Satu-satunya hal di dunia ini yang ga pernah berubah adalah...perubahan itu sendiri.
Pernah denger quote ini?
Menurut saya bener banget, soalnya mustahil kita diem aja terus ga berubah sama sekali. Minimal, fisik deh. Kita dari bayi, terus balita, terus sekarang jadi manusia dewasa..
Belum lagi lingkungan, dan perkembangan dunia secara umum. Pastilah susah kalau mau stuck dan tidak bisa menerima perubahan.
Beberapa hari yang lalu, saya membaca blog post seorang sahabat masa kecil (bisa dibaca disini). Terharu banget liat perubahan dia, dari yang hobi traveling dan belanja (ahahaha, siapa sih perempuan yang ga hobi belanja?) sekarang udah lumayan bisa nahan keinginan tersebut demi rumah impian. Yup, dia sekarang sudah jadi seorang ibu dengan bayi lelaki yang lucunya selalu bikin kangen :')
Untuk saya, hmmm saya ga bisa bilang bahwa sudah berubah menjadi lebih religius, meski ketika saya bercermin, saya masih sering terkejut. Kalau banyak orang bilang ah nanti aja tobat nunggu tua, saya dulu juga berpikir demikian. I'm no angel nor saint and never will be, tapi ngeliat diri saya yang sekarang seperti ini, saya bersyukur diberi kesempatan untuk lebih dekat dengan Allah, lebih cepat daripada sekedar nanti kalau sudah tua.
Tapi apakah perubahan itu terjadi ujug-ujug dalam semalam? Tidak rasanya.
Saya, untuk sampai di titik ini, ternyata sudah mencoba hijrah dari sekitar tiga tahun yang lalu, bahkan saya ingat satu peristiwa di tahun 2007. Waktu itu saya putus dari pacar yang cukup alim (alim kok pacaran? Haha biarlah menjadi misteri..), terus dia nyodorin sebuah buku supaya saya bisa memahami alur pikiran dia yang ga mau pacaran lagi. Buku apa itu? Bukunya Ustadz Salim A. Fillah, judulnya “Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim”. Satu buku yang sampai sekarang saya beli beberapa kali dan saya berikan ke orang-orang terkasih :)
Setelah baca buku itu, saya malu. Ya karena pacaran, karena belum berhijab dengan benar.. Tapi apakah perubahannya bertahan? Sayangnya engga.. Jatuh lagi deh saya.. Sampai beberapa waktu yang lalu.
That's why I write and rebranding this blog. To remind me that change is inevitable, and so I can control that I do change myself, into a better version.
Adakah perubahan yang kamu banggakan dari dirimu? Cerita dong ;)
Love,
Prima
*sssttt, adik saya yang saya ceritakan di post ini juga mau berubah lho. Tunggu ceritanya segera! ;)
Saya juga baca buku itu di awal-awal memutuskan pake jilbab, Mbak... dan memang banyak bagian yang bikin terpekur, lalu malu sendiri :)
ReplyDeleteDulu mau pake jilbab rasanya banyak yg dipikirin... malu nanti dibilang sok alim, malu krn bukan dr pesantren, malu karna nggak pinter2 banget ngaji kaya' tetangga2, de el el. Yah, alhamdulillah akhirnya diberi kemantapan... adakalanya omongan orang nggak harus kita dengarkan, kan yah?
aku setuju sama kamu, yg lebih penting adalah mendengarkan apa 'omongan' Allah )
Deleteentah kenapa dari mulai kelas 11 ini dan mulai magang bisa dibilang ibadahku lebih baik dari sebelumnya entah apa yang membuat saya jadi lebih baik seperti ini tapi terkadang juga masih sering lupa dengan ibadah :) . dan saya merasa setelah ngeblog apa yang saya lakukan sekarang lebih memiliki manfaat dari sebelumnya :)
ReplyDeletesemoga istiqomah ya Ivan.. biasanya itu masalah lingkungan, kalau sekeliling kita baik, insyaAllah kita jadi baik juga :)
Delete