Monday, June 30, 2014

#1Hari1Masjid: Masjid Al-Hikmah, Jakarta (Oleh Dwi Aryanti)

Tampak depan masjid, tahun 2009
Tampak depan masjid, tahun 2013

Masjid Al-Hikmah beralamat di Jalan Bangka No 24 Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Lokasinya tidak di pinggir jalan besar, agak masuk ke dalam, dari Jl.Buncit 5, naik ojek Rp.5000. Tampilan luarnya terlihat biasa, tidak semegah dan semewah masjid lainnya di Jakarta. Tapi, don’t judge the book from the cover, jangan melihat Masjid Al-Hikmah dari luarnya saja. Memang apa sih istimewanya?

Sunday, June 29, 2014

#1Hari1Masjid: Masjid Ash-Shiddiq, Bandung Barat (Oleh Asy-Syifaa)

 

Bismillahirrahmanirrahim...

Hai, kali ini Syifa akan menceritakan sebuah masjid dalam rangka projek #1Hari1Masjid dari Kak Prima. Syifa memilih Masjid Ash-Shiddiq, SMAN 1 Cililin yang terletak di area SMA Negeri 1 Cililin, Jl. Radio Cililin No. 5 Kec. Cililin Kab. Bandung Barat 40562 Jawa Barat.
 

Saturday, June 28, 2014

Menikmati Ramadhan Sebagai Single

Sebagai seorang perempuan yang beranjak tua dewasa, menjelang Ramadhan adalah salah satu saat paling mendebarkan dalam setahun. Apakah kali ini saya akan tetap sendiri, atau sudah ada yang menemani? Ditemani sih enak-enak aja, yang ga enak... nyiapin sahurnya hahaha. Soalnya kalau sendirian kan bebas aja bro, mau sahur kayak apa hajar aja seadanya. Ntar kalau udah berpasangan, emang bisa gitu? :)))

Nah, ternyata Allah masih meminta saya untuk lebih bersabar (lagi). Impian berpuasa di negara lain pupus sudah secara ya ini belum ada panggilan dari Qatar (#MasihKeukeuh #Teuteup). Impian berpuasa didampingi mas Hamdan juga masih belum terlihat tanda-tandanya, LOL.

But still, I am grateful dikasih kesempatan sekali lagi sama Allah untuk introspeksi diri sendiri, tetep kerja keras 8 to 5, dan bisa taraweh (+bukber) kesana kemari. Jujur saya paling ga tahan kalau ngeliat ibu-ibu yang punya bayi atau balita bawa anaknya sholat taraweh di masjid, eh...begitu takbir, begitu anaknya nangis. Padahal sedari tadi diem-diem aja. Tapi saya salut, ibu-ibu seperti ini yang memberikan praktik pendidikan agama sedari dini, and I believe that's the thing I will do too when I become a mother :)

Setiap orang punya masanya masing-masing. Saya jadi inget ada seorang sahabat yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga bilang, "masa kamu ga sempet one day one juz. Aku aja bisa.." Jleb banget maaak, mengingat anaknya yang baru berumur dua tahun dan lagi aktif-aktifnya.

We can't compare our activities, it's true. But at least we can learn from others, right? Disyukuri aja apa yang kita miliki saat ini, tapi tetap mengusahakan performa ibadah terbaik untuk menggapai ridho Allah.

Selamat menunaikan ibadah puasa. Saya pribadi, mohon maaf lahir bathin kalau ada tulisan saya yang pernah menyinggung teman-teman pembaca, disengaja maupun tidak. Semoga kita menjadi hamba yang lebih baik lagi di Hari Raya.

Bismillah :)

Salam,
Prima

Friday, June 27, 2014

#1Hari1Masjid: The Participants

Taken from The Muslim Show

Ternyata, sekitar setahun yang lalu, saya pernah menulis tentang perasaan saya yang pedih dan bagai tersayat sembilu (oke, lebay..) setiap melewati masjid yang sepi. Baca ya, disini.

Saya paham perempuan tidak diwajibkan sholat di masjid, tapi hal ini tidak seharusnya menghentikan kita dari memotivasi orang-orang terdekat kita untuk meramaikan masjid. 

Perasaan sedih ini makin mendalam ketika saya melakukan perjalanan ke Vietnam dan Kamboja April-Mei lalu. Betapa muslim Indonesia sebaiknya berbahagia karena mudah menemukan masjid dimana-mana. Di Vietnam, saya bertemu sebuah keluarga yang hanya bisa ke masjid tiap Jumat karena mereka tinggal di sebuah kota yang tidak memiliki masjid. Mereka harus menempuh perjalanan sekitar tiga jam dari kota mereka untuk bisa beribadah di masjid di Ho Chi Minh, makanya untuk mereka hari Jumat tersebut adalah hari raya kecil. Sesuatu yang patut dirayakan.

