“Sesungguhnya seseorang diangkat derajatnya di surga. Kemudian orang itu bertanya, 'Wahai Rabbku, dari manakah semua ini?' Allah berfirman, 'Berkat permohonan ampun (istighfar) anak-mu untukmu.'” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Baihaqi)
Buat saya, hadits ini so sweet banget.. Setiap dari kita pasti paham bahwa apapun yang kita lakukan untuk membahagiakan orang tua kita, tidak akan pernah bisa membalas yang telah mereka lakukan untuk kita. Maka dari itu, kesempatan 'terakhir' kita untuk menunjukkan bakti kepada orang tua adalah berusaha untuk 'menyelamatkan' mereka di akhirat nanti. Caranya? Yang laki-laki jadilah imam keluarga yang bersungguh-sungguh, yang perempuan jadilah istri sholehah. InsyaAllah hal tersebut bisa memudahkan surga untuk kedua orang tua kita.
Sebaliknya, sebagai calon orang tua, hadits diatas menjadi jawaban mengapa 'berinvestasi' pada pendidikan agama anak kita sebaiknya dilakukan sesegera mungkin. Saya juga pernah dengar hadits tentang seorang anak yang menarik orangtuanya ke neraka, karena semasa hidup, orang tua tersebut tidak pernah memberikan pendidikan agama kepada si anak. Naudzubillah.
So, pilihan ada di tangan sister dan suami sekarang. Saya haqqul yakin, sister pasti ingin memiliki anak-anak yang sholeh/sholehah; yang pandai mendoakan orangtuanya, dan menjadi penyejuk hati – di dunia dan di akhirat. Semoga, Allah memberi kekuatan untuk mendidik mereka :)
For all the great parents (or to-be),
Prima
Daftar Pustaka
A.Y., Mustofa. 2002. Panduan Mengajar Bayi Anda Membaca Al-Qur'an Sejak dalam Kandungan. Ambarawa: PGTQA
Buat saya, hadits ini so sweet banget.. Setiap dari kita pasti paham bahwa apapun yang kita lakukan untuk membahagiakan orang tua kita, tidak akan pernah bisa membalas yang telah mereka lakukan untuk kita. Maka dari itu, kesempatan 'terakhir' kita untuk menunjukkan bakti kepada orang tua adalah berusaha untuk 'menyelamatkan' mereka di akhirat nanti. Caranya? Yang laki-laki jadilah imam keluarga yang bersungguh-sungguh, yang perempuan jadilah istri sholehah. InsyaAllah hal tersebut bisa memudahkan surga untuk kedua orang tua kita.
Sebaliknya, sebagai calon orang tua, hadits diatas menjadi jawaban mengapa 'berinvestasi' pada pendidikan agama anak kita sebaiknya dilakukan sesegera mungkin. Saya juga pernah dengar hadits tentang seorang anak yang menarik orangtuanya ke neraka, karena semasa hidup, orang tua tersebut tidak pernah memberikan pendidikan agama kepada si anak. Naudzubillah.
So, pilihan ada di tangan sister dan suami sekarang. Saya haqqul yakin, sister pasti ingin memiliki anak-anak yang sholeh/sholehah; yang pandai mendoakan orangtuanya, dan menjadi penyejuk hati – di dunia dan di akhirat. Semoga, Allah memberi kekuatan untuk mendidik mereka :)
For all the great parents (or to-be),
Prima
Daftar Pustaka
A.Y., Mustofa. 2002. Panduan Mengajar Bayi Anda Membaca Al-Qur'an Sejak dalam Kandungan. Ambarawa: PGTQA
No comments:
Post a Comment