Saturday, May 28, 2016

Happiness Project: Traveling vs House

Dua hari kelewat engga nulis Happiness Project lagi, tapi super alhamdulillah perasaan saya sudah jauuuh lebih baik. Yang namanya sh*t happens lah ya, namanya juga hidup. Tapi saya harus selalu ingat kalau badai pasti berlalu. Jadi engga usah dipikirin berat-berat, hidup tanpa cobaan itu bagaikan makan pizza tanpa topping keju #lhah #mentangmentanglagimakanpizza 

Satu pengumuman penting, setelah sekian lama engga bikin project, insyaAllah saya akan mengadakan #1Hari1BukuIslami selama bulan Ramadhan. Cara ‘main’-nya hampir sama kayak #1Hari1Masjid dulu, jadi kamu harus kirim tulisan + foto bukunya ke email saya: primadita1088 at gmail dot com dengan subject: #1Hari1BukuIslami. Nanti tulisanmu akan saya post di blog ini, dan saya link ke blogmu. Ada hadiah dari The Little Red Lady dan hadiah hiburan yang menanti. Jadi, segera daftarkan dirimu ya. Tentang buku islami, engga harus ada embel-embel islami dengan ayat-ayat Al-Qur’an kok. Yang penting ada nilai-nilai islami yang diekspos di buku tersebut. Nilai islami seperti apa? Banyak! Ketepatan waktu, berbakti pada orangtua, menjaga cinta tanpa khalwat hingga halal, dan sebagainya. Untuk format tulisannya, please read some samples here.

Anyway, tentang alasan saya bahagia dua hari ini agak sedikit berlawanan. Yang pertama, saya tiba-tiba rindu traveling karena kemarin ngebaca blog-nya The Bucket List Family. Keluarganya sedikit mengingatkan saya dengan keluarganya Irfan Bachdim, dengan bapak yang (mantan) pemain sepak bola dan ibu yang seksi abisss. Tapi bedanya, keluarga satu ini membawa kedua anaknya traveling alias berpindah-pindah dari satu negara ke negara lain. Saya langsung mencelos, kapan terakhir kali traveling? Hiks. 

Kabar ‘buruk’-nya, kepergian saya ke Bali adalah Oktober tahun lalu. Memang sih saya sempat ke Malang di awal tahun, Jakarta di bulan Februari, dan Semarang bulan lalu; tapi buat saya itu bukan traveling #lhaterusapaprim

Kabar baiknya, meskipun ketiga kota tersebut engga masuk hitungan traveling ‘yang sebenarnya’ buat saya, saya juga harus bersyukur karena saya bisa traveling plus-plus. Seperti waktu saya ke Semarang, saya menjadi moderator untuk sebuah seminar bertajuk Boost Your Career to the World Stage yang diselenggarakan oleh Universitas Dian Nuswantoro. Bukan hanya bertemu dengan teman lama, Gigih dan Vega, saya juga ‘ditraktir’ menginap di AllStay Hotel yang bagus banget. Apalagi ketika tahu pembicaranya adalah Bu Janet DeNeefe dan Bu Niluh Djelantik, saya engga pakai mikir langsung setuju. Haha. 

Ki-ka: saya, Bu Niluh, Dewi (anak Bu Janet), Bu Janet

Nah, terus hubungannya dengan kebahagiaan apa? Because I love traveling so much, more when it gives me a meaningful experience. Saya rindu melakukan perjalanan tanpa ‘membawa beban’. Soalnya, sebagai mahasiswa S2, jelas gelar mahasiswa ini adalah ‘beban’ yang harus segera diletakkan a.k.a HARUS LULUS TEPAT WAKTU! Tapi kamu pasti pernah dengar peribahasa ‘berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian; bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.’ Nah, saya sering bilang ke diri sendiri, ‘you are doing traveling, prima. To a destination called Master Degree.’ Mudah-mudahan periode bersakit-sakit ini segera selesai, jadi saya bisa merencanakan pergi ke Korea dengan hati (lebih) tenang.

Hal lainnya yang ingin saya share adalah, tadi siang saya nonton Charlie Luxton's Homes by the Sea di NatGeo People dan tambah mencelos. Sadly to say, I do dream of traveling around the world but I prefer to have a house. Engga harus besar mentereng kayak kastil, sebuah apartemen tipe studio pun bakal bikin saya happy. Nasib dari sononya memang anak rumahan banget. Bisa sih berhari-hari ‘tinggal’ di rumah orang atau hostel gitu, tapi engga ada yang mengalahkan perasaan being comfortable at home, right? Tapi sayapun seringnya kurang begitu happy di rumah orangtua soalnya engga punya privacy, hehe. Makanya saya pingin segera lulus S2 and have my own space. 

So, what is the moral story of my post today? Bahwa impian dan tujuan hidup bisa jadi alasan kebahagiaan. Tanpa impian, kamu bisa jadi luntang-lantung. Mau ngapain hari ini? Life has no meaning unless you have something to be chased. Saya percaya saya bisa mendapatkan keduanya: traveling dan tempat tinggal. Maybe it’s not today, but I will do my best to have them both. Dan selama proses mewujudkan keduanya, saya memutuskan untuk menjalaninya dengan bahagia. 

Kisses,
Prima

3 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...