Saturday, February 21, 2015

Tentang 'Jangan Cintai Aku Apa Adanya'

Gara-gara Puput Utami nulis tentang Tulus dan lagunya yang berjudul ‘Jangan Cintai Aku Apa Adanya’ disini, saya jadi tergoda untuk menulis interpretasi saya. Sekalian juga deh, pingin jawaban pertanyaan Ocha kapan hari, yaitu “seperti apa sih pria yang diharapkan untuk menjadi pendamping hidup mbak prima?”

Kebalikan dari kebanyakan orang, saya lebih suka bersama dengan seseorang yang bisa memacu saya untuk menjadi lebih baik. Kalau Puput kasih contoh tentang sholat, saya juga mengamininya. Sssttt, ada lho seseorang yang menginspirasi saya untuk membaca Al-Kahfi setiap Jum’at. Ah, seandainya saja dia tahu.. Atau jangan deh, nanti dia GR lagi :p

Selain kebiasaan beribadah, contoh lainnya adalah wawasan. Makanya, kalau saya lagi dekat dengan seorang lelaki yang cerdas, sahabat-sahabat saya biasanya komentar, ‘ya gitu itu.. cocok.’ Hihihi. Saya pingin bisa ngobrol banyak hal dengan pendamping hidup saya, tentu saja hal itu akan membutuhkan semangat belajar dari kedua belah pihak. Misalnya, politik, traveling, sejarah Islam, dan lain-lain. Kalaupun sekarang saya masih belum rutin membaca – dan bacaannya juga masih kurang ‘berat’ – saya harap saya bisa meningkatkannya secara bertahap.

Iya sih, wajar kalau kita ingin seseorang yang bisa menerima kita apa adanya – dan buat saya ini bisa berlaku untuk hal-hal seperti keluarga, masa lalu, karakter; hal-hal yang sulit untuk diubah dan sudah mengendap kedalam diri kita. Kalau masalah kebiasaan, hmmm kebiasaan buruk pun masih bisa diubah selama mau dan bertekad kuat.

Hidup ini adalah serangkaian pembelajaran, and the real life begins at the comfort zone. Seseorang yang tidak mau meningkatkan kualitas dirinya, identik dengan seseorang yang maunya main aman di zona nyaman. Sedangkan hidup ini aja jelas berubah mengikuti zamannya. Dulu kita pakai HP Ericsson batu bata (ada yang inget?), tapi jaman sekarang merek itu udah ga ada. Bayangin kalau kita tetep keukeuh pakai HP itu terus bilang ‘inilah aku apa adanya’, ya ampun… gimana orang-orang ga pingin nabok kita? :)))

Itu cuma contoh kecil aja, remeh dan ga penting pula. But, who knows about our life? Suatu saat kita akan dituntut berubah sesuai zaman, dan kalau kita bersama seseorang yang ‘apa adanya’, duh good luck aja deh..    

A great man deserves to be with a great woman, vice versa.

Buat calon imam saya, yang sabar ya. Allah sedang kasih kita waktu lebih untuk memperbaiki diri. InsyaAllah kita segera bertemu, banyak-banyak berdoa aja :)

Lots of love,
Prima

5 comments:

  1. Replies
    1. Aduh itu panjang banget, masih bingung jawabnya :))

      Delete
  2. Primaaa.. Iya banget postingan ini! Vice versa :3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Whoaaaaa dikomen Puput, akkk *dancing*
      Iya, semoga yg terbaik utk kita, Put! :)

      Delete
  3. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...