"Barangsiapa tidak dapat meninggalkan ucapan dan perbuatan dusta
(waktu berpuasa) maka Allah tidak membutuhkan lapar dan hausnya." (HR.
Al Bukhari)
Kalau
sister mencanangkan target bahwa tahun ini puasa atau taraweh harus
full (kecuali masa tanggal merah); hmmm boleh aja sih, tapi kayaknya
kalau udah setua
seumur kita gini, ya malu-maluin lah kalau puasa atau taraweh masih
bolong, hehehe. Coba targetnya ditambahkan dengan: mengurangi
perkataan yang tidak bermanfaat.
Soalnya nih, hadits diatas sempat bikin saya sedih banget, sister. Gimana kalau
selama ini puasa kita ga diterima 'hanya' karena kita tetap sering
berbohong meski sedang berpuasa... Betapa meruginya kita :(
Saya pernah menuliskan di salah satu blog post (saya lupa yang mana),
bahwa semakin bertambah usia kita, harusnya hakikat puasa bukan hanya
lapar dan hausnya; melainkan apakah berpuasa itu dapat menjauhkan
kita dari perbuatan dan perkataan yang tidak bermanfaat.
Kalau puasa iya, tapi barengan juga dengan nggosip, bohong ke mama,
atau ngata-ngatain mbok asisten rumah tangga; ya sama aja seperti
STMJ (sholat terus maksiat jalan). Meski, baiknya pun tidak
meninggalkan sholat atau puasa karena berpikir bahwa amal ibadahnya
tidak akan diterima, tetapi yang kurang-kurang diperbaiki sambil
jalan.
InsyaAllah bisa, selamat menunaikan ibadah puasa :)
Salam,
Prima
Daftar Pustaka
Almath,
Dr. Muhammad Faiz. 2000. 1100 Hadits Terpilih: Sinar
Ajaran Muhammad. Jakarta:
Gema Insani Press.
InsyaAllah, masih tahap belajar juga untuk mengurangi ucapan-ucapan yang nggak manfaat :)
ReplyDeleteMarhaban Yaa Ramadhan ya Kak Prima, mohon maaf lahir batin kalau selama kenal aku ngeselin. Semoga #1Hari1Hadits-nya lancar, selancar puasanya. Amin...