Friday, February 14, 2014

If I May Steal..

Menikah itu seperti traveling, atau setidaknya kesan itu yang saya dapat ketika saya berbincang dengan kedua sahabat – di waktu yang sama – tapi dengan topik berbeda. 

Satu sahabat saya sedang berada di Kamboja, and she traveled by herself. Saya, yang memang berencana kesana bulan April tentu saja tidak mau melewatkan kesempatan untuk mengorek informasi sebanyak-banyaknya, which I'm sure it will be useful for me then.

Sahabat yang lain, sedang mempersiapkan pernikahannya, dan kebetulan saya mengetahui kisah cintanya sejak beberapa bulan pertama, so I am excited and happy for her :)

Dari sudut pandang saya – yang belum pernah ke Kamboja dan belum pernah mempersiapkan pernikahan – mereka berdua sarana terbaik dalam 'memuaskan' rasa penasaran saya.

Dan kemudian saya tersadar, this could be happen for every person.



Pengalaman adalah guru terbaik.
Tapi, saya juga pernah dengar, bahwa guru yang lebih baik daripada guru terbaik itu (fiuh, panjang..) adalah, pengalaman orang lain.

Istilahnya gini nih, kita berjalan di belakang seseorang, terus di depan kita orang tersebut jatuh ke sebuah lubang. Masa iya kita juga mau 'ikut' jatuh ke lubang yang sama?

Pelajaran berharga banget saat saya minta rekomendasi hotel di Phnom Penh, dan teman saya bilang “jangan disini (di hotel tempat dia menginap) deh, ga bagus tempatnya.” If I am smart enough, surely I will follow her and look for another alternative.

Pelajaran berharga lainnya adalah saat teman yang mempersiapkan pernikahan mengatakan, “menurut aku, penting banget cari persamaan antara kamu sama pasanganmu, kedepannya bisa jadi satu sumber kelanggengan tuh.” Belom, saya belom punya pasangan juga sih..

However, traveling, atau menikah, tidak 'sesimpel' lubang di jalan.
Beda orang, beda pengalaman.
Kejadian yang mengenai satu orang bisa jadi tidak akan terjadi di orang yang lain.
Dan karena pengalaman yang berbeda tersebut, tentu point of view orang bisa berbeda.

Misalnya, kita dan teman sama-sama pergi ke Bali.
Kita punya budget untuk menginap di hotel bintang lima, sedangkan teman cuma bisa nginep di Poppies Lane (kasian banget temennya...) - ceritanya tentu akan berbeda kan?


Belajar dari pengalaman orang lain memang akan memperkaya pengetahuan kita. Tapi, ada baiknya kita menghindari generalisasi, dan juga bisa mengambil pelajaran mana yang paling cocok dengan kita.

Kalau kamu, apa ilmu yang pernah kamu 'curi' dari pengalaman orang lain? Cerita dong! ;)

Love,
Prima

5 comments:

  1. Hai kak Prim, aku sering loh 'nyuri' baca tulisan-tulisan kak Prim *meski jarang ninggalin jejak. Dan taukah kak, abis baca tulisan kakak, kepala jadi lebih fresh, kakak selalu aja bisa ninggalin pesan bernuansa positif disana. Keep writing, kak. I'm your fans :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. aaaaak, makasih cantiiik :')
      kamu membuatku makin semangat nulis, makasih makasih, mudah2an ga nyesel ya nge-fans sama aku :*

      Delete
  2. Ha? Pengalaman yang mana ya? *masih mikir* :D

    ReplyDelete
  3. Pengalaman menjaga sikap terhadap orang tertentu. dengar2 misalnya si A itu orgnya gini. kata teman qta jgn terlalu dkat atau gmana ama dia. that's one example.


    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Tuti,
      Kalau menurutku, pengalaman seperti itu baik juga, tapi baiknya sih menghindari 'menghakimi' orang sebelum kita mengenalnya ya :)

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...