Tuesday, February 2, 2016

Doraemon and the Story that Lasts Forever

 
 
 
 
 
 
 

Tahun 2015 lalu, saya berkesempatan menonton Ramayana Theater di Candi Prambanan dua kali. Yang pertama bareng Rotaract saat Asia Pacific Regional Rotaract Conference (APRRC), dan yang kedua bareng Stamford American International School (SAIM) Singapore saat experiential project bersama JUMP! Foundation. Saya ga bakal cerita banyak tentang pagelaran-nya karena kisahnya sendiri masih membingungkan untuk saya – but it is worth to watch though, the dance is really really beautiful. Nah, di kali kedua saya menonton Ramayana Theater, Frank, salah satu fasilitator JUMP! bertanya, apa sih yang membuat cerita seperti Ramayana dikenang sepanjang masa? Bagaimana dengan hidupmu? Apakah dirimu pantas untuk dikenang oleh orang-orang di sekitarmu? Kalau iya, bagus – dan kalau tidak, apa yang harus dilakukan? Kalimat-kalimat itu terus berada di benak saya, dan saya menunggu waktu yang tepat untuk menceritakannya kepada sister.

Hari Jum'at lalu, saya mengunjungi Doraemon Expo bersama sepupu saya, Intan. (tungguin vlognya ya! #tetep). Doraemon Expo ini adalah pameran 100 alat-alat Doraemon – kalau ga salah, (patung) Doraemon-nya juga berjumlah 100 biji, walau saya baru sempat menghitung sampai 60-an. GEMES banget sih, pingin bawa pulang 1 pleaseee.

Kebetulan saya pakai Debit BCA, jadi saya mendapat promo Buy 1 Get 1 Free. Dengan harga Rp. 99.000 (Rp. 90.000 plus PPN 10%), saya dapat tiket yang berlaku untuk dua orang. Ini hanya berlaku untuk weekday ya; kalau weekend promo BCA tetap ada, tapi cuma diskon 20%. Saya merekomendasikan sister datang, kalau: 1) sister punya BCA (dan punya saldo yang cukup di rekeningnya/kartu kredit lagi ga limit.....); 2) datang saat weekday jadi lumayan sepi; 3) sister memang nge-fans abis dengan cerita-cerita Doraemon. Sebenarnya saya pribadi lebih nge-fans dengan Hello Kitty, tapi secara Hello Kitty sendiri komiknya ga booming banget, jadi saya gatau apakah kalau saya datang ke pameran serupa tapi Hello Kitty akan lebih happy. Oya, di Doraemon Expo ada penjualan merchandise asli Doraemon; harganya beragam, dari yang masih bisa terbeli sampai ga logis (ini berlaku untuk bed cover/bedding sheet yang harganya jutaan).

Terus, hubungannya Doraemon dengan perkataan Frank diatas tadi apa?

Saya cukup kaget ketika secara umum, saya banyak memahami kegunaan alat-alat Doraemon yang dipajang pada pameran itu. Beberapa dari alat-alat itu, saya bahkan mengingat dimana atau gimana ceritanya di komik. Entah saya yang memang sangat ter-expose dengan Doraemon (halo kegiatan rutin Minggu pagi saat masih anak-anak), atau memang Fujiko F. Fujio-nya pinter banget untuk bikin sesuatu yang easily memorized.

Saya jadi meng-introspeksi diri sendiri, apa ya, yang orang-orang ingat dari saya? Bagaimana mereka memiliki kesan terhadap seorang Primadita Rahma Ekida? Is it good or bad memories they have with me? Is it fun or sad stories they remember from me? Dan apakah saya masih mampu (dan punya waktu) untuk mengubahnya menjadi lebih positif?

Mungkin menurut sister, ah hal itu ga penting. Kan kita tidak bisa mengontrol pendapat orang terhadap kita. Betul, betul sekali. Jangankan saya yang butiran debu, Doraemon which we are talking about in this post, bisa aja punya haters – atau paling engga, ada orang-orang yang barangkali 'iya, tahu kalau Doraemon exist in this world but so what? I prefer Marvel comics.' Ya gapapa juga, selera orang beda-beda. Tapi maksud saya, kalau kita memang selama ini (berusaha) jadi orang baik, idealnya kebanyakan orang juga berpikir hal demikian. Jika ternyata sejauh ini kebaikan kita diterima dengan interpretasi yang kurang baik, ya itu tadi, kita harus introspeksi diri.

There are some humans who always bring positive energy, dan karena itu kehadiran mereka selalu dinantikan. Sebaliknya, ada juga manusia-manusia yang baru muncul bau-baunya aja, orang-orang udah antipati. Kita pasti punya teman yang masuk kategori pertama atau kedua. Sementara teman kategori pertama nyenengin banget; teman kategori kedua itu bisa-bisa kita sumpahin, 'udah jelek, hidup pula.' Hahaha. So what about us? Find out about it and make a change if needed ;)

For the love of Doraemon,
Prima

*100 Doraemon Secret Gadgets Expo ada di Grand City Surabaya, sampai tanggal 14 Februari 2016.

2 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...