Thursday, October 9, 2014

#ThePrimUWRF: Lunch with Robyn Davidson - Book Writing vs Blog Writing

Seperti yang saya bilang di post ini, saya kedapetan jadwal yang enak banget..
Salah satunya, adalah sesi Lunch with Robyn Davidson.

Sedikit tentang Robyn Davidson, she is an Australian author, dan salah satu karyanya yang paling terkenal adalah Tracks. Tracks sendiri sudah diangkat menjadi film layar lebar pada tahun 2013, dan dibintangi oleh Mia Wasikowska.




Balik ke event - disini, sebagai satu-satunya orang Indonesia yang bertugas (selain MC, ada volunteer divisi Special Events, Venue Helper, dan Supervisor/Coordinator); saya kedapetan 'berkah' ngurusin semua-muanya, termasuk jadwal keluarnya meal course, dan ngurusin audio visual. Alhamdulillah :)

Acaranya diadakan di Maya Ubud Resort & Spa, sebuah vila yang terletak di daerah Peliatan, Ubud. Dari namanya aja udah bisa nebak dong ya, kalau venue-nya top markotop lah. Mau tau berapa harga session-nya? Rp. 950.000 per orang. And I can join it for FREE. Another luck of mine, isn't it? ;)

Harusnya, saya duduk semeja dengan sesama volunteer, tapi berhubung saya ga tahu, saya malah duduk sama Robyn Davidson dan Rosemary Sayer, moderatornya. Untungnya, Robyn is a very sweet woman, we talked a lot and this is what I want to share with you..

Awalnya, salah seorang wanita di meja kami nyeletuk kalau dia ga ngerti apa itu hashtag.
Jadi, di setiap sesi, MC akan mengingatkan audiens, “please feel free to tweet and post, and don't forget to use the hashtag #uwrf14”. Nah akhirnya kita rame-rame bahas tentang social media...sampai blog writing.

Secara rata-rata audiens adalah penulis/public relations/jurnalis, maka mereka terbiasa menulis sesuatu yang memiliki bukti secara fisik. Contoh: artikel, buku, press release. Sedangkan blogger cenderung kurang 'terpercaya', menurut mereka.

Buat mereka, yang namanya nulis itu biasanya buku. Bahkan, rata-rata membutuhkan waktu minimal TIGA tahun untuk menuliskan satu buku; belum termasuk editing, proof-reading, dan lain-lain.

Disinilah muncul kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Robyn merasa tidak mampu menulis blog, dalam artian menuliskan topik yang berbeda-beda setiap harinya. Sedangkan untuk buku, maka ia akan fokus menulis satu hal saja, dan menjadi semakin ahli di bidang yang ia tulis.

Dari sisi saya, mewakili blogger, kita terlatih untuk menulis hal-hal yang ringan, singkat, padat; dan hal ini akan meluaskan wawasan kita juga. Kekurangannya... ya sebenarnya kita ini jadi kurang sabar dengan yang namanya proses, karena apa-apa cenderung lebih instan.

Namun begitu, Robyn tetap mengapresiasi blogger lho. Ia sendiri mengakui bahwa social media, termasuk blog, dapat menjadi medium yang baik untuk mendekati pembaca, mengumpulkan reader base dan melakukan testing pasar.

Robyn juga mendukung saya, dan meminta saya menulis lebih banyak blog post dalam bahasa Inggris. As she learn a lot about cultural understanding, she was interested to know that I write about Islam. She said that so many people becoming too ignorant with cultures outside theirs. So she thinks blog is a good place to make people understand about what is Islam from a person who really embraces it :)

Kesimpulannya, mau milih blog atau buku, apapun yang kamu tulis saat ini harus memiliki visi dan tujuan yang jelas. Sebagai seorang muslim, jika apa yang kita kerjakan dapat membimbing orang banyak menuju kebaikan, bukankah hal ini akan dinilai sebagai amal baik dan diganjar pahala?

Amin, insyaAllah :)

Love,
Prima

With Robyn Davidson
With Rosemary Sayer
 
The dessert
 

4 comments:

  1. Nah, yang istimewa itu meski kita seorang blogger tapi pada akhirnya sukses menerbitkan buku. Amin! :))

    ReplyDelete
  2. amin poknya terus semangat nge post tapi jangan terlalu banyak bahasa inggris saya ga terlalu paham :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. pinginnya bisa bilingual (bahasa Indonesia dan Inggris) tapi seringnya waktunya ga ada :|

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...