Laman

Monday, July 13, 2015

Sebaik-baik Harta...

“...adalah yang ada di tangan orang yang saleh.” (HR. Bukhari-Muslim)

...dan sebaik-baik kepribadian atau karakter seseorang, adalah yang tidak berubah setelah memiliki banyak harta: tetap rendah hati, tetap lurus, tetap beribadah kepada Allah, dan tetap dermawan.

Kalau sister baca buku Lapis-Lapis Keberkahan karangan Ustadz Salim A. Fillah, ada beberapa subbab yang membahas tentang (maaf kalau salah interpretasi) 'enaknya jadi orang miskin.' Kita semua tahu ketika kita meninggal nanti, salah satu pertanyaan paling menyeramkan dari malaikat adalah, 'dari mana kita mendapatkan harta kita, dan bagaimana kita menghabiskannya.' Matilah kita (lah kan memang sudah meninggal :p), kita kan ga bisa bawa buku-buku catatan pengeluaran dan berdus-dus struk pembelanjaan saat dikuburkan, hehe. Makanya, paling enak jadi orang miskin, terimanya sedikit, ngabisinnya juga ga banyak – cuma butuh waktu pendek buat jawab pertanyaan tersebut.

YA ENGGA GITU JUGA KEULEUS.

Jangan takut untuk jadi orang kaya, apalagi kalau udah dari sananya, sister sangat senang bersedekah. Wuih, tambah joss!

Seorang ustadzah pernah menyampaikan dalam suatu ceramah, Islam butuh banyak sekali dukungan untuk mengembalikan kejayaannya. Dan salah satu yang sangat dibutuhkan adalah dana. Mari kita membahas hal-hal kecil. Jika seorang muslim cukup kaya, ia bisa membeli mobil ambulans dan menyediakan layanan gratis untuk orang tidak mampu. Jika seorang muslim cukup kaya, ia bisa membeli sepetak tanah dan mendirikan sebuah masjid atau taman kanak-kanak islam. Jika seorang muslim cukup kaya, ah saya tersenyum betapa dunia bisa jadi lebih baik.

Bahkan jika seorang muslim hanya punya uang dua puluh ribu, ia bisa membeli sepasang sandal jepit untuk diletakkan di masjid terdekat. Bahkan jika seorang muslim hanya punya uang lima puluh ribu, ia bisa membawakan takjil dan buka puasa untuk tetangganya yang miskin.

Bersedekah tidak perlu menunggu banyak, karena kadang yang sedikit pun mampu mencipta senyum dan doa pada yang diberi. Siapa tahu, justru dari yang sedikit itu, yang diberikan dengan penuh kehati-hatian karena itulah satu-satunya yang tertinggal di dompet, yang dapat memberikan berkah jangka panjang.

Salam,
Prima

Daftar Pustaka
@teladanrasul. 2014. Halaqah Cinta: Follow Your Prophet, Find Your True Love. Jakarta: QultumMedia

1 comment:

  1. setuju, utk bersedekah tak perlu menunggu punya uang banyak

    ReplyDelete