Friday, July 31, 2015

Mengapa Pacaran Dilarang dalam Islam?

Hamil.

Satu kejadian, seribu reaksi.

Tapi umumnya, reaksi tersebut terbagi dua: bahagia, ketika kehamilan tersebut direncanakan dan terjadi dalam sebuah pernikahan; sedih, kesal, marah, dan kecewa – ketika kehamilan tersebut adalah hasil dari perbuatan yang tidak bertanggungjawab.

Biasanya, reaksi kedua lebih banyak dikeluarkan oleh pasangan yang pacaran – belum secara sah dan halal menjadi suami-istri. Naudzubillah.

Jalan keluarnya apa? Yang paling 'mudah' sih, aborsi. Yah, meskipun ada juga yang kemudian memutuskan untuk menikah. Saya tidak bilang menikah itu lebih baik karena kalau tidak salah, secara hukum Islam hal tersebut juga tidak dianjurkan. Tapi, mari kita lihat fakta dibawah ini:

Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2008, rata-rata nasional angka kematian ibu melahirkan (AKI) mencapai 228 per 100 ribu kelahiran hidup. Dari jumlah tersebut, kematian akibat aborsi tercatat mencapai 30 persen. Sementara itu, laporan 2013 dari Australian Consortium For In Country Indonesian Studies menunjukan hasil penelitian di 10 kota besar dan 6 kabupaten di Indonesia terjadi 43 persen aborsi per 100 kelahiran hidup. Aborsi tersebut dilakukan oleh perempuan di perkotaan sebesar 78 % dan perempuan di pedesaan sebesar 40 %.

Fasli mengatakan perempuan yang melakukan aborsi di daerah perkotaan besar di Indonesia umumnya berusia remaja dari 15 tahun hingga 19 tahun. Umumnya, aborsi tersebut dilakukan akibat kecelakaan atau kehamilan yang tidak diinginkan.  

 
Nah, I'm not gonna talk to you about the child, or the marriage. But let me come up to you with this insight: why dating is forbidden in Islam?

Beberapa minggu yang lalu, saya menemukan video tausyiah dari Ustadz Nourman Ali Khan yang berjudul 'Sexual Desires', just take a look:



Disitu, Ustadz Nourman menyatakan bahwa 'pinternya' setan itu, dia akan menggoda manusia secara perlahan. Dia ga akan bilang “hey, why don't you have sex with your boyfriend/girlfriend?” Dia akan 'menyuruh' kita untuk pegangan tangan, rangkulan, pelukan, cium kening, cium pipi, dan seterusnya. Sampai pada suatu titik, kita akan berpikir “oh gak apa kok, begini doang”, “ah kan 'cuma' pegangan tangan”, “tapi kan ini bukti cintaku ke dia..” dan sebagainya.

Ustadz Nourman bilang, setan akan berusaha supaya kita melakukan seks atas dasar dorongan dari diri sendiri, bukan karena godaan setan lagi. Padahal manusia itu punya akal, yang seharusnya menjadi pengendali dari hawa nafsu. Kalau iman sedemikian lemahnya, maka akal semestinya bicara. Kalau sebagian dari kita berpikir, masa sih cuma sekali doang bisa hamil? Jawabannya: bisa! Sangat bisa! Jika Allah menghendaki. Nyatanya banyak kok teman-teman saya yang sudah menikah, ceritanya begitu.

Atau mungkin ketika kita ngomongin anak itu terlalu jauh, idealnya akal akan membimbing: now that you do this, gimana kalau besok putus? Masalahnya, yang biasa terjadi after sex adalah: perempuan ga bisa lepas, laki-laki-nya ga mau lanjut. Mungkin sister pernah dengar kutipan ini:

Before sex: Men's thinking is cloudy and women's thinking is clear.
After sex: Men think clearly and women's thinking gets cloudy.


Lama saya berpikir kenapa ya di islam ga boleh pacaran...dan barangkali inilah salah satu jawabannya. Karena memang Allah sudah memberikan kita hawa nafsu dan dorongan seksual, dan hal itu belum tentu bisa dibendung 'hanya' dengan iman yang kuat.

