Thursday, January 28, 2016

Arti Make Up Bagi Saya

Make over by Lesya Rachel. Tungguin vlog-nya ya ;)

Akhir-akhir ini, saya ngerasa sedikit agak centil. Yang biasanya bisa keluar rumah tanpa polesan apapun, sekarang lagi suka coba-coba lipstick dan eyeliner. Ga tanggung-tanggung, dalam tiga bulan terakhir, saya punya empat lipstick dan tiga eyeliner! Suatu 'prestasi' tersendiri yang sebelumnya tidak pernah saya duga.

Dulu, duluuu banget, saya selalu punya pandangan yang namanya perempuan itu ga bisa sempurna: cantik DAN pintar. Pasti hanya salah satu. Naif memang, tapi menurut saya waktu itu, kalau seorang perempuan punya waktu dan effort untuk tampil cantik, seharusnya dia menginvestasikan hal yang sama untuk ilmu dan wawasan. Nah, saya lebih memilih untuk membeli buku instead of make up; dan membaca daripada belajar menggunakan blush on.

Ketika saya lulus S1, nenek saya membelikan seperangkat alat make up karena berpikir bahwa saya akan membutuhkannya saat bekerja. Ternyata, kantor saya adalah studio animasi, which you don't even need to wear shoes or formal clothes to work, so harapan nenek saya pupus begitu saja.

Kemudian, di kelas S2 saya yang beranggotakan 10 orang perempuan (kelas Manajemen Komunikasi), kebanyakan dari teman-teman saya hanya menggunakan lipstick ketika ke kampus. Tadinya, saya semakin merasa, oh I still don't need make up. Lalu semua itu berubah ketika semester kemarin saya diajar oleh seorang dosen perempuan. Beliau pintar, satu kelas saya setuju she is freakin' smart and her point of view is always unique. Saya tidak segan berdebat dengan beliau, karena beliau – dan satu dosen lain yang mengampu mata kuliah ini – really encourage us to. Kampus-kampus di Indonesia butuh lebih banyak dosen seperti mereka.

Tapi (ahahaha, ada tapinya yes), dosen satu ini sedikit 'menyakiti' mata saya. Apalagi, gatau kenapa, saya selalu kebagian duduk tepat berhadapan dengan beliau. She is actually beautiful, kami sepakat beliau mirip Cut Tari; tapi entah kenapa kalau ke kampus itu, kayaknya beliau bangun tidur langsung capcuss. Di suatu perkuliahan, saya pernah whatsapp ke teman-teman sekelas, “girls, ada yang bawa sisir? Tangan gatal nih pingin nyisirin mbak ini.” 

Hal ini sedikit membaik ketika kampus menyelenggarakan seminar. Beliau sebagai salah satu pembicara utama sepertinya meluangkan waktu untuk paling tidak mengikat rambutnya dengan rapi. But still, no make up at all.

Disitulah saya terhenyak. Ternyata, make up itu penting tidak hanya untuk diri sendiri, tapi untuk orang-orang yang hendak kita temui. Penampilan yang rapi dan 'terawat' membuat orang-orang yang kita temui merasa dihargai. Sebagai seorang mahasiswa, ketika saya melihat dosen perempuan lain yang selalu tampil chic saat mengajar, saya merasa bersemangat. Terlebih karena didukung dengan wawasan beliau yang memang luar biasa.

Mungkin karena itu, saya jadi bertanya-tanya, gimana perasaan orang yang ketemu dengan saya yang tanpa polesan sama sekali? InsyaAllah saya cukup rapi (#pede), meski saya harus mengakui bahwa saya juga masih sering mengenakan pakaian pertama yang saya lihat ketika membuka lemari di pagi hari, kadang bisa tabrak motif saking cueknya. Tapi, ketika saya melihat wajah sendiri di cermin, tanpa dan dengan make up, perasaannya berbeda. Dengan eyeliner dan lipstick, saya merasa lebih baik, saya merasa hari ini akan menjadi a great day, and I like the feeling.

Don't get me wrong, tingkat kepercayaan diri dan pandangan saya tentang perempuan yang harus pintar tidak berubah. Saya bukannya tidak pede tanpa make up – but I feel better with it. Saya tetap Prima yang tidak bisa keluar dari toko buku dengan tangan kosong; dan masih sering keluar toko make up tanpa membeli apa-apa setelah mencoba selusin lipstick. Saya masih merasa sayang menghabiskan waktu untuk menggunakan make up lengkap, dari mulai BB Cream/foundation sampai eye shadow – kecuali ketika datang kondangan. Saya masih ingin diingat sebagai Prima yang berwawasan luas daripada 'sekadar' pintar dandan. 

Saya hanya mencoba untuk lebih menghargai diri sendiri; dan juga orang-orang yang saya temui, yang saya harap diterima oleh mereka dengan baik pula. Perkara mereka bilang saya lebih cantik tanpa atau dengan make up, pendapat kembali ke masing-masing pribadi.

