“Kak, udah denger beritanya Raeni?”
It was one common night. Selepas pulang kantor, mandi, dan makan malam; saya nge-blog dan mama ngurusin bisnisnya.. Kami berbincang tentang Raeni, dan jadilah heboh googling berita-berita mengenai wisudawan terbaik Unnes ini.
Begitu banyak hal baik yang bisa dipelajari dari Raeni: tentang mimpi dan kerja keras, tentang bagaimana perjuangan hidup akan berbuah manis, tentang keyakinan akan hadiah dari Tuhan...dan tentu saja tentang kasih antara orang tua dan anak.
Sebagai seorang anak, kurang-lebih saya bisa memahami perasaan Raeni, yang memiliki ayah yang berprofesi sebagai pengayuh becak (bok, kalau ngomong tukang rasanya gimana gitu..). It's not a popular profession, nor something that can makes us proud, right.
Beda kalau orang tua kita manajer, dokter, pengacara; kita ga akan mikir dua kali untuk mengenalkan orang tua pada lingkungan kita. But can you imagine seorang Raeni, yang tak hanya jelita tapi juga berprestasi dan aktif di kampus. Surely she makes her parents proud of her, but does she proud with her father's job?
It was one common night. Selepas pulang kantor, mandi, dan makan malam; saya nge-blog dan mama ngurusin bisnisnya.. Kami berbincang tentang Raeni, dan jadilah heboh googling berita-berita mengenai wisudawan terbaik Unnes ini.
Begitu banyak hal baik yang bisa dipelajari dari Raeni: tentang mimpi dan kerja keras, tentang bagaimana perjuangan hidup akan berbuah manis, tentang keyakinan akan hadiah dari Tuhan...dan tentu saja tentang kasih antara orang tua dan anak.
Sebagai seorang anak, kurang-lebih saya bisa memahami perasaan Raeni, yang memiliki ayah yang berprofesi sebagai pengayuh becak (bok, kalau ngomong tukang rasanya gimana gitu..). It's not a popular profession, nor something that can makes us proud, right.
Beda kalau orang tua kita manajer, dokter, pengacara; kita ga akan mikir dua kali untuk mengenalkan orang tua pada lingkungan kita. But can you imagine seorang Raeni, yang tak hanya jelita tapi juga berprestasi dan aktif di kampus. Surely she makes her parents proud of her, but does she proud with her father's job?
Alhamdulillah, kita semua tahu jawabannya :)
Raeni is one full package. Begitu shalihah-nya dia, sampai memilih diantar ayahnya ke perayaan wisuda dengan becak – yang dikayuh oleh ayahnya sendiri!
Saya tidak bermaksud merendahkan profesi apapun. Saya hanya merefleksikan cerita Raeni ke diri saya sendiri. Kisah Raeni membuat saya tertampar. Saya, pernah bertahun-tahun menyimpan lara karena ogah menjawab pertanyaan orang tentang profesi mama saya. Dari seorang tenaga medis, beliau mengajukan pensiun dini di tahun 1997 karena beberapa situasi. Pekerjaan pilihan beliau selanjutnya adalah...sales produk MLM.
Aha, now you know why I feel embarrassed :p
Tapi setelah lima belas tahun (!) mendampingi mama saya dalam usahanya, lambat laun saya tak bisa menutupi kebanggaan saya. She is very devoted to her profession, hingga bisa diangkat menjadi konsultan untuk sebuah perusahaan MLM – tidak lagi sekedar sales.
Diatas semuanya, mama saya memiliki pekerjaan yang halal – sesuatu yang sering dilupakan oleh orang lain, yang bisanya cuma meremehkan ;) Ditambah lagi, mama saya tidak pernah mengemis bantuan, bahkan dari keluarga terdekatnya. Kami memang tidak kaya dan tidak berlebihan; tapi selama tangan mama dan saya masih mampu mengusahakannya, insyaAllah sebisa mungkin kami tidak menengadahkan tangan.
Be proud of your parents, no matter what they do, as long as its halal for sure. Ringankan pekerjaan mereka dengan menjadi anak sholehah, berprestasi, dan tidak banyak menuntut. Banyak juga kan, cerita ayah-ayah yang jadi koruptor demi nurutin permintaan anaknya? Hmmm, mesti malu tuh sama Raeni dan ayahnya.
Last but not least, dear Yang Terhormat Pak SBY, masih buuuanyak Raeni-Raeni lain di luar sana. Mohon perhatiannya ya Pak.. Semoga pendidikan tingkat tinggi Indonesia bisa dinikmati lebih banyak rakyat yang kurang mampu :)
Salam,
Prima
*don't forget to join #1Hari1Masjid >> syarat dan ketentuan, baca disini ;)
Pic Source:
http://krjogja.com/read/219099/raeni-anak-tukang-becak-lulusan-terbaik-unnes.kr
yang penting halal ya, mba. semoga yang halal itulah yang mendekatkan kita padaNya dan bisa khusyuk beribadah. aamiin
ReplyDeleteamiiin, yg halal dan barokah, yg diridhoi oleh Allah :)
DeleteAllah itu maha Adil:)
ReplyDeleteIya ^^
Deleteraeni udah memotivasi banyak orang, termasuk saya :)
ReplyDeletesaya juga mbak :)
DeleteBe proud of your parents, no matter what they do, as long as its halal for sure. Ringankan pekerjaan mereka dengan menjadi anak sholehah, berprestasi, dan tidak banyak menuntut.
ReplyDeleteTidak banyak menuntut :))
lho iya.. jaman sekarang susah banget anak2 ga iri sama apa yg dipunyai temennya. ujung2nya ya merengek ke orang tua deh..
Delete