Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).
(Q.S.Ar-Ra'd (13): 26)
Pernahkah kamu merasa, sekeras apapun usahamu, hasilnya belum sesuai dengan apa yang kamu harapkan?
Pasti pernah lah ya..
Mungkin masalah nilai ujian, masalah mencetak prestasi, atau se-'sederhana' masalah rezeki.
Yang ketiga ngena banget buat saya, apalagi saya adalah seorang salesperson di tempat saya bekerja. Aslinya sih istilahnya Marketing Executive, tapi tetep aja kerjanya jualan :)
No, it's not pekerjaan rendahan at all. IMHO, kerjaan sales itu enak, bisa menentukan penghasilannya sendiri. Apalagi kalau kamu penghasilannya commission-based, mungkin kamu sedang mempertimbangkan untuk kerja 20 jam sehari demi kejar bonus bulan depan. Bisaaa..
Toh, Rasulullah juga mengatakan, 9 dari 10 pintu rezeki adalah dari berdagang. He is the best role model for entrepreneur, and we should be proud with this profession ;)
Masalahnya sekarang, kadang sesempurna apapun marketing plan dan persuasion skill kita, tetep aja ada faktor X yang bisa menyebabkan kegagalan transaksi.
Dan itu sering banget terjadi lho. Bukan sekali, dua kali. Memang ada evaluasi dan training peningkatan skill, tapi tetep aja keberhasilan sales ga bisa 100%.
Nah, pernah tahu kutipan ini kan: “jika engkau ingin berbicara pada Allah, maka sholatlah. Jika engkau ingin Allah berbicara padamu, maka mengajilah.”
Dan saya menemukan ayat diatas tadi pagi. Subhanallah.
Saya seperti diingatkan kembali tentang betapa 'remeh'-nya urusan duniawi jika dibandingkan dengan urusan akhirat.
Don't get me wrong, bekerja keras tetap harus kita lakukan. Tapi ada yang harus diperbaiki untuk hal mindset. Bekerja untuk apa? Mendapat uang... atau mendapat berkah dari Allah? Hehehe, entah kenapa saya percaya jika Allah sudah ridho, hidup ini akan bahagia. Jika penghasilan yang kita terima penuh dengan berkah, berapapun akan terasa cukup.
But still, saya tetap berkeyakinan muslim harus kaya. Supaya apa? Supaya kita bisa mendulang lebih banyak lagi rahmat Allah dari apa yang kita sedekahkan.
So, never give up! Keep fighting! And keep chasing His ridho.
Salam,
Prima
Pasti pernah lah ya..
Mungkin masalah nilai ujian, masalah mencetak prestasi, atau se-'sederhana' masalah rezeki.
Yang ketiga ngena banget buat saya, apalagi saya adalah seorang salesperson di tempat saya bekerja. Aslinya sih istilahnya Marketing Executive, tapi tetep aja kerjanya jualan :)
No, it's not pekerjaan rendahan at all. IMHO, kerjaan sales itu enak, bisa menentukan penghasilannya sendiri. Apalagi kalau kamu penghasilannya commission-based, mungkin kamu sedang mempertimbangkan untuk kerja 20 jam sehari demi kejar bonus bulan depan. Bisaaa..
Toh, Rasulullah juga mengatakan, 9 dari 10 pintu rezeki adalah dari berdagang. He is the best role model for entrepreneur, and we should be proud with this profession ;)
Masalahnya sekarang, kadang sesempurna apapun marketing plan dan persuasion skill kita, tetep aja ada faktor X yang bisa menyebabkan kegagalan transaksi.
Dan itu sering banget terjadi lho. Bukan sekali, dua kali. Memang ada evaluasi dan training peningkatan skill, tapi tetep aja keberhasilan sales ga bisa 100%.
Nah, pernah tahu kutipan ini kan: “jika engkau ingin berbicara pada Allah, maka sholatlah. Jika engkau ingin Allah berbicara padamu, maka mengajilah.”
Dan saya menemukan ayat diatas tadi pagi. Subhanallah.
Saya seperti diingatkan kembali tentang betapa 'remeh'-nya urusan duniawi jika dibandingkan dengan urusan akhirat.
Don't get me wrong, bekerja keras tetap harus kita lakukan. Tapi ada yang harus diperbaiki untuk hal mindset. Bekerja untuk apa? Mendapat uang... atau mendapat berkah dari Allah? Hehehe, entah kenapa saya percaya jika Allah sudah ridho, hidup ini akan bahagia. Jika penghasilan yang kita terima penuh dengan berkah, berapapun akan terasa cukup.
But still, saya tetap berkeyakinan muslim harus kaya. Supaya apa? Supaya kita bisa mendulang lebih banyak lagi rahmat Allah dari apa yang kita sedekahkan.
So, never give up! Keep fighting! And keep chasing His ridho.
Salam,
Prima
Kena bangetttt ! aku seorang pegawai sekaligus sales. Kerasa banget kapan Allah Berkehendak soal rejeki ini. Misal : udah usaha berangkat pagi, eh, di jalan kena macet. Telat, dipotong deh, itu gaji bulan depan. Dan sebaliknya, pas berangkat kesiangan, jalanan lancar, jadi nggak telat.
ReplyDeleteLebih terasa dalam hal jualan, sering tiba tiba ada 'pembeli tak terduga'. yang udah kita prospek dari tau kapan, tiba tiba aja menghubungi. Daaan sebaliknya, udah kita prospek sampai berbusa-busa tinggal deal, membatalkan di hari janjian.
tinggal pandai pandai aja kita memadukan sabar dan syukur
"udah kita prospek sampai berbusa-busa tinggal deal, membatalkan di hari janjian" ---> sama banget. toss!
DeleteKatanya, kalo mencari dunia hanya akan mendapatkan secuil, tapi kalau mencari untuk akhirat, inshaa Allah lebh dimudahkan, mba. Semoga selalu dimudahkan mendapatkan rezeki ya, aamiin
ReplyDelete