Wednesday, July 8, 2015

Balada Tas Hermes

Tidak ada iri hati kecuali terhadap dua perkara, yakni seorang yang diberi harta lalu dia belanjakan pada sasaran yang benar, dan seorang diberi Allah ilmu dan kebijaksanaan lalu dia melaksanakan dan mengajarkannya. (HR. Al Bukhari)

Cuma manusia sempurna yang ga pernah iri. Sayapun sering merasa iri pada teman-teman saya. Saya pernah nangis sebelum berangkat ke kantor karena saya iri sama teman masa kuliah yang gajinya tiga kali lipat daripada saya. Saya pernah kesel banget karena seorang teman bisa enak jalan-jalan ke Eropa tanpa terlihat harus kerja setengah mati seperti saya. Saya juga pernah sih, ngeliat update-an teman di Facebook dengan sirik, karena suaminya super ganteng, mapan, kayaknya perfect banget gitu. Bahkan saya juga pernah berhenti baca blog seseorang, karena saya pikir dia mencetak prestasi blogging-nya dengan cerita-cerita yang sensasional.

Astaghfirullah, dosa kamu banyak amat prim... *melipir

Anywaaay, beberapa cerita diatas totally fiktif, hanya supaya bisa kasih contoh betapa kadang kita (YES, sister juga, ngaku aja deh!) sering iri sama hal-hal yang remeh-temeh.

Tapi itu ga remeh prim? Itu #sikap!

No no, sister baca lagi deh hadits diatas. Jelas-jelas dinyatakan bahwa iri itu BOLEH, bahkan HARUS, tapi iri yang seperti apa? Iri yang mendekatkan diri kepada Allah. Kalau boleh suudzon (lagi), buat apa gaji gede, jalan-jalan ke Eropa, dan keluarga yang sempurna secara fisik; jika semuanya itu tidak membawa kasih sayang Allah ke kehidupan kita. Apa tandanya? Baca dengan hati deh, karena hati ga pernah bohong #ahsek #cieh

So, kalau masih iri karena seseorang bisa beli tas Hermes selusin (I know, I know it can be a problem for some people, even sometimes for me); lebih iri-lah pada mereka yang baik-baik saja dengan tas sekelas Three Rey tapi bisa bangun masjid dan panti asuhan.

Lah, kan yang tasnya Hermes juga udah mendonasikan sebagian besar kekayaannya?
Lah, kan yang bisa bangun masjid dan panti asuhan, kita ga tahu?

Yup, you are right, sister. Yang saya maksud, mari kita belajar mengubah motivasi. Pingin kaya boleh, tapi bukan semata-mata hanya karena pingin beli Hermes. Niatkan bahwa sebagian dari sedikit-banyak rezeki kita adalah untuk ummat, supaya hidup kita (di dunia dan di akhirat) menjadi lebih mudah. You must have know without I'm telling you, berapa banyak anak yang bisa kita sekolahkan dengan nominal uang yang sama dengan yang kita keluarkan untuk membeli sebuah tas? Sekali lagi, hati ga pernah bohong, sister.

Kalaupun duit kita udah kebanyakan sampai kita gatau harus 'membuangnya' kemana, percayalah di waktu yang sama kita pingin beli tas itu, ada seorang ibu di belahan dunia lain yang sedang meregang nyawa karena tidak punya uang untuk melahirkan di rumah sakit.

Kayaknya saya kelihatan makin sirik sama si tas ya, padahal apa salah Hermes coba? Hehehehehe.

Sama juga dengan ilmu, which I am experiencing myself at the moment. Sementara saya kembali bersekolah, saya jadi mudah iri dengan mereka yang lebih dulu berkiprah daripada saya, dengan penelitian dan inovasi mereka yang memudahkan hidup umat manusia. Yang terus-menerus menegaskan kepemimpinan manusia di muka bumi. Yang kerap membuat kita berdecak kagum, Maha Besar Allah dengan segala penciptaan-Nya.

It's a reflection, sister (← kata-kata favorit dosen saya, gatau maknanya apa :p). Terimalah sebagai wawasan baru, bahwa dibalik hal-hal duniawi yang dapat kita iri-in, ada hal-hal yang lebih substansial – yang bahkan kalau kita iri pada hal-hal itu, bukan tidak mungkin akan membawa pahala – something much bigger than just a bag. Yeee, balik lagi deh ke tas, mungkin saya harus beli KW-nya biar ga mati penasaran #eh

I hope you can accept this post with an open mind and an open heart. Kalau ada yang mau menyumbangkan dana beli tasnya, untuk sesuatu yang insyaAllah lebih meringankan sister di akhirat nanti, insyaAllah saya kenal beberapa yayasan yang akan menerimanya dengan senang hati; serta siap mendoakan sister sepanjang jalan.

Salam,
Prima

Daftar Pustaka
Almath, Dr. Muhammad Faiz. 2000. 1100 Hadits Terpilih: Sinar Ajaran Muhammad. Jakarta: Gema Insani Press.

2 comments:

  1. Aku kok misal punya uang-pun kayaknya gak pengen beli tas hermes ya mbak :D

    ReplyDelete
  2. hahaha.. iya nih.. entah kerasukan apa pernah lho saya googling nyari tau harga tasnya.. kali aja kebeli, dan ternyata..... nggak :P

    ehtapi itu duluuuuu banget pas sukanya liat ke 'atas' terus dan lupa liat ke 'bawah' :)

    btw mampir ya ke pipitta.com

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...