So, what do you think? ;)

Lots of love,
Prima

21 comments:

  1. Kak primaaaaaaaaa kamu cantik sekaliii pakai make up.. Lebih keluar pesonanya hihiihi

    Lanjutkan ^^ nggak menor juga kok

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu bikinnya 3 jam lho, hahaha.
      Karena semua-mua dipakai, base-contouring-highlight (apa aja yang ga semua saya tahu namanya).
      Thank you :*

      Delete
    2. Waha aku juga tertarik sama beginian ka, aku udah koleksi make up nya dulu.. tp belom bisa aplikasinya :')

      Delete
  2. Iya loh, mbak prim tambah kinclong sekarang :D

    ReplyDelete
  3. ka prim aku setuju bagian dimana ngeliat orang "rapi" kita ngerasa lebih dihargain ketika ketemu. aku pun pada dasarnya cuek bgt sama penampilan, tapi yaa gimana kadang "perlakuan" orang lain beda tergantung gimana kitanya juga sih hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang sih, ga bener juga kalau kita nge-judge orang hanya dari apa yang dia pakai. Tapi kalau dia sendiri aja tidak menghargai dirinya, why other people have to? :)

      Delete
  4. Aku pernah baca post seorang temen blogger di Path, dia bertanya-tanya kenapa make up bikin lebih pede..
    Mungkin teman yang itu belom tau dan melihat langsung praktek tanpa make up yang fatal kayak yang mbak Prima rasakan XD

    Kalau aku sendiri, suka banget pake eyeliner biar mata nggak sayu, keliatan fresh. Lebih semangat sendiri, orang lain juga yang lihat lebih nyaman.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ahahahaha, aku sebenarnya ga bermaksud merendahkan dosenku. Cuma aku berpikir, kalau saja beliau sedikit lebih memperhatikan penampilannya, kuliahnya pasti lebih rame lagi XD

      Delete
  5. Make up memang terkadang dibutuhkan untuk acara yang formal, gunanya? back to diri sendiri biar seger gitu orang yang melihat kita heheh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, pilihan make up juga perlu disesuaikan dengan tempat dan situasi :)

      Delete
  6. Ka primaa cantik bgt.. ka boleh req ga? How to be good looking ka? Thank you
    Reply

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih dear..
      How to be good looking? Hmmm, kalau panduan make up dasar mungkin kamu bisa browsing deh, sudah banyak beauty blogger yang sering menulis itu. Saya masih belum mahir untuk bikin tutorial dandan :))
      Kalau 'merasa' good looking, coba baca blog post-ku yang ini: http://theprimadita.blogspot.co.id/2014/09/i-choose-to-be-beautiful.html

      Delete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  8. Aaah merendah ni Mbak Prima. Skill dandannya udah lumayan cetharr gitu loh! Gak sabar nungguin vlog-nya ama Mbak Lesya :D:D

    ReplyDelete
    Replies
    1. ahahahaha, aslinya kan kamu tahu sendiri: eyeliner + lipstick doang.

      Delete
  9. Aku sendiri untungnya mulai menyadari kebutuhan make up sejak dipaksa setelah menang Duta Remaja, kata mentornya "harusnya kamu tuh jadi juara dua lho, tapi skill kamu ngomong sama wawasan dipentingin duluan", ahaha... Makanya setelah itu mulai agak sadar diri untuk belajar pakai eyeliner meski acak-acakan, atau maskara gitu.

    Make up emang bukan hal yang utama, sama kayak Kak Prim, aku lebih milih dikenal sebagai Syifa yang smart dibanding cantik karena make up, cuma aku akui kalau aku punya kedua, pasti lebih baik. Btw, belakangan temenku bilang Kak Prim mirip Shin Min Ah *hehe, maklum drama banget anaknya * xD

    ReplyDelete
    Replies
    1. Shin Min Ah??????? terus aku google dan aku merasa "eh aku lebih cantik lho" LOL.

      ya intinya make up penting, tapi wawasan lebih penting :))

      Delete
  10. hai mba Prima salam kenal, dulu sebelum menikah aku rajin make up walau make up yang ringan, setelah menikah rada males kalo make up kecuali kondangan but then, abis baca ini kok aku jadi ingin make upan lagi. Untungnya suami sih ga protes, but at least aku ingin kalo bertemu orang ga keliatan kucel ya hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah dulu prinsipku terbalik. kalau nanti aku bersuami, di rumahpun aku akan usahakan ber-make up. terus aku mikir, ya dari sekarang ini latihannya, hehe.

      Delete
    2. emang seharusnya seperti itu mba, tapi suamiku seneng aku tanpa make up padahal sih aku pengennya pake make up. nuruuut waeee hehehe

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...