Wednesday, February 25, 2015

BOOK REVIEW: No One to Someone - Nina Moran

 

Judul Buku : No One To Someone (The Story of Gogirl! Magazine and Friends)
Penulis : Nina Moran
Penerbit : Bentang Pustaka (Mizan Grup)
Tebal : 194 Halaman
Tahun terbit: Oktober 2013
Cetakan: Pertama
Genre : Inspirasi, Motivasi, Biografi

Saya pertama kali baca buku ini sekitar akhir 2013, awalnya saya membeli buku ini karena pingin bisa foto bareng mbak Anita Moran, Editor in Chief GoGirl! di launching-nya di Surabaya. Ternyata, saya ga bisa datang di launching tersebut. Waktu itu, saya tetap menamatkan membaca buku sepanjang 194 halaman ini. Tapi ternyata, ketika membaca buku ini lagi beberapa hari yang lalu, ada perasaan yang berbeda. Lebih mencekam gitu #lebay.

Saya memutuskan untuk membaca kembali buku ini karena beberapa alasan:
  1. I missed the opportunity to meet mbak Nina di CeweQuat Internationale Forum 2015. Saya kehabisan seat untuk optional class, tapi saya sempat lihat beliau di depan main hall sebelum memasuki toilet. Saya bilang sama teman saya, saya mau foto dulu sama mbak Nina. Tapi tunggu ditunggu, mbak Nina ga keluar-keluar (atau mungkin saya yang kelewatan aja), sementara forum sudah dimulai. Huhuhu, semoga next time kita bisa ketemu ya mbak.
  2. Bos di kantor saya yang dulu, Breadnbeyond, adalah 'murid' dari sebuah business coaching terkemuka di Indonesia – dimana GoGirl! juga. Di suatu awarding night, bos bercerita bahwa GoGirl! memenangkan beberapa award, disamping kantor saya juga. Bos sempat bertanya kepada saya, dan menurut beliau, saya cocok kerja di GoGirl! Kreatifitas saya, ide-ide saya, dan yang paling penting, impian saya. Saya cuma berpikir, 'masa sih?' meski sebenarnya dalam hati saya berbisik, one day insyaAllah there will be time for me to collaborate with GoGirl! Oh, they are recruiting at the moment. Check their instagram for more info ;)
  3. Saya sedang merencanakan sebuah project baru, not purely a business, tapi hal ini juga membutuhkan komitmen sebesar ketika kita mengawali sebuah bisnis. That's why saya memerlukan banyak masukan, dan salah satu orang yang tepat menurut saya adalah para pendiri GoGirl!

Buku No One to Someone mengulas apa yang jelas kita butuhkan ketika mengawali sesuatu: tantangan dan masalah.

Lho kok gitu? Karena kebanyakan dari kita lupa bahwa untuk mencapai keberhasilan dibutuhkan kerja keras. Which I meant, really really really hard.

Sama dengan GoGirl! Sebagai seseorang yang membaca GoGirl! sejak awal terbit (yes, I still remember the edition with Lindsay Lohan or Paris Hilton on the cover), saya benar-benar merasakan kerja keras mereka. Bukannya majalah lain ga bekerja keras juga ya, tapi it feels so much different. You can feel their love in every pages of it. Makanya meski saya sudah berumur 26 tahun, saya belum bisa move on dari GoGirl! Saya masih merasa kesulitan mencari majalah wanita dewasa muda yang memiliki kedalaman dan keragaman konten seperti GoGirl! Plus, dengan harga yang bersahabat.

If you read this book, you will appreciate them more. Seriously. Serunya lagi, mereka ga pelit informasi untuk menceritakan seluk-beluk penerbitan majalah. Dari mulai masalah dengan percetakan, manajerial, bahkan keuangan! Tadinya, saya ga bayangin kalau majalah 'aja' bisa punya masalah yang serumit itu. But this book really open my eyes.

Salut sama mbak Anita yang di edisi awal turun tangan untuk membuat layout majalah – dan hingga saat ini masih mengedit langsug artikel yang akan naik cetak. Mbak Nina pergi ke percetakan buat mengerjakan quality control majalah GoGirl! yang berpuluh ribu itu jumlahnya. Bahkan, Mimi – ibu dari ketiga Trio Moran ini, ikut andil dalam melakukan order untuk bonus majalah. Wow!