Berangkat dari perasaan dan pengalaman tersebut, saya terinspirasi mengadakan project #1Hari1Masjid ini. Harapan saya, peserta dan pembaca tergugah hatinya untuk kembali meramaikan masjid. Dan harapan saya yang terbesar, masjid ga cuma ramai waktu bulan puasa aja.. Hehehe.

Alhamdulillah, tahun ini saya ga sendiri. InsyaAllah saya akan dibantu oleh kawan-kawan dibawah ini:

1. Titi Esti
2. Asy-Syifaa
3. Ika Hikmah
4. Rosalina Susanti
5. Erny Kurniawati
6. Rachmah Dewi
7. Amah Majidah Vidyah Dini
8. Kusumastuti Kartika
9. Dwi Aryanti
10. Nazra
11. Intan Dzikria
12. Uniek
13. Deniek
14. Winda
15. Nunu
16. Istiadzah
17. Rahmah
18. Eda
19. Ika Hardiyan
20. Rina
21. Wening

22. Nabila Firdausi

Seperti telah didaftarkan oleh teman-teman diatas, ada masjid-masjid diluar Indonesia. Jadi, selain menambah khazanah pengetahuan kita, bisa juga jadi rekomendasi perjalanan wisata :D

Buat teman-teman pembaca, yuk ikut ramaikan #1Hari1Masjid dengan share blog post yang disuka di social media masing-masing, dan jangan lupa komennya ya!

See you tomorrow!

Lots of love,
Prima

Thursday, June 26, 2014

Shopping Time!!!

Sebagai seorang anak bawang dalam dunia persilatan traveling, jujur perencanaan saya tentang budget itu berantakan parah. Saya memang bikin itinerary, dengan macem-macem jenis budget. Jadi ada yang pakai budget per hari, atau budget per pos (konsumsi, akomodasi, dan seterusnya). Kenyataannya, 80% perencanaan tersebut gagal total.. Yang ada, duit tuh kayak menguap aja gitu dari dompet. Huahahaha.

Untungnya, saya sudah mengantisipasi hal tersebut dari jauh-jauh hari. Akhir tahun lalu ketika saya mau mencanangkan perjalanan ini, saya sudah mulai ancang-ancang menabung. Begitu teng 1 Januari,  hingga saya mengetik blog post ini, saya tidak beli baju sama sekali. Setiap mau beli sesuatu, teringat perjalanan yang panjang, dan uangnya masuk ke tabungan.. Saya baru beli celana panjang saat di Vietnam; tapi sebelum perjalanan, saya ga belanja produk fashion sama sekali. Wow. Applause for me dong pemirsa~~~

Padahal, sebagai perempuan normal, belanja dan fashion adalah hal yang sulit dilepaskan dari kehidupan kita. Coba siapa yang punya baju selemari penuh tapi kalau pas mau pergi malah celingukan di depan lemari dan mewek sambil bilang, “aku ga punya baju...” Atau siapa yang baru aja beli sepatu 'cuma' gara-gara sale, padahal terakhir kali beli sepatu adalah...seminggu yang lalu?

Kalau saya tuh masuk yang golongan keduanya (#lhah), apalagi namanya sekarang belanja tuh gampang banget. Tau sendiri ada yang namanya online shopping. Saya selama ini masih 'terselamatkan' karena meski saya punya token dari sebuah bank ternama di Indonesia, saya ga bisa pakai. Coba kalau bisa, amblas mungkin gaji saya. Hihihi.

Nah, berhubung saya sudah kembali ke tanah air dan sudah bekerja kembali, alhamdulillah saldo tabungan mulai terisi lagi.....and now, I am ready for belanja baju buat Hari Raya. Horeee.

Padahal puasanya aja belum mulai, huahahahahaha.

Tahun ini, saya pingin banget memprioritaskan baju baru buat Mama. Sebelum saya ke Qatar (udah liat video saya untuk Qatar? *teuteup *promosi), saya pingin kasih kenang-kenangan ke Mama. Siapa tahu nanti di Qatar saya ga bisa beliin apa-apa lagi - ups, bisanya cuma transfer duit aja gitu lho maksud eike..

