Thursday, February 9, 2017

What If

Aku tahu ini hari Selasa, dan aku tahu kita berjanji hanya bicara pada akhir pekan. Namun pesanmu tak kunjung datang. Bukannya aku mengharapkannya. Iyaaa, aku berharap kamu melihat post-ku di Facebook, bahwa aku sakit demam berdarah, dan kamu akan mengucapkan “semoga cepat sembuh.” Tapi sudah enam hari sejak kita terakhir bicara, jadi aku tidak bisa menahannya lagi. Aku menunggu agak petang, memastikan kamu sudah pulang kantor. “Aku sakit demam berdarah,” dan supaya tidak terlalu terkesan egois, aku menambahkan, “jaga dirimu baik-baik.”

Kalau suka kenapa gengsi?
Kalau kangen kenapa menahan diri?

Karena aku benci melihat kita saat ini. Kita yang berminggu-minggu lalu bisa berbicara setiap hari, tak peduli aku harus menahan posisi sampai leher pegal demi tidak kehilangan sinyal. Kita yang sekarang, entahlah... apa yang sedang terjadi? Mungkinkah kita sama-sama kehilangan optimisme? Delapan bulan memang bukan waktu yang singkat, tapi ingin aku percaya bahwa delapan bulan juga bukan waktu yang lama. Seandainya kita mau saling menunggu.

Akan tetapi, aku tidak bisa menunggu dalam diam. Aku ingin tahu apakah aku menunggu seseorang yang juga menungguku. Ataukah ini akan berujung pada kesia-siaan?

Tolong, beri tahu aku. 

"What if I had never let you go
Would you be the man I used to know
If I'd stayed
If you'd tried
If we could only turn back time
But I guess we'll never know"
[What If - Kate Winslet] 

2 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...