Saturday, October 5, 2013

Always On Time



Hari minggu yang lalu, saya mengikuti pelatihan sholat khusyu'. Salah satu bahasannya menggelitik hati saya.

Sang ustadz membuka topik yang disampaikan dengan pertanyaan, dan terjadi dialog kecil dengan audiens:

Ustadz : Jam berapa masuk kantor?
Audiens : Jam delapan..
Ustadz : Kalau bisa sampai kantor jam berapa?
Audiens : Jam delapan kurang lima belas menit idealnya.
Ustadz : Katakan dalam rata-rata, sholat dzuhur sekarang jam berapa?
Audiens : Jam setengah dua belas..
Ustadz : Kalau disamakan dengan ngantor, enaknya sampai di masjid, atau siap-siap sholat jam berapa?

Audiens terdiam.
Hahaha ketauan ni yeee, suka nunda-nunda sholat..

Sedihnya, saya juga merasakannya, apalagi kantor saya yang lama lokasinya jauh dari masjid, jadi tidak kedengaran adzan. Karena berpatokan dengan jadwal yang saya dapat dari internet, saya selalu menambahkan 10 menit dari jadwal.

Tapi itupun seringnya tidak tepat waktu, karena kaki saya 'diikat' oleh pekerjaan, kadang pas bicara sama klien, atau lagi meeting. Sebenarnya bos saya membebaskan karyawannya untuk sholat, dan kalaupun sedang meeting, boleh ijin dulu, tapi suka sungkan kan yaaa. Belum lagi kalau udah kena namanya 'malas'. Sholat dzuhur ntar aja lah jam satu, sholat ashar jam empat aja deh.. Oh manusiaaa (>_<)

Lebih lanjut, ustadz mengingatkan, bahwa pekerjaan, pendidikan, apapun itu, yang bisa memberikan berkah kan cuma Gusti Allah ya, maka sudah seharusnya kita memprioritaskan sholat diatas yang lainnya #jleb

Makanya alhamdulillah banget nih, sekarang di kantor yang baru, bisa kedengaran adzan.. Ga ada lagi alasan buat menunda sholat, amin inshaAllah :)



Salam,
Prima

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...