Tuesday, October 11, 2016

BOOK REVIEW: Girl Online - Zoe Sugg


 Judul: Girl Online
Penulis: Zoe Sugg
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-03-2365-7
Tebal: 416 hlm
Tahun terbit: 2015
Genre: Fiksi Remaja, Novel 

Ya Allah, terakhir kali saya nulis book review ternyata tahun lalu. Gini katanya mau lebih rajin baca buku -_______________-

Sebenarnya sih, kalau beli dan baca buku tetap lumayan sering. Setidaknya saya masih baca 3-4 buku sebulan. Sedikit banget untuk ukuran penulis dan editor, tapi saya bisa baca sampai 50-an artikel sehari lho. Cuma ya masih berusaha untuk meningkatkannya terus-menerus.

Anyway, post ini sebenarnya sudah saya siapkan sejak bulan Februari 2016 (busyet, delapan bulan yang lalu!). Nah, berhubung bulan ini adalah bulannya perempuan (have you join my birthday giveaway?), sepertinya buku ini cocok banget untuk di-review sekarang. Tentunya saya sempatkan untuk membaca ulang agar bisa menambahkan hal-hal yang waktu itu saya lewatkan.

Ada yang tahu Zoe Sugg atau biasa dikenal Zoella?
Apa? Pada tahu semua?
Wah berarti memang saya yang tua ketinggalan zaman..

Kalau sister engga pernah dengar siapa itu Zoe Sugg, salaman dulu, mungkin kita satu generasi *jebakan umur* hahahahaha.

Jadi saya 'menemukan' Zoella saat lagi browsing vlogger kece untuk saya pelajari. Waktu itu lagi semangat nge-vlog, eh setelah bikin dua vlog dan editingnya lama (saya kan engga bisa editing, jadi kudu minta bantuan ke teman), saya jadi males deh. Huehehe.

Balik ke Zoella, she is cute, talkative, and her contents are interesting. Perkara dese ternyata terkenal buanget, pacarnya vlogger juga, endebre endebre, saya sih engga begitu memperhatikan (tapi tahu, buktinya bisa masukin Zoella dan mas pacar di artikel ini). Terus waktu saya melihat buku karangannya di toko buku, saya langsung mengambilnya tanpa pikir dua kali. Apalagi ternyata ceritanya tentang seorang blogger (belakangan saya baru tahu bahwa Zoella awalnya seorang blogger), saya jadi makin berminat untuk membacanya.

Penny adalah seseorang dibalik Girl Online, blog yang berisi tentang persahabatan, cowok, keluarga, dan juga serangan panik yang dialaminya setelah sebuah kecelakaan. Awalnya Penny bersahabat dengan Megan dan naksir sama Ollie, tapi seiring berjalannya waktu, ada masalah yang terpercik di antara ketiganya. Hinggap puncaknya, Penny mengalami tragedi memalukan di sekolah. Untunglah dia terselamatkan oleh pekerjaan ibunya yang membawa keluarganya – dan Elliot, sahabatnya – ke New York. Di New York, dia bertemu dengan Noah, cowok keren yang berhasil membuatnya merasakan kebahagiaan lagi.

Sepintas, ceritanya terdengar ringan, manis, dan (cukup) seru. Saya masih betah membacanya sampai setengah bagian pertama, tapi kemudian menyadari, jadi masalah sesungguhnya apa????? Setelah seminggu saya inapkan, saya mencoba untuk menyelesaikan buku ini, dan ternyata masalahnya baru muncul di bagian-bagian akhir lalu segera selesai pada halaman-halaman berikutnya. Perumpamaannya nih, bayangkan kita sedang naik kereta. Di dua pertiga awal perjalanan, keretanya berhenti di setiap stasiun; terus tiba-tiba aja sampai ke stasiun terakhir.

Why so? Buat saya, karakter Penny sendiri diceritakan sangat biasaaaaa sekali. But maybe, orang biasa juga jumlahnya lebih banyak kan, daripada yang cantik-cerdas-populer di sekolah dan lain-lain. Jadi mikir, kok bisa Noah suka sama dia? Atau mungkin saya yang memang sudah tidak remaja lagi (yaaah, ngaku deh) jadi cerita “a boy meets a girl, they fall in love and they live happily ever after” itu terlalu klise. Udah gitu, masalah utamanya justru sangat cheesy dan “maza zih, begini doang?”

Akan tetapi, ada beberapa hal yang membuat saya bertahan untuk membaca, utamanya karena ceritanya kan si Penny ini adalah blogger kece yang sangat terkenal meski anonim. Jadi saya pingin mencuri tips blogging dari si Penny. I found that Girl Online is so personal, you can relate with the problems, and she always encourages the readers to think and contemplate. Cuma saya juga mikir, kok bisa yang komen di blog dia banyak gitu? Terus ngebangun keterkenalan blog-nya kalau anonim gimana caranya ya? *mikir sampai tahun baru*

Oya, ada beberapa kalimat yang saya suka dari buku ini:
- Elliot satu-satunya orang yang tahu tentang blogku. Kuceritakan padanya dari awal karena a) aku percaya sepenuhnya padanya, dan b) aku cuma bisa menjadi diriku sendiri jika bersama Elliot, jadi tidak ada satu hal pun di blog yang tidak dia ketahui (halaman 30).
- Satu-satunya tempat aku bisa merasa bahagia dan percaya diri adalah di blog – menyedihkan, tapi itu kenyataannya (halaman 99).
- Tapi Elliot hanya memandang ranjang dan bersungut-sungut. “Aku tak percaya kau menulis tentang dia di blog sebelum menceritakannya padaku,” gumamnya. “Kalau aku bertemu orang yang menyukaiku apa adanya, aku pasti akan menceritakannya lebih dulu padamu.” (halaman 209)

So, sebagaimana ‘diajarkan’ oleh Zoella dan Penny, konsistensi tentu memegang kata kunci dalam menapaki tangga kesuksesan di dunia digital. Meskipun kata banyak orang sekarang audiens beralih ke Instagram dan YouTube (Zoella aja juga udah pindah jalur), tapi saya masih merasa blog punya tempat di hati generasi muda, apalagi hatimu *lirik Pangeran Dubai* Yaudah deh, yang penting: keep calm and be a blogger!

Love,
Prima

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...