Saya udah punya beberapa pilihan nih buat Mama saya, semoga ada yang Mama saya suka. Kalau satu ya oke, kalau dua saya masih mampu, kalau tiga – sebentar, ini Zalora boleh bayar dengan cicilan ga ya? Hehehehehe. Engga deng, bercanda. Thank God harganya cukup terjangkau buat ukuran baju muslim yang tampak mewah dan classy, jadi gapapa kok Ma, Mama bisa pilih apa aja yang Mama mau. #ahzeeek
Zumara Gamis Renda on Zalora
Zoya Dress Cas Leandra 2 on Zalora
Wulan Muslim Boutique Sabrina Gamis on Zalora

Nanti, setelah Mama mendaratkan pilihannya ke salah satu baju, saya juga ga mau kalah dong. Tapi kali ini saya lagi ga begitu butuh baju baru karena ada beberapa baju yang belum pernah dipakai. Saya maunya beli cape/hoodie/jilbab instan. And I want this one~ Udah kepingin yang kayak gini dari akhir tahun lalu tapi belum kesampaian, so I am gonna grab it on Zalora.
All's Scarf Cala Cape on Zalora
All's Scarf Loop Cleo on Zalora

Udah ah nulis daftar belanjaannya, semakin lama browsing di Zalora bisa-bisa daftarnya beranak-pinak.

Kalau kamu, apa nih yang pingin dibeli di Zalora? ;)

Love,
Prima 

Pic source: http://www.zalora.co.id/  

Wednesday, June 25, 2014

It's Wedge-nes-day!

Pernah dengar orang bilang, “yah, namanya juga cinta, mau gimana lagi?”

Buat saya, kutipan ini berlaku banget untuk kecintaan saya terhadap...sepatu wedges.
I take my love to wedges shoes seriously.
Ga peduli orang mau bilang wedges shoes bikin kaki (katanya) kelihatan makin besar, atau aneh dilihat, tetep saya akan suka.

Habisnya gimana yak. Jujur aja, saya mungil, terakhir ngukur tinggi itu entah kapan udah lupa, 'cuma' 154cm. Ya disyukuri aja sih, toh waktu kecil udah diusahakan untuk tumbuh dengan optimal. Lagipula, everything's good and normal, alhamdulillah :)

Meski namanya mungil dan iya seneng-seneng aja, kadang hasrat pingin kelihatan lebih anggun itu ya muncul juga. But, wearing stiletto is not really comfortable for me. Lebih enak pakai wedges, lebih nyaman di kaki, dan lebih stabil juga untuk jalan.

Nah, secara hari ini adalah Wedge-nes-day (#maksa, hihi); saya pingin sharing beberapa wedges yang ada di shopping list saya.. Sementara sih karena sedang mengencangkan ikat pinggang, dilihatin dulu aja deh sepatu-sepatu cantik ini. Semoga one day bisa benar-benar hadir di closet rak sepatu saya ^^

Charlotte Olympia

Sole Society
UP

Sepatu terakhir kelihatan familiar buat kamu? Yup, sepatu tersebut adalah produk lokal, dimana owner-nya adalah seorang fashion blogger Indonesia yang udah terkenal banget, Diana Rikasari. Saya sendiri hampir selalu baca blognya tiap hari. Nah, kalau mau beli sepatunya, bisa di UP (@iwearUP), tapi harus bersabar. Sepatu dari UP memiliki sistem Made by Order yang memakan waktu sekitar 14 hari kerja.

Tapi, buat yang pingin pakai sepatu UP di Hari Raya Idul Fitri tahun ini, don't worry be happy! Dateng aja ke acara ini: 

Pic taken from here
Di acara ini, Diana Rikasari dan UP akan buka booth lho. Yesss, akhirnyaaa, impian saya untuk memiliki sepatu UP akan segera terlaksana \^^/

Eitsss, keseruan ga berhenti sampai disitu. Bukan hanya bisa belanja; kita juga bisa ketemu langsung sama Diana Rikasari dan Siti Juwariyah. They will be the guest stars for Talkshow about Womenpreneur! Catat hari dan tanggalnya: Minggu, 6 Juli 2014 jam13.15. Selesai talkshow, kita juga bisa ikutan tausyiah dan buka puasa bersama adik-adik dari panti asuhan. Awesome, right?

So, yang mau ikut belanja, talkshow, hijab class, tausyiah, dan lain-lain; follow aja Twitter-nya Hijabee Surabaya di @HijabeeSBY to get more information about Hijabee Festival 2014. 

See you there!

