Monday, July 11, 2016

The Positive Vibes

Hmmm, saya harus mulai dari mana nih? Alhamdulillah, I am sooooo happy. Mungkin karena cuaca Malang yang menyenangkan, mungkin juga karena akhirnya saya berlibur juga (baca: tidak menyentuh laptop sama sekali pada hari-hari Lebaran), tapi satu hal yang paling mungkin: saya kembali bertemu sahabat-sahabat saya yang luar biasa.  

After all, I can simplify my reunion with them with this simple sentence: I am grateful to finally find myself, I am blessed to have kind people around me – who supports me and certain that I should live my life to the fullest. Boyfriend, who? Hahahahaha.

Bukannya di Jogja saya tidak punya teman-teman yang begitu baik. Tapi teman-teman yang di Jawa Timur kan sudah mengenal saya jauh lebih lama, dan justru karena itu kadang omongan tidak perlu di-filter lagi #eaaa

Jujur tadinya saya tidak begitu bersemangat pulang ke Jawa Timur karena satu dan lain hal. Akhirnya saya pulang karena saya ingin menghilangkan kepenatan saya yang disebabkan oleh tesis (hvft). Saya juga ingin menunjukkan bahwa saya adalah kakak yang baik dengan cara mendampingi adik-adik saya masuk kuliah. Zaman sudah berubah ya, sekarang mau sekolah itu ada yang makin ribet, ada juga yang makin gampang. Barangkali dulu saya tidak terlalu tereskpos sama kebanyakan pilihan. Saya  sudah tahu mau kuliah apa sejak naik kelas 2 SMA jadi otomatis tutup mata sama alternatif yang lain. Adik saya yang cowok mencoba ujian masuk STAN, UGM, SNMPTN, SBMPTN, endebre endebre. Adik saya yang cewek ikut SBMPTN dan seleksi perguruan tinggi islam kalau tidak salah. Alhamdulillah masing-masing diterima di jurusan impian. Tapi kehidupan sebagai mahasiswa belum juga dimulai, perjalanan masih panjaaaaang. Apalagi kalau mau mengikuti jejak kakakmu jadi mahasiswa S2. Siap-siap jatuh-bangun ya.

Kembali ke alasan kebahagiaan saya. Intinya adalah, ketemu sahabat-sahabat itu menyadarkan saya bahwa saya harus banyak bersyukur. Semua orang punya perjuangannya. Kalau dilihat dari luarnya saja, yang tampak mungkin hanya yang enak-enak saja. Tapi di baliknya, ada keringat, darah, dan air mata. Ada sahabat (-sahabat) saya yang sibuk dengan dua anak. Ada yang rempong sama mantan pacar yang minta balikan (ha!). Ada yang sedang menggapai langit yang lebih tinggi lagi (and somehow literally for my friend who is working as a stewardess). 

Semua orang juga punya cita-citanya. And I am happy to be surrounded by positive vibes. Memang benar itu manfaat silaturrahim. Jadi bikin makin semangat mengejar impian. Terutama setelah pertemuan itu, semuanya saling mendoakan: be strong! Semoga lancar tesisnya (penting buat saya)! Semoga segera dapat kepastian (apapun itu, baik tawaran pekerjaan maupun kunjungan dari orangtua calon)! 

Looking back, bisa jadi ini perasaan saya saja. Tapi butuh begitu banyak orang untuk bilang ke saya, ‘kamu itu beruntung banget, prim!’ untuk membuat saya merasa bahwa saya memang beruntung. Sahabat yang baru saja melahirkan anak kedua sempat bertanya, “kamu itu kurang apa sih?” Dueng! Adik saya yang selalu saya kagumi konsistensi ibadahnya mengatakan, “ah kakak enak, networking-nya luas, orangnya luwes.” Sahabat yang sukses merintis bisnis kuliner menyatakan, “kamu tuh keren banget bisa kerja sesuai passion dan tulisanmu memang bagus.”

Awwwwwwwwwwww.
 
Iya juga sih. Alhamdulillah setahun terakhir Allah selalu mencukupkan kebutuhan dan bahkan keinginan saya. Pekerjaan mengalir terus, bahkan sekarang saya sudah kembali bekerja full time. I work for causes that I believe in and I am happily working even feeling like I don’t work at all.
 
Ini bukan menyombongkan diri. Ini adalah tentang menemukan lingkungan orang-orang yang memotivasi dirimu secara positif. Tenang saja, sahabat-sahabat saya juga selalu mengingatkan ketika saya ada kurangnya. Misalnya saat saya terlihat menggemuk, atau lagi nyebelin. Atau seperti ketika saya terobsesi dengan Pangeran Dubai #pingsan 
 
Saya tidak selalu bertemu dengan sahabat-sahabat saya. Dua sahabat terdekat saya juga bermil jauhnya dari saya but we stay in touch. Memiliki lingkaran pertemanan yang penuh optimisme dan positive thinking akan menjagamu berada dalam semangat untuk terus meraih impian.
 
Jadi, kalau kamu sering merasa minder, coba cek lagi teman-teman terdekatmu. Perhaps you need to work on that.
 
Lots of love (to my besties),
Prima

1 comment:

  1. hidup orang lain itu juga sebenernya berat, cuma mungkin mereka gak mengeluh.. gitu nasehat temenku kalo lagi banding-bandingin hidupku sama hidup orang lain mbak :)
    Semoga thesis segera beres yaa!

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...