Monday, May 18, 2015

Busy Bee

Pic from here.

So, I decided to make a breakthrough in the last couple of weeks. Post ini agak kontradiktif dengan curhat saya seminggu yang lalu, yang ini lho. Berdasarkan pengamatan saya (#halah), kejenuhan saya akhir-akhir ini penyebabnya adalah karena saya hanya kuliah. Yep, saya mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang kuliah-pulang). Padahal, waktu saya S1, saya bisa jadi anggota klub debat bahasa Inggris, himpunan mahasiswa, jadi penyiar radio, dan ngelesi anak SD. Belum lagi pacaran.

Saya pernah dengar, bahwa seorang yang sukses adalah dia yang tahu bagaimana mengisi waktunya dalam sehari dengan optimal. Kesibukan seseorang adalah motivasi untuk terus moving forward; agar terpenuhi segala tanggung jawab yang ada di pundaknya. Jadi, kalau kita masih punya banyak waktu luang, maka secara tidak langsung kita akan menjadi semakin malas.

Sayangnya, saya tidak bisa bekerja penuh waktu dengan keadaan seperti ini. Maka saya bertekad untuk berpartisipasi pada sebanyak mungkin seminar atau event akademis. Mumpung nih, ada waktu dan kesempatan, dinikmati sebaik-baiknya ya, hihi.

Secara ajaib, saya mulai melihat kegiatan yang bisa saya ikuti. Selasa dua minggu lalu adalah salah satu hari tersibuk selama tiga bulan terakhir saya kuliah. Pagi saya kuliah, sesudah itu mengerjakan tugas kelompok, dan sorenya saya ikut kuliah tamu bersama Duta Besar Korea Selatan bertema Hubungan Bilateral Indonesia-Korea Selatan (baca liputannya disini). Apakah hari itu selesai? Tidak, karena saya mendapatkan proyek terjemahan abstrak disertasi yang harus selesai hari itu juga. Alhamdulillah.

Hari selanjutnya, saya ‘iseng’ mendaftar pelatihan psikologi untuk konselor di fakultas. Dan alhamdulillah, saya diterima. Saya sedang mengikuti pelatihannya dan insyaAllah akan mulai bertugas pada semester depan.

Am I tired? Yes. Am I happier? Frankly speaking, yes. Saya mulai merasa sedikit lebih produktif daripada biasanya. Saya merasa…lebih berguna. Hahahahaha.

Tentu saja saya harap kegiatan-kegiatan ini akan berkontribusi positif kepada bagaimana saya di kelas. Tahu sendiri kan, kalau dosen menilai kita dari wawasan dan keaktifan kita?

Tapi, memahami prioritas sangatlah penting ketika kita memutuskan untuk keluar dari comfort zone. Ada satu peluang yang sedang pertimbangkan, apakah saya mampu menjalaninya. Peluang ini sepertinya cukup bagus untuk perkembangan karir saya kedepannya, tapi sebulan dari sekarang saya akan UAS, dan kalau ingat masa UTS kemarin, fiuh, saya harus melakukan langkah antisipasi kalau mau mengambil peluang ini.

Nah, kalau sister sedang mengalami kebimbangan seperti saya, cobalah untuk mulai membuka diri terhadap kegiatan-kegiatan baru – yang mungkin sebenarnya sangat dekat dengan kita, tapi kita belum memberikan kesempatan bagi diri sendiri untuk melakukannya. There’s only one way to know if you can do it: do it! ;)

Love,
Prima

4 comments:

  1. Tahu nggak, aku juga mau daftar konselor lhooh. itu yang di CDC kan mbak? Tapi kuurungkan niatku karena ada prioritas yg lbh besar hehe. Semoga lebih fun ya menjalani kesibukannya hehe

    ReplyDelete
  2. Mbak Primaaaaaaaa aku apa atuh dibandingan Mbak Prim mah masih bubuk rangginang :')
    Tapi doakan ya mbak Prima, weekend ini aku mau ikut HijabHunt 2015.. Biar berprestasi kayak mbak Prim :D

    ReplyDelete
  3. Lha saya? *buruburungaca*
    Cuma kerja-pulang-kerja-pulang :'(

    ReplyDelete
  4. Mencobak sesuatu yang baruuuu :D

    Aku sekarang masih pengangguran en lagi seneng-senengnya cobain ini itu. Heheh..

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...