lain menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk
banyak orang. Oya, kapan hari mbak Alberthiene mengabarkan akan ada pelatihan
menulis biografi. Sayang sekali, pelatihan akan diadakan pada bulan November,
dimana saya sudah punya agenda lain yang tidak bisa dialihkan. Mudah-mudahan
next time berjodoh ya, mama Bruno..
Thank
you for being my inspiration, mbak Alberthiene.
Tuhan
memberkati :)
Love,
Prima
*and don't forget joining my giveaway here,
khusus buat arek Suroboyo lho! ^^*
No comments:
Post a Comment