The School of Marriage

Dulu, ada seorang teman pernah bilang ke saya, “kayaknya enak ya kalau ada kursus mempersiapkan pernikahan..” Iya juga ya, pikir saya. Kadang saking sibuknya kita mikiran printilan pesta seperti katering, venue, undangan, dan lain-lain – kita malah lupa kalau yang terpenting itu bukan pestanya, tapi pernikahannya..

Sementara ada wedding organizer yang siap sedia membantu kita dalam mencapai pesta pernikahan impian, kebanyakan kita hanya belajar tentang pernikahan dari pernikahan orang tua kita atau orang-orang sekitar kita.

Honestly, while I can learn much from my parents' marriage, they were failed (for me..). Makanya, sejak teman saya berkata seperti itu, saya mencari dengan serius kelas persiapan pernikahan. Waktu itu, kalau ga salah pernah lihat di Masjid Al-Akbar (Masjid Agung), tapi khusus untuk yang sudah mendaftarkan pernikahan di masjid tersebut.. Maaf yak, kalau salah informasi.
Terus cari-cari lagi, ketemu di Twitter @AkademiPraNikah kebetulan masjidnya dekat rumah juga.. Tapi, untuk saat ini, kelas yang ada, kuotanya udah penuh. Jadi saya udah antri untuk dapat info kelas selanjutnya.

Kabar baiknya (dan lucunya), entah gimana ceritanya, tiba-tiba mama saya ketemu satu kelompok pengajian. Setelah ditelusuri...pengelola yayasan tersebut adalah ayahnya teman sebangku saya waktu SMA! Hahaha. Dulu habis lulus SMA, lost contact dan kita ketemu lagi di sebuah pelatihan manasik haji (yang pernah saya ceritakan disini).

Sekarang, yayasan tersebut menyelenggarakan Seminar Sehari Keluarga Surgawi: Mempersiapkan Pernikahan Berlandaskan Qur'an. Dan acaranya GRATISSS sodara-sodari.

Acaranya hari Minggu, 6 April 2014 jam 07.30-15.30 di Masjid Wal Ashri, Komplek Kantor Pertamina Jagir, Surabaya. 

Syukur-syukur kalau teman-teman bisa ikut full day, tapi kalau misal terpaksa pun, pokoknya sempetin dateng deh. Mumpung gratis, mumpung rame-rame (ga perlu malu-malu konsultasi pribadi maksudnya), dan mumpung-mumpung yang lain. After all, meskipun teman-teman belum ada bayangan untuk menikah (seperti saya), insyaAllah tetap akan berguna untuk memperbaiki kualitas diri.

Soalnya...

“Banyak yang mikirin tentang pasangan impian, tapi sedikit yang berpikir tentang memantaskan diri.” - @KeiSavourie

#HayoLhoh (Saya ga follow dia, tapi sempet baca tweet dia gitu.. dan sebenernya bener banget kan kan kan?)

So, see you there, would ya? ;)