Gimana kalau pacarannya ga ngapa-ngapain? Apalagi pacaran islami, yang saling memotivasi untuk kebaikan dan lebih dekat dengan Allah?

Tetep aja ga boleh! Coba baca hadits dibawah ini:

Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”. [Diriwayatkan oleh dua orang ahli hadits yaitu Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari (orang Bukhara) dan Abul Husain Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi di dalam kedua kitabnya yang paling shahih di antara semua kitab hadits. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907]

 
Bahkan, saya pernah membaca jika laki-laki mengimami perempuan yang bukan mahram, hukumya pun haram (dalam kondisi hanya berdua tanpa ada orang lain; dan tidak di masjid – maksudnya, jika kebetulan terjadi di masjid dimana banyak orang lain, sedangkan hanya mereka berdua yang sholat, itu diperbolehkan).

Makruh (tahrim) seorang laki-laki shalat mengimami seorang wanita yang bukan mahram. Berdasarkan hadis yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda, ”Jangan sampai seorang lelaki berdua-duaan dengan seorang perempuan. Jika terjadi makhluk ketiganya adalah setan.” (al-Muhadzab, 1/183).

Kan, sholat berdua pacar aja haram, apalagi berdua-duaan buat yang lain? Astaghfirullah.

Pic from here
So, kita bisa menarik kesimpulan mengapa pacaran diharamkan dalam islam:

1. Adanya potensi melakukan hubungan seksual yang berujung pada ketidakjernihan hubungan itu sendiri (baik secara pemikiran, psikologis, dan perasaan); terlebih jika terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Cobalah pikir, begitu banyak ibu diluar sana yang menginginkan anak, eh disini ada yang dengan 'mudahnya' aborsi dan membunuh anak tidak berdosa.
2. Menjadikan seseorang sebagai motivasi beribadah, melebihi niatan kita beribadah untuk Allah. Padahal yang memberi kita hidup, kebahagiaan, rezeki – dan bahkan rasa cinta itu – siapa kalau bukan Allah? Kok kemudian kita tega mengkhianati Sang Maha Pengasih dan Penyayang?

Wew, sepertinya post saya kali ini sudah terlalu panjang. Semoga Allah menghindarkan saya dari bersuudzon terhadap 'pelaku' pacaran; sebenarnya saya pun mengamini hal-hal diatas justru karena saya berpengalaman dalam pacaran. Oleh karena saya tahu potensi mudhorot-nya yang jauh lebih besar daripada manfaatnya, I need to write this although some of you will disagree. Maka, satu lagi doa saya, semoga Allah membimbing kita untuk menerima kebenaran, meski pahit.

Salam,
Prima

Sumber: http://www.cnnindonesia.com/nasional/20141029111311-12-8642/tercatat-angka-aborsi-meningkat-di-perkotaan/

3 comments:

  1. Iya mbak, ustadzku juga bilang ga boleh sholat berdua doang sama yang bukan mahram. Beberapa ada yg belum tau nih..

    ReplyDelete
  2. Pas baca ini aku ngerasa kakak sepupuku perlu juga membacanya, sudah banyak pula kejadian married by accident dari beberapa keluarga di lingkunganku. Cuma aku pikir, aku juga harus benar-benar ikut memahaminya, makasih lho Kak Prim, dari sini aku lebih yakin lagi sama tekadku untuk nggak pacaran. Meski mungkin tindakan hubungan seks itu belum tentu akan terjadi pada setiap mereka yang berpacaran, aku ngerasa lebih mawas diri lagi, siapa tau kalau aku pacaran setannya ngebujuk aku lebih keras, haha. Wallahualam~

    ReplyDelete
    Replies
    1. halo syifa.. iya, kalau banyak kejadian di sekitar kita, harusnya kita bisa lebih menahan diri. karena namanya setan itu jauh lebih pinter daripada kita, hahahaha.

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...