Lots of love,
Prima

***update 26 Juni 2014. Saya baru saja diinformasikan oleh panitia, kalau Diana Rikasari berhalangan hadir :((((( -- tapi masih banyak acara seru yang lain. Langsung cek TL Hijabee Surabaya di Twitter ya..

Tuesday, June 24, 2014

3 Excuses to not Starting Your Own Fashion Blog Post - and How to Overcome Them

 
 

Another outfit post, finally! 

Sezuzurnya, memang ada bakat narsis yang teramat akut didalam jiwa saya. Kebanyakan orang di sekitar saya pun mengakuinya. Bahkan satu waktu kantor mau bikin photo shoot untuk halaman About Us di website, dan yang disuruh tes foto sama fotografer ya...saya :)))

Makanya waktu pertama kali re-branding blog ini, pingin punya post ala-ala fashion blogger. Tapi kebanyakan excuse-nya daripada mulai dan hayuk hajar foto. 

Nah, berhubung saya udah suka blogwalking dari tahun 2007, saya pingin share sama manteman tentang berbagai alasan yang mencegah kita dari bikin fashion blog post, dan solusi (yang tidak dapat dipertanggungjawabkan :p) dari saya. Tenang, belum semuanya saya terapkan jadi... belajar bareng-bareng yuk :D

Monday, June 23, 2014

Monday and Start Fighting Again


Good morning, and I wish you all a great week ahead! ^^/

I hope you haven't get bored yet in reading my posts about how I dreaming of working for Supreme Committee for Delivery and Legacy (the 2022 World Cup in Qatar) :p

But the quote above represents what I really feel about this. Around one month ago when I send my application to the Recruitment Department, I have promised myself to not stop before I reach the 'Z' letter. Yes, I have a list from A to Z of what I need to do to make me closer with my goal. Literally A to Z. Honestly, the list contains sending my video resume to all of online newspapers in Qatar. MAYBE they will help spreading the news, saying 'hey, look at this girl who is on fire about working for Supreme Committee for Delivery and Legacy, you should give her a chance'. Or maybe not. But, the decision is not in my hands. My focus now is how making more people (in Qatar specifically) talking about my video. So... anyone is kind enough to help me sharing the video? Check here to see the video ;)

At the moment, I have only reached 'M' letter, so still a HALF way to go.  Fiuh.

This, is something that I can tell you, my lovely readers. If you dream about something, make sure you give 1000% of your efforts. A dream is a dream, you're the one and only person who has to wake up and make it comes true.

Because of what?

Someday you'll be regretting what you don't do, so don't leave yourself hanging on a string, wondering have you make the most of your effort.

Keep calm and fight for your dreams!

Lots of love,
Prima

Sunday, June 22, 2014

World Cup, for All



I still remember my first meeting with Coach Timo Scheunemann (@coachtimo). He was the Coach of Persema Malang FC, the football club where I write my minor thesis research about.

It was a sunny day, around 4PM, where the players is on their training.

He greeted me and said, “welcome.”

Before he asked his assistant to show me around, he told me, “football is a universal language. You see, Han (the Korean player) can just play around with Kamri (the Indonesian player).

And that was how I fell in love (again) with football.

Back in my junior high school times, I once got mad at my mom because I can't play football. I spent many times with the boys in my class, discussing about the 2002 World Cup in Korea/Japan. I knew since the very beginning that football is more than just handsome players, or twenty vacant men chasing of one ball in ninety minutes – it's all about the energy that shared in the match. And of course, the passion.

After the 2002 World Cup – I couldn't stop thinking and talking about Spain and Real Madrid. There was one time when I participate in World Scout Jamboree in Thailand, I met some Spanish scouts and we end up criticizing the teams' performance. For me, especially Raul Gonzales and Iker Casillas, they play beautifully. They were really on fire when they are on the field, and this feeling when I watch them was unexplainable.

No wonder I am really really sad that Spain can't make it in the 2014 World Cup in Brazil. Terrible, Casillas. And Del Bosque. *cry again

Speaking about World Cup, some weeks ago, I saw the commercial from Coca Cola above and I was trembling. Football is indeed for all. By saying all, really means all. Rich, poor, men, women, South American, European, Australian, Asian. All.

“There are times when I feel tired in running, it's like...you see the score board and you realize that there is no chance to see the game. But then I see the spectators. Some of them, I know, are bus drivers, labors, merchants; but they managed their money to buy the ticket and watch the match. Suddenly I have the energy to run again..”

