Monday, June 22, 2015

Hadits untuk Ibu (1)

“Sesungguhnya bagi wanita yang mengandung hingga melahirkan dan menyapih, ada pahala, seperti halnya orang terdampar fi sabilillah. Apabila ia mati pada masa diantara itu, maka baginya pahala orang yang mati syahid.” (HR. Ibnu Hajar)

Assalamu'alaikum sister, gimana puasa di hari-hari pertama?
InsyaAllah lancar jaya dong, kan 'tangki' semangat masih penuh. Semoga semangatnya penuh terus sampai hari terakhir ya, amiiin.

Anyway, di lingkungan terdekat saya, kayaknya lagi 'nge-tren' tunangan-menikah-hamil-melahirkan. Alhamdulillah, senang mendengarnya, semoga barokah ya teman-teman.. Niatkan untuk ibadah, mencari ridho Allah, agar ikhlas dengan segala konsekuensinya, baik yang enak maupun yang agak ngerepotin. Hihi.

Untuk menambah semangat sister, terutama yang sedang berjuang dalam membesarkan calon-calon mujahid dan mujahidah, minggu ini saya akan bahas beberapa hadits yang berhubungan dengan ibu dan anak. Harapan saya, semoga bisa menginspirasi sister untuk mempersiapkan pendidikan dan pelatihan agama sejak dini, bahkan sejak dalam masa kandungan.

Let me start with the hadits above. MasyaAllah, how lucky you all who have the chance to be a mother. Kalau dulu para sahabat harus meregang nyawa di kancah peperangan, sister bisa mendapatkan pahala yang setara 'hanya' dengan mengandung, melahirkan, menyusui, dan menyapih. Betapa luar biasanya keistimewaan yang Allah berikan.

Meski demikian, saya tahu ada banyak sekali sister yang merasa kurang sempurna karena mungkin saat ini belum berhasil menyusui anaknya. Berbesar hatilah, Allah tidak akan memberikan sesuatu tanpa penawar. Tetap tenang dan bersabar, karena saya pernah dengar, semakin sister ngerasa stres, malah semakin sulit untuk menyusui. Seriously, saya pernah mengunjungi teman mama yang berprofesi sebagai bidan, dan beliau sedang menenangkan pasiennya yang tidak bisa menyusui saking stres-nya. Relax and positive thinking while keep doing what you have to do, such as minum suplemen, dan lain-lain (saya ga tahu apa lagi yang bisa dilakukan, anyone?).

Seorang ibu tetaplah seorang ibu; meski barangkali ia tidak diizinkan oleh Allah untuk menyusui, atau bahkan ketika ia tidak diberi kesempatan untuk melahirkan atau membesarkan anaknya. Tetaplah berprasangka baik kepada Allah, karena despite every obstacles that you are facing, remember that this blog post is written by a single woman #lhah #MaksudNganaPrim #MaksudnyaMenghibur :)))

For every great mother (and to-be),
Prima

Daftar Pustaka
A.Y., Mustofa. 2002. Panduan Mengajar Bayi Anda Membaca Al-Qur'an Sejak dalam Kandungan. Ambarawa: PGTQA

2 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...