Lucunya, saya ikut ngerasa stres baca buku ini. Saya membayangkan seandainya saya berada di posisi mbak Nina, mbak Anita, atau Githa Moran saat beberapa tahun pertama; mungkin saya sudah jadi pasien Rumah Sakit Jiwa. It's their passion that keeps them sane. And this is what I am feeling right now.

Saya tahu membangun sesuatu itu tidak mudah, tapi dengan impian dan passion, keduanya menjadi kekuatan untuk terus berjuang. Mungkin beberapa dari kamu akan ciut nyalinya setelah baca buku ini – hey, don't be – justru kamu punya bahan untuk menulis to-do list dan mempersiapkan rencanamu dengan lebih matang.

Buku ini juga berisi beberapa wawancara dengan pengusaha-pengusaha lainnya. You can read their struggles, and some of them are still struggling until now! So, it is okay to start small, but always keep your faith and try to enjoy the process.

Beberapa kutipan menarik dari buku No One to Someone:

- “What if we can actually make it work? What if it can actually come true?”
- Penting untuk mendapatkan tim yang passionate dan punya mentalitas kerja yang baik.
- Pemimpin muda itu selalu ingin jadi pemimpin demokratis, jadi saat ada masalah-masalah di kantor, kita cenderung takut buat mengambil keputusan tegas.
- Kalau kita enggak turun langsung, kita akan jadi pemimpin yang kerjanya berusaha supaya pada akhir tahun neraca keuangan enggak defisit. Kita akan jadi orang yang pure profit oriented. Bukan karena hilang idealisme, melainkan karena kita jauh dari realitas pasar.
- Yang jelas, semua ini enggak mugkin kalau kami dulu enggak berani ambil resiko atau kalau kami berhenti pada saat pukulan dan tantangan menimpa kami bertubi-tubi.

So, if you need more reason why you need to work your a** off, read this book!
Because, Rome wasn't built in one night ;)

Lots of love,
Prima

11 comments:

  1. You made me up just in a second Prima. We know we start from small, and we should just in faith to make it bigger.
    Thank youuu *kisskiss

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama, Kak! Doakeun aku jugaaa, insyaAllah berani memulai sesuatu yg baru tahun ini :)

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Oke, sepertinya aku harus segera pergi dari zona nyaman dan berani ambil resiko. :|

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ika, tergantung lagi sama definisimu atas 'zona nyaman'. Yang jelas manusia itu, utk masalah perjuangan dan keberhasilan hidup, harus lihat keatas supaya termotivasi. Semangat ya! ;)

      Delete
    2. Hap! Hap! Kalo bercermin ke Mbak Prima, aku jadi lebih semangat kok. :D

      Kalo 'zona nyaman' buatku sih, hal-hal yang membuatku gak mau mencoba dan belajar hal baru. Kan bahaya tuh. ._.

      Delete
  4. Aku baru baca Gogirl! di edisi Desember 2014 lalu *berhubung karena ada bonus spesialnya*

    Dan kemarin, pas mereka ultah yang ke-10, Gogirl! juga nampilin behind the scene dan awal mula mereka membangun majalah tersebut. It's awesome! Perjuangan mereka benar-benar keren banget, apalagi saat tahun 2009 *kalau nggak salah* GG sempat mengalami musibah. Tapi benar kata Mbak Anita, to go to one place, you have to get through the road. Yang menyenangkan dari itu semua bukan saja hasil, tapi proses langkah demi langkah untuk menuju kesana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yep. Barangkali sampai sekarang pun GoGirl! masih mengalami banyak masalah, tapi tanpa masalah, seseorang ga akan terlecut utk mencari solusi dan berkembang. Kalau kata Sam di film Transformers, istilahnya 'no sacrifice, no victory' :D

      Delete
  5. okeh, tulisan kak Prima lagi lagi dan lagi jadi pembakar semangat. Thanks kak Prim :))

    ReplyDelete
  6. Thank you Prima, aku doain impian kamu segera terwujud.

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...