Setiap pribadi yang masih diberi kebahagiaan oleh Allah untuk menjalani kehidupan sebagai single (yaelah mau ngomong 'single' aja panjang banget deh prim.. :p), selalu ada masanya ketika ia merasa lelah.
Kapankah datangnya pasangan hidup yang Engkau janjikan, ya Allah? Kapankah kesendirian ini akan berakhir?
Apakah aku kurang baik untuk ia pertimbangkan, ya Allah? Apakah usahaku kurang menyenangkan-Mu, ya Allah?
Kadang, ada juga masanya pertanyaan-pertanyaan itu menjadi kepasrahan, “ya sudah terserah Engkau saja, ya Allah..”
It's not easy to be patient, of course. Makanya ada yang bilang kalau sabar itu gampang, hadiahnya kecil-kecil macem rice cooker, setrika, sepeda gunung, dan sebagainya (memang jalan sehat prim?).
Saya tidak tahu bagaimana sabar yang baik, saya tentu bukan orang yang tepat untuk mengajarkannya. Yang saya tahu, satu hal yang PASTI, Allah lebih tahu apa yang baik bagi kita. Jika Ia minta kita menyelesaikan sekolah dulu, ya jalani saja. Jika Ia minta kita membangun bisnis dulu, ya jalani juga. Toh tugas kita 'hanya' mempersiapkan diri. Kalau kita bisa ikhlas pada kematian (yang jelas tidak dapat diprediksi kapan datangnya), harusnya kita bisa lebih tawakkal pada suatu kejadian yang membutuhkan tidak cuma diri kita sendiri – tapi juga berhubungan dengan orang lain, yang sedang menghadapi takdirnya juga.
Kadang Allah menunjukkan jalan: kadang jalan itu terasa lapang, kadang kita menemukan jalan buntu. Hal ini tidak hanya berlaku untuk pasangan hidup, tapi juga studi, karir, dan lain-lain. Kalau kita bisa tegar menghadapi naik-turunnya IP; kalau kita bisa kuat bersaing diantara ribuan pelamar kerja dan bisa menerima meski dipecat tiba-tiba; harusnya, ya harusnya, kita bisa tersenyum saat calon pasangan hidup membatalkan pinangannya.
Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi yang sanggup ditanggung oleh hamba-Nya.
Jika Ia memberi cobaan tersebut, Ia tahu kita sanggup menghadapinya.
Jika Ia percaya pada kita, mungkin ini saatnya kita mempercayai-Nya dengan sepenuh hati.
Lots of love,
Prima
Kapankah datangnya pasangan hidup yang Engkau janjikan, ya Allah? Kapankah kesendirian ini akan berakhir?
Apakah aku kurang baik untuk ia pertimbangkan, ya Allah? Apakah usahaku kurang menyenangkan-Mu, ya Allah?
Kadang, ada juga masanya pertanyaan-pertanyaan itu menjadi kepasrahan, “ya sudah terserah Engkau saja, ya Allah..”
It's not easy to be patient, of course. Makanya ada yang bilang kalau sabar itu gampang, hadiahnya kecil-kecil macem rice cooker, setrika, sepeda gunung, dan sebagainya (memang jalan sehat prim?).
Saya tidak tahu bagaimana sabar yang baik, saya tentu bukan orang yang tepat untuk mengajarkannya. Yang saya tahu, satu hal yang PASTI, Allah lebih tahu apa yang baik bagi kita. Jika Ia minta kita menyelesaikan sekolah dulu, ya jalani saja. Jika Ia minta kita membangun bisnis dulu, ya jalani juga. Toh tugas kita 'hanya' mempersiapkan diri. Kalau kita bisa ikhlas pada kematian (yang jelas tidak dapat diprediksi kapan datangnya), harusnya kita bisa lebih tawakkal pada suatu kejadian yang membutuhkan tidak cuma diri kita sendiri – tapi juga berhubungan dengan orang lain, yang sedang menghadapi takdirnya juga.
Kadang Allah menunjukkan jalan: kadang jalan itu terasa lapang, kadang kita menemukan jalan buntu. Hal ini tidak hanya berlaku untuk pasangan hidup, tapi juga studi, karir, dan lain-lain. Kalau kita bisa tegar menghadapi naik-turunnya IP; kalau kita bisa kuat bersaing diantara ribuan pelamar kerja dan bisa menerima meski dipecat tiba-tiba; harusnya, ya harusnya, kita bisa tersenyum saat calon pasangan hidup membatalkan pinangannya.
Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi yang sanggup ditanggung oleh hamba-Nya.
Jika Ia memberi cobaan tersebut, Ia tahu kita sanggup menghadapinya.
Jika Ia percaya pada kita, mungkin ini saatnya kita mempercayai-Nya dengan sepenuh hati.
Lots of love,
Prima
*For you, keep smile :)
well said Prim. Yakin, Allah has a perfect timing. never early and never late. It takes a lil patience and it takes a lot of faith.. but, it's worth the wait. Keep positive thinking yaa cantik ;)
ReplyDeleteiyah, pasti Put.
Delete"lil patience and a lot of faith", I like your words!
thank you :)