Mamoun, the Persema midfielder who once played for Al-Arabi and Al-Shabab in UAE, told me in one interview.

I fully aware and realize with his opinion. Especially in Indonesia, where we can easily see people play football everywhere. The streets, poor-condition field near their farms, school-field. Football is a part of our life.

Part of my life.

That's why I feel like it's unfair to judge Qatar even before the investigation result comes out. Too many 'intelligent' people who thinking that Qatar can't hold the World Cup.

Every country deserves to hold the World Cup.

Even Indonesia does, although I have to honestly admit that even though we might can fight for it, I don't see the possibility for it in around twenty years ahead.

No one, I said, no one can tell Qatar what they should or shouldn't do.

As long as they won the bid fairly, they have the right to host the World Cup.
Because after all, this is the world's cup.

Love,
Prima


For Indonesian version of the ad, see here.
The call-to-action is "Piala Dunia, Untuk Semua" which literally means, "World Cup, for all."

Support me to work for Supreme Committee for Delivery and Legacy, watch my Video Resume here. Thanks! ^^

Friday, June 20, 2014

#1Hari1Ayat: Rasulullah' Prediction (One)

"Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan"."
(Q.S. Al-Furqan (25): 30) 

Saya ingat pernah mengatakan pada diri saya sendiri, 'betapa memalukan, saya punya tujuh jam untuk tidur, delapan jam untuk bekerja, tapi sering kali tidak punya sepuluh menit untuk membaca Al-Qur'an.'

Tertohok?

Sama.

Yuk, buka lagi Al-Qur'an kita :)

Tuesday, June 17, 2014

Travel Essentials: Skin Care

Setelah tips menjaga kesehatan selama traveling, saya juga mau share tentang skin care, khususnya perawatan wajah. Ini penting banget bukan hanya karena kita cewek, tapi namanya lagi di perjalanan, maunya kalau difoto tetep keliatan oke kan. Suatu waktu, pas saya lagi di Da Lat, saya keliatan kuceeel banget. Kata teman saya sih, “that's good! You look like a real traveler!” Huahahaha ngece diaaa.

Begini lho penampakan kucel saya..

#NoFilter #NoEdit -- lihatlah itu jerawat mulai bermunculan :|

Mengenaskan, bukan? Ini aja kebetulan masih pagi jadi masih keliatan agak seger lho :(

Itu aja udah dirawat lho, saya ga bisa ngebayangin kalau saya males ngerawat, bisa lebih parah lagi. Soalnya nih, banyak faktor yang bikin wajah kita jadi 'rusak'. Misalnya seperti saya, biasanya ya sehari-hari paling banter terpapar sinar matahari pagi, sama polusi di pagi dan sore hari. Tapi ketika di perjalanan, bisa-bisa kita beraktivitas outdoor seharian. Belum lagi kalau kecapekan dan males cuci muka waktu sampai di tempat nginep. Dan tentu saja, faktor perbedaan cuaca dan mungkin perbedaan tingkat kebersihan air juga 'mendukung' wajah kita semakin kucel. 

So, tanpa perlu panjang lebar lagi, ini dia 'obat cantik' saya selama perjalanan ;)

Monday, June 16, 2014

Pelajaran Tentang Hidup dari Raeni: Be Proud of Your Parents

 

“Kak, udah denger beritanya Raeni?”

It was one common night. Selepas pulang kantor, mandi, dan makan malam; saya nge-blog dan mama ngurusin bisnisnya.. Kami berbincang tentang Raeni, dan jadilah heboh googling berita-berita mengenai wisudawan terbaik Unnes ini.

Begitu banyak hal baik yang bisa dipelajari dari Raeni: tentang mimpi dan kerja keras, tentang bagaimana perjuangan hidup akan berbuah manis, tentang keyakinan akan hadiah dari Tuhan...dan tentu saja tentang kasih antara orang tua dan anak.

Sebagai seorang anak, kurang-lebih saya bisa memahami perasaan Raeni, yang memiliki ayah yang berprofesi sebagai pengayuh becak (bok, kalau ngomong tukang rasanya gimana gitu..). It's not a popular profession, nor something that can makes us proud, right.

Beda kalau orang tua kita manajer, dokter, pengacara; kita ga akan mikir dua kali untuk mengenalkan orang tua pada lingkungan kita. But can you imagine seorang Raeni, yang tak hanya jelita tapi juga berprestasi dan aktif di kampus. Surely she makes her parents proud of her, but does she proud with her father's job?

