Tuesday, October 7, 2014

#ThePrimUWRF: Being an MC for Ubud Writers & Readers Festival 2014

Assalamu'alaikum, how are you today?

I just had an amazing week, and I have a lot of stories to tell. I don't even know which one I should share first.. Mind to help, what do you really want to know from my experience as a volunteer in Ubud Writers & Readers Festival (UWRF)? ;)

Kalau manteman pingin jadi volunteer seperti saya, please please please arrange your time appropriately. Sibuknya tuh tentu saja dua kali daripada peserta, tapi kayaknya emang saya aja yang kurang cerdas ngatur waktu bertugas. Jadi selama enam hari di Ubud, foto yang sempat saya ambil ga nyampe lima puluh biji. Padahal kalau disempet-sempetin pasti bisa.

Terus, kalau mau main di sela-sela tugas, harus punya stamina yang oke. Hari minggu pagi setelah sholat Ied saya udah tepar dan harus dibantu obat pilek + tidur dua jam, baru suara saya kembali normal. Maklum ya bok, MC kondyaaang.. #KibasJilbab

Nah, sebelum makin penasaran, saya share cerita sedikit deh ya..

UWRF adalah sebuah festival penulis (dan pembaca) yang diadakan di Ubud, Bali – dan tahun ini adalah perayaan kesebelas. Dulunya, Ibu Janet DeNeefe, pendiri UWRF menyelenggarakan UWRF sebagai 'obat' pasca Bom Bali, agar para turis mau datang kembali ke Bali. Ternyata animo turis mancanegara akan acara ini berkembang, hingga di tahun ini ada sekitar 150 (!!!) orang penulis dan seniman yang ambil bagian.

Selain peserta, manteman juga bisa datang ke UWRF sebagai volunteer dan panelis. Sssttt, tiap tahun mereka mengundang para penulis muda untuk berpartisipasi di berbagai sesi lho. Tapi berhubung saya baru 'lulus' sebagai seorang volunteer, saya bagi cerita volunteer aja lah yaaa..

Sebagai seorang volunteer, manteman diharapkan memiliki komitmen untuk ikut menyukseskan acara ini. Ada berbagai divisi yang bisa dipilih, dan tenang.. Hampir semuanya akan memberikan pengalaman berharga. Kenapa pakai hampir? Karena beberapa divisi yang khusus membutuhkan minat dan skill yang khusus juga. Hehehe.

Saya sendiri sebenarnya melamar di divisi (kalau ga salah ya) International Media Liaison, Book Launch, terus satunya lupa. Gatau kenapa, Assistant Volunteer Coordinator yang menggemaskan, kak Paris, malah menyuruh saya jadi MC. Pada percakapan via telepon, saya pikir iyain aja deh. Daripada ga diterima di divisi yang lain, kan sedih tuh.

Setelah saya konfirmasi ke kak Paris, katanya, kalau dari percakapan telepon sih, pronunciation saya lumayan bagus jadi 'wah kayaknya cocok nih buat jadi MC'. Terrrnyata saya medok ya kaaan, jadi kak Paris dan kak Ochie (Volunteer Coordinator) agak nyesel. Hahahahaha. Engga lah ya ampun, kalau ga percaya tonton deh video profil saya. Engga medok kan, kan, kan :)))

Singkat cerita, berangkatlah saya dengan membawa empat pasang sepatu, dua set kebaya, dan baju-baju yang 'pokoknya penampilan banget deh'. Yah walaupun ntar ngemsinya parah, kalau penampilannya oke, kan keliatannya jadi ga ancur-ancur banget gitu ← logika ngaco :p

But really, THANK YOU SO MUCH KATE (MC Coordinator), I LOVE YOU!!! Jadwal saya tuh enak banget. Isinya makan-makan, yoga, makan-makan lagi, beberapa sesi biasa, dan makan-makan lagi!!! Yang terakhir bahkan makan-makan sama suhunya, Pak Bondan Winarno. What what, I was so lucky, I know!

Jadi, selain makan-makan gratis, apa sih tugas MC yang sesungguhnya?

Secara garis besar, tugas MC adalah membuka dan menutup sesi; memastikan acaranya berjalan tepat waktu dan baik-baik saja; dan mengatakan hal-hal yang dibutuhkan, misal: matiin flash kameranya yaaa, silent-in hp-nya yaaa, terima kasih untuk venue-nya yaaa, pokoknya gitu-gitu.

Selama sesi berlangsung, biasanya sih kalau Special Event (yang makan-makan itu), MC bisa ikut ngobrol sama pembicara dan audiens.. That's why, here, you need to speak English well. At least bisa ikut nimbrung deh, lagi ngomongin apa sih..

Waktu sesi bersama Robyn Davidson (Tracks movie [2013] starred by Mia Wasikowska is based on her novel), saya sharing sama Robyn dan Rosemary, moderatornya, tentang blogging dan social media. And you know what.. Para peserta yang duduk sama saya, engga ngerti tentang Instagram lho. Hihihi. Jadilah kita bahas tentang teknologi dan kaitannya dengan industri penulisan :D

Itu baru salah satu contohnya sih.. More stories coming soon, but for now, please let me have proper sleep.. See ya at the next blog post! ;)

Love,
Prima
With Robyn Davidson, and Pak Bondan Winarno :)

6 comments:

  1. Makan bareng Pak Bondan *lagi ngebayangin

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini 'cuma' cemilan padahal, kalau sesi makan besarnya ada sendiri tapi aku ga ikut :D

      Delete
  2. waaah emsi nya keren nih ..haha

    ReplyDelete
  3. kak prima berarti untuk jadi volunteer uwrf, transport ke ubud nya tetap ditanggung sendiri ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. semua biaya ditanggung sendiri, kecuali konsumsi dan tiket acara, kita dapat free dari UWRF :)

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...