Tuesday, November 24, 2015

The Belief

Q.S. Yunus (10)

Ternyata sudah lama ya saya ga menulis post untuk #1Hari1Ayat. Kemana saja, prim? Biasa, sedang mengeksplorasi hal-hal baru :))) Bukannya ga menemukan ayat untuk ditulis, tapi sesudah #1Hari1Hadits selama bulan Ramadhan, saya lebih fokus untuk mempertahankan kuantitas bacaan Qur'an. Secara umum saya juga sedang jarang nge-blog, maklum sindrom menjelang UAS, buka laptop automatically buka folder Kuliah atau Tugas endebre endebre.

Sejak hari Jum'at yang lalu, sampai Senin kemarin, saya mendapatkan berbagai kejutan – yang saking bikin syok, saya cuma bisa ketawa getir. Awal-awal sih nangis sesenggukan, terus nangis kenceng sampai badan gemetar, terus kok ada aja lagi yang terjadi...hmmm, senyumin aja deh. Huft.

Jadi kalau dirunut ceritanya begini: beasiswa saya ditunda karena ada permasalahan administratif, permohonan referral saya ke sebuah universitas di Australia ditolak, ada orang yang suudzon kepada saya, dan terakhir HP saya mendadak rusak. Ga ada angin, ga ada hujan, tiba-tiba HP saya mati begitu saja di tengah negosiasi 'bisnis' yang maha penting dengan beberapa kolega. Allahu akbar, rezeki saya ditahan lagi oleh Allah.

Saya jadi teringat suatu perbincangan di grup whatsapp tentang keyakinan. Ketika kita yakin bahwa Allah akan mengabulkan permohonan kita, ada dua hal yang akan Allah lakukan: memberikan apa yang kita minta, atau menguji keyakinan kita. Iya, menguji apakah kita yakin bahwa ketentuan Allah lebih baik daripada permohonan kita.

Saya terhenyak. Mungkin keyakinan saya sedang diuji, terutama karena saya sedang punya banyaaak sekali permintaan. Saya tidak boleh 'pura-pura buta', ngotot merasa bahwa yang saya minta ini yang terbaik untuk saya, daripada yang akan diberikan oleh Allah sebagai gantinya. Saya harusnya bersyukur, bahwa Allah sedang melindungi saya dari konsekunsi buruk yang mungkin timbul dari apa yang saya inginkan.

Yakin, tawakkal, dan menunggu keputusan Allah. MasyaAllah, sulitnya bukan main, sister. Terutama jika ujian keyakinan itu datang bertubi-tubi pada waktu yang berdekatan. Tapi percayalah, Allah adalah hakim terbaik, dan akan selalu begitu.

Salam,
Prima

4 comments:

  1. semoga segera terpecahkan segala masalahnya ya, mba Prima.

    ReplyDelete
  2. Coba tanya diri yang berhutang. Mana yang lebih dia percayai? Dirinya yang tidak bisa membayar hutang lalu ia susah? Atau Allah yang lebih dia percayai? Bahwa Allah bisa membayari hutangnya dengan cara-Nya sendiri:)) semangat terus, mbak Prima!

    ReplyDelete
  3. Tugas endebre endebre apa tuh kak ?

    Hmm.. semangat ka prim <3

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...