Friday, June 13, 2014

Traveling in Silence

Beberapa hari yang lalu, saya baca sebuah blog post yang menceritakan betapa si blogger kalang kabut karena iPhone-nya rusak. Kejadian kalang kabut terjadi selama.....kurang dari dua puluh empat jam.

#dang

Okay, saya tahu ada banyak orang di dunia ini yang sebegitu ketergantungan-nya sama gadget. Lucunya, sepanjang yang saya tahu, saya orang yang sangat-sangat tidak peduli sama gadget. So this is the sad truth, maaf banget kalau ada yang pernah Line/Whatsapp/SMS saya terus ga saya respon dalam waktu lebih dari 12 jam, coba diulang, atau telepon aja.

Pertama kali saya punya HP adalah waktu masuk SMA, dan itupun karena saya sekolah di luar kota. Kenyataannya, HP tersebut lebih sering mati karena saya males nge-charge. Saya juga ga sibuk tuh kepingin hp yang gimana-gimana. Pas naik kelas dua dan kelas tiga SMA, HP saya ada kameranya, itu aja saya udah puas. Ketika kuliah, saya lupa sih tapi sama juga, saya ga begitu sibuk gonta-ganti HP, kebalikan dari mantan pacar saya waktu itu, hihihi.

Saking ga begitu peduli sama gadget, saya berencana ga beli SIM Card waktu liburan kemarin. Tentu saja langsung dipelototin sama mama. Hihihi. Sempet sih ga aktifin HP selama dua hari pertama di Vietnam soalnya tiap beli SIM Card yang jual ga bisa bahasa Inggris. Untungnya mama punya nomer HP teman saya, dan di hari ketiga, mama SMS, “Kak, are you still alive? Why don't you text me?” :)))))

According to myself, I like to have silent moments sometimes. Sebelum berangkat ke Malaysia, saya melakukan hal yang buat saya luar biasa: menghapus game dan semua lagu di HP saya. Sounds crazy, right. But it was one of the best decision I ever made. Saya mungkin bukan travel blogger atau fotografer terbaik yang pernah ada, tapi dengan ketiadaan hiburan tersebut, saya 'terpaksa' harus lebih kreatif dalam menikmati keadaan.

Pada perjalanan saya dari Kuala Lumpur-Melaka PP dan Vietnam-Kamboja, saya menghabiskan waktu dengan membaca buku, atau mencicil tulisan di HP. Bosan dengan kedua aktivitas tersebut atau malam sudah menjelang? I embrace the silence. Merenung, berdialog dengan diri sendiri, berdoa, mengamati keadaan sekitar. It's time for me to cherish every single second that I have, realizing that an opportunity to travel and see other part of the world is another form of luxury.

Dunia sudah terlalu ramai dan hiruk-pikuk. Luangkan sedikit waktumu di tiap hari, untuk mendengarkan...apa sih yang sebenarnya kamu mau? :)

Love,
Prima

Thursday, June 12, 2014

How to Travel Without Being Bankrupt

Some memories from Vietnam :')

Di kehidupan ini, kita memang ga pernah bisa menyenangkan semua orang (#tsah).

Hingga sebulan setelah saya pulang, masih ada beberapa komentar negatif yang saya terima tentang perjalanan saya. Ada yang bilang buang-buang duit lah, ada yang bilang mending umroh lah, oke fine saya terima aja komentarnya. Ndak apa-apa kok, wong lambe-lambe sampeyan ini.. ups :)))

Ada juga yang hobi bilang "enak banget bisa jalan-jalan gitu" Alhamdulillah, kalau memang tulus ngomongnya, ya memang enak lah bisa jalan-jalan setelah sekian lama memimpikannya. 

Tapi sebenarnya siiih, dari semua respon yang ingin saya nyatakan adalah, saya ngerasa berhak untuk mendapatkan liburan ini. Termasuk dalam alasan ngerasa berhak ini adalah, karena saya udah bekerja keras dalam menabung.

Nah, berhubung ada yang nanya bagaimana saya menabung untuk perjalanan ke tiga negara ASEAN selama dua puluh tiga hari, ada beberapa tips yang bisa saya share seputar mempersiapkan keuangan utk traveling. Saran ini adalah kompilasi dari tips yang dikasih kak Teppy (@teppy87), dan saya baca dari berbagai travel blogger. Buat saya, lumayan berhasil, jadi tinggal dipilah dan dipilih aja yang sesuai sama kamu ya :)

Wednesday, June 11, 2014

Hijabead: Giving You Hijab Shopping Experience Like Never Before

It's a Wednesday and as usual, I am busy like a bee.
Jadi inget ayah saya pernah bilang, “kamu ini, muter terus kayak gasing. Engga capek?”
Sayanya cuma nyengir sembari menjawab, “anak ayah ini, kalau ga ada kerjaan, malah pusing.” Hehe.

Ngobrolin tentang wanita sibuk, saya juga punya salah seorang teman dekat yang sejak awal kenal sampai sekarang masih terus bikin saya kagum. Energinya kayak ga ada habisnya, setiap saya ketemu selalu ada inovasi dari karyanya. Dari mulai jadi duta wisata, menjadi MC (Master of Ceremony), punya bisnis sepatu yang berskala internasional...dan sekarang, kakak cantik ini menggebrak dengan produk terbaru. Satu produk yang unik banget dan insyaAllah akan banyak dibutuhkan terutama oleh muslimah kece seperti kita ;)

Mbak Primi, saat masih menjabat sebagai Duta Wisata Kota Malang ;)

Tuesday, June 10, 2014

The Airport Chronicles


As I read this article from Shea Rasol this morning, some parts of me can't help but very very mad to the officer. I do realize that this not happens anytime or anywhere; and please understand that it's not about the institution but the person. However, after three weeks flying back and forth in Malaysia-Vietnam-Cambodia, I also have various awkward experiences at the airport. These are my stories..

1. LCCT, Kuala Lumpur, April 22nd 2014, KUL-SGN
After arranging my suitcases - which I just realize in Malaysia, that I bring too much everything – I successfully managed my stuffs. I was really confident with it, and I even had a big smile on my face when I hand my passport and ticket to check myself in.
The lovely AirAsia lady was also smiling at me (something that actually very rarely happen, and I think only God knows why) – but after checking my luggage and my passport, she stopped for a while. She asked me whether I have a return ticket, and I said I don't have one. Ouch, problem number one.

Lovely AA lady: may I know why you don't have a return ticket?
Me: because I haven't decided it yet, I am open to some destinations. Maybe I will not come back to Kuala Lumpur, maybe I will go to Bangkok and go home from there.
Lovely AA lady: ummm, I am not sure about it.
Me: why? I am traveling, it's not like I'm gonna working in Vietnam or what.
Lovely AA lady: wait, I have to ask the officer.
 
Then I grab her hand – don't imagine something romantic, okay – and I said, “miss (her name), could you please help me? Don't worry, no matter where will I go home from, I will fly with Air Asia. Air Asia already helped me in many flights, so please make it easier for me now.” *adding sincere smile*

Thank God, she IS very kind, and responded, “yes, I will try my best.”
A more senior Air Asia lady came to us and asking some questions, like some alternatives for my home flight. The lovely lady one insisted to help me, so the senior said I can pass.
Fiuh.

I never know that this could be a problem, although I know that this MIGHT become a real problem if you go to a much bigger country, like US, or maybe Middle East. Those kind of countries are facing serious problem with illegal workers, especially from Indonesia, but hey this is Vietnam!
Nhung, my Vietnamese friend commented on this story very casually, “okay so this is your Vietnam dreaaam~~~” and she sang when she said that :p

Monday, June 9, 2014

Autumn and the Blue Water

That's my sister at the back - yes, we picked her up at school and going here..
 
 
 
 
 
 
his expression, though... *jitak*

Wednesday, June 4, 2014

#1Hari1Masjid: Bismillahirrahmanirrahim

Ingat ketika beberapa hari yang lalu saya mengumumkan pemenang #1Hari1Ayat disini?
Saya janji akan ada project lagi, and now I am ready to bring it to you!

Yang super alhamdulillah, I got a sponsor for the winners of the project - special thanks to Hijabead, the first hijab box subscription in Indonesia. So, saya akan ambil DUA orang pemenang utama, dan DUA orang pemenang hiburan. Alhamdulillah, mudah-mudahan makin banyak yang semangat ikut project ini.

Tapi tunggu dulu, pesertanya saya batasi lho. Saya hanya menerima 40 (empat puluh) orang peserta, yaitu 30 (tiga puluh) orang peserta utama, dan 10 (sepuluh) orang peserta cadangan yang akan saya hubungi jika ada yang berhalangan atau di-diskualifikasi. Terus, apakah yang cadangan ga boleh sama sekali ikut kalau ternyata ga ada yang berhalangan? Ya boleh aja ikutan nge-post di blog masing-masing, but just for fun :)

Project apakah ini... - drumroll – Theprimadita, proudly present... #1Hari1Masjid \^^/


Created by Muti (@betharikty)
Seperti cerita saya disini, tahun lalu saya melakukan safari taraweh, yaitu berpindah-pindah masjid untuk taraweh selama bulan Ramadhan. Berhubung jangkauan saya masih lokal Surabaya, tahun ini saya mau mengajak manteman pembaca untuk 'mengunjungi' masjid di berbagai daerah di Indonesia (bahkan mungkin ada yang di luar negeri, insyaAllah).

Setiap hari selama bulan Ramadhan, saya akan post cerita dari manteman; tentang masjid di sekitar lingkungan kita. Cerita yang saya harapkan adalah cerita yang 'berbeda', mengharukan, seru, lucu PLUS kebiasaan unik dari masjid tersebut pada bulan Ramadhan. Oya, program ini terinspirasi dari tulisan Monika yang ini, dan tulisan Jaesa yang ini (bagian cerita tentang masjidnya). Kedua tulisan tersebut bisa jadi contoh buat kamu :)

Sebelum kamu mulai menulis, ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan, yaitu dibawah ini:
1. Mendaftarkan diri ke Primadita Rahma via email ke primadita1088@gmail.com, dengan subject 1Hari1Masjid. Yang perlu kamu tulis di email adalah nama, nama masjid (atau akan menulis tentang masjid di kota apa), usia, alamat blog.
2. Pendaftaran ditutup Rabu, 18 Juni 2014 jam20.00, dan pesertanya akan diumumkan Sabtu, 21  Juni 2014.
3. Follow Twitter @hijabead, like Facebook Hijabead, dan follow blog theprimadita.blogspot.com.
4. Memajang banner #1Hari1Masjid di blog masing-masing selama satu bulan (bulan Ramadhan) dan di-link ke post ini.

Untuk kriteria tulisan, bisa lihat dibawah ini:
1. Maksimal 600 kata (kalau lebih, akan didiskualifikasi)
2. Ada foto tampak depan masjid (jika mengambil dari internet, sertakan sumbernya)
3. Memuat keterangan sebagai berikut: nama dan alamat masjid
4. Tulisan dikirimkan ke Primadita Rahma via email primadita1088@gmail.com, maksimal Kamis, 26 Juni 2014 jam20.00 (Keterangan: tulisan peserta baru boleh di-post di blog masing-masing setelah di-publish di blog theprimadita.blogspot.com)
5. Menampilkan logo Hijabead dibawah blog post yang dipajang di blog masing-masing.

***Update (karena banyak yang nanya, hehe, maapkeun kalau kurang jelas)
Setiap peserta hanya perlu mengirimkan SATU tulisan saja :) 

Syarat pesertanya apa? Ga ada, mau kamu perempuan atau laki-laki juga boleh ikutan, meskipun hadiahnya hijab, kan bisa buat adik/kakak/istri/calon istri ;) Yang penting, saya mencari peserta yang berkomitmen. Kalau sudah mendaftar lalu ternyata berhalangan, bilang aja ke saya supaya teman-teman yang lain bisa mendapat kesempatan :)

Mudah-mudahan project ini bikin Ramadhan kita tahun ini lebih seru dan lebih berwarna. Sssttt, bisa jadi rekomendasi untuk traveling waktu hari raya juga tuh. So, I'll wait for your email, and see you on Ramadhan 1st! ;)

Salam,
Prima

Monday, June 2, 2014

Mesmerized by Cambodia: Siem Reap (Part 1: Attending a Muslim Wedding Party)

Salah satu tips packing dari mama yang saya turuti adalah, selalu bawa satu stel baju bagus pada saat traveling. 'Cause you just don't know, siapa tahu dapet kesempatan buat datang ke kondangan, or maybe you find some new friends and they invite you to a party.. You just never know. Tadinya saya mau bawa sehelai maxi dress, yang saya pakai pas foto-foto di post ini, tapi kemudian saya berpikir bahwa baju yang saya bawa mesti bisa di-mix and match. So, saya bawa satu atasan (yang saya pakai waktu ke Bien Hoa), dan satu rok berbahan sifon. 

Ceritanya sih bukan sok-sok pede bakal ada yang ngajakin saya party, tapi berhubung di Malaka saya nginep di tempat teman mama; terus di Vietnam saya ngabisin 12 hari dan nginep di sahabat saya; menurut saya, kemungkinan dateng ke kondangan itu ada. Memang kemudian akhirnya saya dateng kondangan, tapi... the story really is surprising, and still fascinating to me until now. Here we go..

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...